Akhirnya rolling karyawan yang sudah
digaungkan setahun yang lalu, kini benar-benar terlaksana. Karna sempat
ditengarai bahwa issue mutasi itu hanyalah sekedar ancaman agar karyawan
menurut dan tidak berani bersuara macam-macam.
Mereka yang dipindah itu ada yang
karena aturan harus pindah, ada yang dipromosikan, dan ada pula yang digeser
untuk memperbaiki kinerjanya. Hal ini sejalan dengan pendapat Kadarman, bahwa mutasi
adalah kegiatan memindahkan karyawan dalan satu tingkat organisasi dari satu
jabatan ke jabatan lainnya secara horizontal tanpa diikuti peningkatan gaji,
tanggugjawab dan kekuasaan. (1997).
Konon, dalam perjalanan karir seorang
karyawan dimungkinkan mengalami perpindahan/mutasi jabatan (tour of duty),
sebagai upaya memprofesionalkan dan mengembangkan wawasan karyawan ke depan. Untuk
itu, karyawan harus selalu siap beralih tugas untuk “pendewasaan” karyawan pelayan masyarakat.
Dalam manajemen, mutasi ini
dimaksudkan untuk memaksimalkan produktivitas, menambah pengetahuan dan
keterampilan karyawan, meminimalkan rasa bosan terlalu lama dalam satu bidang
tertentu, meminimalkan potensi korupsi, sebagai pendorong sikap bersaing dan
berprestasi, dan menyesuaikan kondisi fisik karyawan dengan jenis pekerjaan.
Memang, tour of duty dalam sebuah
organisasi itu adalah wajar dan memang harus ada pergantian untuk penyegaran
sekaligus pembelajaran bagi karyawan. Namun kadang ada yang enggan dimutasi
karena sudah merasa nyaman di satu tempat yang basah (menurutnya), biasanya
mereka ini jenis karyawan yang “istimewa”
.
Sayangnya, nuansa tour of duty yang
dilaksanakan kali ini tidak sesuai dengan issue yang digulirkan beberapa waktu
sebelumnya. Ya, semuanya diluar dugaan banyak pihak. Beberapa personil yang
seharusnya diprediksi kena mutasi, karena kinerjanya dianggap kurang bagus atau
layak dipromosikan, ternyata tetap bertengger ditempatnya dengan gagah dan
angkuhnya, aman menikmati kursinya. Entah kenapa. Itulah kenyataan yang penuh
kejutan.
Sekarang tinggal melihat apa yang
terjadi pasca tour of duty. Adakah perubahan yang signifikan atau semuanya akan
tetap seperti sediakala tanpa ada gerakan yang progresif?. Hanya waktulah yang
akan mencatat sebagai sejarah bahwa mutasi itu pernah ada dengan segala haru
birunya.
Harapannya, tentulah mereka yang kena
gerbong mutasi itu bisa segera beraksi di tempat baru dengan gairahnya untuk
menujukkan bahwa mutasi internal itu
membawa berkah, bukan sumpah serapah. Salam Literasi. [eBas/ rebo pahing]