Selasa, 31 Desember 2024

CATATAN KECILKU DI AKHIR TAHUN 2024

 Jamaah Lorong eduCation (LC) yang berpusat di Perumahan Marina Emas Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya Timur, selama tahun 2024, telah banyak berbuat sesuai terkait dengan upaya peningkatan kapasitas relawan di bidang penanggulangan bencana, serta melakukan sosialisasi/edukasi pengurangan risiko bencana ke berbagai pihak.

 Sungguh ini merupakan capaian yang membanggakan bagi anggota Jamaah LC. Dimana dalam setiap aksinya selalu mengedepankan kebersamaan dan kolaborasi antar komunitas, termasuk dalam hal pendanaan. Sehingga aksi yang dilakukan dapat  berjalan dengan baik dan berdampak nyata bagi sesama.

 Inilah bukti bahwa jika kesepakatan yang diambil secara bersama dan dilaksanakan dengan penuh komitmen, transparan dan bertanggungjawab, maka semuanya berjalan sesuai rencana, tanpa ada dusta diantara aktornya. Jika pun disana sini masih ada kekurangan dan kesalah pahaman, semua itu masih dalam ambang wajar dan dapat diselesaikan saat waktunya rehat kopi.

 Alhamdulillah, banyak sudah anggota Jamaah LC yang kini semakin sukses hidupnya, semakin sibuk dengan pekerjaannya, dengan keluarganya yang menyita waktu. Sehingga wajarlah jika sebagian anggota Jamaah LC mulai jarang ikut meramaikan kegiatan kebersamaan seperti beberapa tahun yang lalu. Itulah bukti anggota Jamaah LC tumbuh dinamis mengikuti gerak jamannya.

 Tahun 2025, beberapa jam lagi akan tiba. Semoga masih ada harapan di tahun yang bershio ular kayu ini keberadaan Jamaah LC tetap ada dengan aksi-aksi nyatanya dalam bentuk sosialisasi/edukasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat dalam rangka ikut membangun ketangguhan menghadapi bencana. Sekaligus ikut meningkatkan kapasitas relawan dengan gaya khas Lorong eduCation.

 Memang tidak mudah, tapi harapan itu tetap harus dihembuskan kepada seluruh anggota Jamaah LC agar tetap memiliki semangat berjamaah ditengah padatnya kesibukan. Karena sesungguhnyalah, kalau bukan anggota Jamaah sendiri yang menghidupi, maka LC akan tinggal nama yang indah untuk dikenang dengan segala aksinya.

 Ya, hidup matinya LC itu merupakan pilihan seluruh anggota Jamaah, seperti halnya dulu ketika awal berkumpul dari warkop ke warkop untuk bersepakat membentuk Jamaah LC dengan segala rencana kegiatannya. Dari awalnya yang hanya omon-omon sambil ngopi kemudian tercetus ide mengadakan kegiatan peningkatan kapasitas relawan dan aneka kegiatan lanjutannya yang banyak menyita perhatian banyak pihak. Semua itu berjalan sesuai kesepakatan dan indahnya kolaborasi antar pihak.

 Bahkan kini sudah memiliki beberapa barang inventaris yang mendukung kegiatan. Baik itu hibah dari anggota maupun pembelian bersama. Semoga barang inventaris itu semakin bermanfaat mendukung program LC sepanjang tahun 2025, tanpa ada yang hilang lagi.

 Sesungguhnyalah, catatan akhir tahun ini bekan merupakan hasil kesepakatan anggota Jamaah LC. Ini murni pribadi dari salah satu anggota Jamaah. Untuk itu, masing-masing anggota Jamaah diharapkan berkenan menorehkan catatan akhir tahunnya sebagai ajang evaluasi untuk langkah selanjutnya. Karena, sesuangguhnyalah Jamaah LC itu ada merupakan hasil kesepakatan. Begitu juga sebaliknya.

 Selamat tahun baru 2025

Semoga tetap istiqomah belajar menjadi orang yang bermanfaat. [eB/31122024]

 

 

 

 

  

 

 

 

Selasa, 17 Desember 2024

PETA JALAN RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA

 Konon katanya, bencana itu urusan bersama dan menjadi perhatian semua pihak. Sehingga perlu kerja sama dengan banyak pihak. Salah satunya adalah dengan menggandeng relawan kebencanaan.

 Terkait dengan itu, maka Siap Siaga Jatim menggelar Lokakarya Penyusunan Peta Jalan Pengelolaan Relawan Penanggulangan Bencana Jawa Timur. Acara ini diadakan di Hotel Movenpick, Surabaya, Rabu (11/12/2024). Mungkin kegiatan ini dalam rangka mengoptimalkan peran komunitas relawan untuk kerja-kerja penanggulangan bencana. Baik itu disaat pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana.

 Dalam pertemuan ini, Koordinator SRPB Jawa Timur, Rachmad Subekti Kimiawan, mengatakan bahwa peta jalan ini menjadi panduan dalam gerak-langkah yang meliputi organisasi, sistem, jejaring,  program, dan lainnya dalam rangka  mencapai tujuan. Sedangkan manfaatnya adalah untuk meningkatkan komunikasi dan kolaborasi, memperjelas tujuan dan arah, optimalisasi sumber daya, serta  meningkatkan fleksibilitas dan adaptasi.

 Apa yang dikatakan Koordinator SRPB Jatim pengganti Dian Harmuningsih di atas, diharapkan dapat menjawab isu-isu kekinian tentang keberadaan relawan penanggulangan bencana. Diantaranya adalah, Kurangnya pelatihan, Kuatnya egosentris dan tidak ada koordinasi antar pihak, serta Kurangnya pemahaman terhadap peran relawan dan kerelawanan.

 Untuk itulah sangat diperlukan adanya upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesionalisme relawan dalam bentuk pelatihan, lokalatih dan sarasehan. Bahkan, jika memungkinkan adalah melakukan sertifikasi relawan sesuai dengan klaster yang ada, dalam rangka peningkatan kapasitasnya.

 Namun demikian, relawan yang telah mengikuti pelatihan, lokalatih, dan sarasehan, hendaknya ada kelanjutannya berupa pembinaan secara berkala. Termasuk pelibatan dalam program pra bencana, respon tanggap darurat bencana, serta penanganan pasca bencana.

 Harapannya, tim penyusun peta jalan relawan penanggulangan bencana itu, juga merekomendasikan perlunya anggaran yang memadai. Tidak hanya untuk upaya peningkatan Sumber daya relawan dan sarana prasarana saja. Namun juga ada anggaran untuk memfasilitasi relawan selama di lokasi bencana dalam rangka membantu BPBD dalam penanggulangan bencana.

 Dengan demikian, tujuan penyusunan peta jalan yang menjadi programnya Siap Siaga Jatim dipenghujung tahin 2024 ini, benar-benar dapat meningkatkan kapasitas relawan dan optimalisasi sumber daya yang mendukung upaya penanggulangan bencana akan makin nyata.

 Disinilah peran BPBD yang didukung oleh Siap Siaga menjadi penting. Karena, segala kebijakan dan anggarannya yang terkait dengan peta jalan relawan itu, ada ditangan mereka. Sehingga nantinya ada keseragaman perlakuan dari pihak BPBD terhadap komunitas relawan yang ada di daerahnya.

 Tidak seperti sekarang, perlakuan relawan di masing-masing daerah sangat tergantung seberapa rasa pedulinya pejabat kepada komunitas relawan penanggulangan bencana. Mari kita tunggu bersama realisasinya di tahun 2025 yang bershio ular kayu atau ular hijau. Salam Tangguh. [eBas/Selasa-17122024]