Minggu, 27 Mei 2018

TARAWIH DI PERUMAHAN BUMI MARINA EMAS


 Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, puasa ramadhan tahun ini pun, pengurus masjid Al-Ikhlas Bumi Marina Emas, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya,  menyelenggarakan kegiatan solat tarawih. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Siapa yang melakukan solat malam pada Ramadhan kerana keimanan dan mengharapkan keredaan dan keampunan Allah semata, maka diampunkan segala dosanya yang lalu.”  Riwayat al-Bukhari dan Muslim.

Hadist di atas menunjukkan besarnya pahala shalat tarawih di sisi Allah, sehingga Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang melakukan shalat tersebut.  Pengampunan tersebut didapat jika shalat tarawih dilakkan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah.

Hadist ini juga menunjukkan bahwa kita manusia sangat butuh kepada Allah, sehingga apa pun yang kita kerjakan kita niatkan dengan tujuan ibadah, karna yang kita harapkan adalah pahala dari Allah bukan yang lainya.

Jika kita telah mengetahui tentang besarnya pahala orang yang  mengerjakan shalat tarawih, sudah sepantasnya kita semakin giat mengerjakanya di Bulan Ramadhan saat  ini dan seterusnya.

Untuk itulah, salat tarawih menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan selama bulan suci Ramadan. Hukum salat tarawih sendiri adalah sunah muakad, dan bisa dilaksanakan secara sendiri di rumah maupun berjamaah di masjid.

Adapun keutamaan salat sunah tarawih mulai malam pertama hingga malam  terakhir mengandung kebaikan-kebaikan, diantaranya diampuni dosanya, dikabulkan doanya, dimantapkan hatinya, dan mencegah dosa. Sungguh semarak sekali solat tarawih di masjid yang dibangun hasil patungan warga perum bumi marina emas.  

Kebiasaan lain saat romadhon yang patut diacungi jempol adalah keikhlasan warganya untuk menyumbangkan takjil untuk buka bersama di masjid secara bergantian. Takjil itu bisa berupa nasi bungkus, gorengan, buah dan minuman segar. Inilah salah satu bentuk gotong royong dan rasa guyub rukun warga perumahan bumi marina emas yang telah terbangun dengan indahnya.

Masjid yang dihari-hari biasa sepi, dibulan ramadhan ini berubah ramai oleh kegiatan pengajian, suara orang baca bertadarus, dan kultum menjelang berbuka puasa. Malamnya masjid dipenuhi jamaah tarawih. Seusai solat tarawih dan witir, beberapa orang ada yang melanjutkan iktikaf dengan memperbanyak berdzikir untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, meminta ridho-NYA.

Materi kultum yang disampaikan oleh para dai (penceramah) yang semuanya belum dicatat oleh kemenag itu, cukup mudah dipahami dan menyejukkan, mampu member pencerahan untuk meningkatkan ketaqwaan. Materinya tidak ada yang saling mengkafirkan dan membi’ahkan antar golongan. Semua mengajak untuk memperbanyak ibadah, dan meningkatkan keimanan.

Solat tarawih pun bisa menjadi sarana saling silaturahmi diantara warga perumahan yang sehari-hari sibuk bergelut dengan pekerjaannya. Sungguh, kesibukan warga yang padat itu menyebabkan sedikitnya waktu untuk bersemuka, ngobrol apa saja. ya, begitulah adanya. Solat tarawih menjadi sarana mempererat pertemanan sesama warga perumahan bumi marina emas.

Hal ini berdampak pada tumbuhnya semangat gotong royong, saling toleransi, dan bekerjasama menjaga ketenteraman, ketertiban dan kenyamanan dalam hidup bermasyarakat. [eBas/senin pon]

 








1 komentar:

  1. Nilai-nilai utama yang melandasi paradigm muslim moderat adalah yang harus diimplementasikan dlam kehidupan bermasyarakat dengan melibatkan pelaku utama yang mendukung, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat:
    1. Posisi di jalur tengah atau lurus (tawassut)
    2. Berperilaku proporsional dan adil dengan tanggungjawab (I’tidal)
    3. Mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan (tasamuh)
    4. Bersandar pada konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus (syura)
    5. Terlibat dalam tindakan yang reformatifdan konstruktif untuk kebaikan bersama (islah)
    6. Merintis inisiatif mulia dan memeimpin untuk kesejahteraan manusia (qudwah)
    7. Mengakui Negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan (muwathonah)
    Melalui konsep islam moderat ini diharapkan akan terbangun dalam semangat keguyuban untuk menciptakan ketahanan sosial dan bermanfaat bagi tegaknya NKRI. [kompas-23/5]

    BalasHapus