Senin, 09 Oktober 2017

RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA


          Ketika Gunung Agung menampakkan ulahnya.  Semua terpana, takut terjadi apa-apa yang membahayakan warga di sekitarnya. Apalagi di lerengnya ada Pura Besakih yang menjadi tujuan wisata. Persiapan menyambut dampak dari ulah si Agung pun dilakukan, agar tidak mengulang sejarah masa lalu yang korbannya cukup banyak karena kekurangsiapan kita semua.

Pemerintah segera turun tangan dengan segala bantuan dan himbauan, agar masyarakat waspada dan segera mengungsi dari pada menjadi korban erupsi. Relawan pun dengan kemampuannya, turun membantu pemerintah, membantu sesamanya.

Relawan penangulangan bencana dari berbagai daerah, dengan segala idealismenya, secara swadaya berangkat sendiri. Lama di lokasi pun disesuaikan dengan kondisi dompet dan pekerjaan utamanya. Mereka membantu evakuasi warga terdampak, membantu distribusi logistik, sibuk di dapur umum, dan apa saja yang sekiranya layak untuk dibantu.

Sungguh pemerintah sangat terbantu oleh kehadiran para relawan yang datang sendiri atas nama rasa kemanusiaan, tanpa tergantung surat perintah perjalanan dinas (SPPD). Ya, peran relawan. Salah besar jika ada yang menganggap relawan itu adalah sekumpulan orang nganggur gak mempunyai pekerjaan dan rela capek mencari pekerjaan di lokasi bencana menolong sesama.

Andai ada staf BPBD yang tega bilang begitu, pasti dia patut dikasihani, karena tidak paham akan perka 17 tahun 2011. Jangan-jangan dia dimutasi ke BPBD karena bermasalah atau sekedar nunggu masa pension sehingga tidak tahu berterima kasih kepada relawan yang telah membantu meringankan sebagian tugasnya.

Dalam konsep pemberdayaan masyarakat, relawan itu adalah   seseorang/organisasi yg bekerja dalam gerakan kemanusiaan untuk kepentingan masyarakat korban bencana yang bekerja secara sukarela tanpa mengharapkan keuntungan (profit) semata didorong oleh kekuatan moral, rasa kemanusiaan dan semangat  tolong menolong.

Semetara itu dalam UU nomor 24 tahun 2007, dikatakan bahwa relawan adalah  seseorang atau sekelompok orang, yang memiliki kemampuan dan kepedulian dalam penanggulangan bencana yang bekerja secara ikhlas untuk kegiatan penanggulangan bencana.

Kriteria relawan pun juga disebutkan, diantaranya Sehat rohani, Mempunyai  jiwa kerelawanan, Memiliki semangat kerelawanan, Bersedia tidak membebani (mampu berkerja secara mandiri), Dapat menjadi penghubung antara lembaga dan publik, Memiliki keahlian ketrampilan tertentu dalam kebencanaan.

Dalam perka 17 tahun 2011, dikatakan relawan melalui induk organisasinya, ketika tidak ada bencana, melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengembangkan wawasan kebencanaan dan meningkatkan kapasitas melalui loka latih, latihan bersama, dan simulasi penanggulangan bencana. Baik dengan dana dari sponsor, maupun mandiri.

Untuk itulah BPBD harusnya merangkul keberadaan relawan untuk bersama melaksanakan sosialisasi penanggulangan bencana, pengurangan risiko bencana dan perubahan iklim kepada masyarakat. Termasuk memobilisasi untuk kerja-kerja saat pra bencana, darurat bencana, dan pasca bencana.

Gunung Agung yang memiliki ketinggian 3142 meter di atas permukaan laut itu, masih menebar ancaman yang ditandai dengan munculnya gempa sebagai indikasi adanya pergerakan magma kepermukaan. Konon perubahan permukaan kawah yang mengalami lubang-lubang tembusan untuk mengeluarkan gas. Artinya, potensi erupsi masih tinggi.

Namun sampai sejauh ini belum jelas kapan Gunung Agung benar-benar memuntahkan kandungannya menebar ancaman yang mematikan. Semuanya masih serba kemungkinan. Mungkin benar-benar akan meletus, atau tidak jadi sesuai kepercayaan beberapa masyarakat yang bisa berkomunikasi dengan si Agung lewat mata batinnya.

Sementara itu, relawan penanggulangan bencana masih tetap bertahan disana, tetap siaga mewaspadai gerakan si Agung sekaligus membantu sesamanya yang sedang galau di pengungsian agar tetap semangat menghadapi cobaan dan menjadikan bahan instrospeksi atas perlakuannya salama ini kepada lingkungan di sekitar Gunung Agung. Salam kemanusiaan, salam tangguh, Tabah sampai akhir.[eBas]  





1 komentar: