Alhamdulillah,
berkat ketegasan dan kejudesan seorang Dian Harmuningsih, Koordinator SRPB JATIM, kesempatan yang
diberikan selalu berakhir dengan baik. Kuota terpenuhi (bahkan kuotanya bisa
ditambah secara mendadak, ketika ada peserta yang tiba-tiba muntaber, mundur
tanpa berita), dan relawan yang mengikuti ujikom juga mumpuni dibidangnya. Semua
ini karena ‘didikan keras’ dari emaknya Falain, yang juga aktif sebagai
komandan pramuka brigade penolong Jawa Timur. Sehingga relawan bertambah wawasan, pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.
Semua ini
karena relawan yang aktif di SRPB, disamping lebih siap, juga benar-benar
memiliki pengalaman. Baik pengalaman organisasi, mapun pengalaman lapangan. Termasuk
pengalaman mengikuti berbagai pelatihan.
Di dalam
acara Arisan Ilmu Nol Rupiah, khas SRPB JATIM, dikatakan bahwa tujuan
dilaksanakan uji kompetensi adalah melihat indikator ketercapaian standar
kompetensi relawan yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Hal ini dilakukan
sebagai upaya meningkatkan martabat dan profesionalitas relawan dalam rangka ikut
melakukan operasi penanggulangan bencana. Karena, sesungguhnyalah kerja-kerja
kemanusiaan itu memerlukan sumberdaya manusia yang mempunyai pengetahuan,
kemampuan, ketrampilan dan kompetensi sesuai bidang profesinya masing-masing,
sehingga kerjanya cepat, tepat, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk itulah,
saat uji kompetensi berlangsung, relawan tidak hanya mampu bercerita tentang
pengalaman dibidang kebencanaan, serta mampu menjawab pertanyaan yang
disodorkan oleh asesor saja. Namun, yang lebih penting relawan harus memiliki bukti fisik sesuai okupasi
yang dipilih, berupa dokumen asli. Bisa berupa piagam, sertifikat atau ijasah,
dan foto-foto dokumentasi saat mengikuti kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
upaya penanggulangan bencana
Seperti diketahui,
setiap gelaran Arisan Ilmu, tidak henti-hentinya Koordinator SRPB JATIM
mengingatkan agar peserta memiliki sertifikat Arisan yang materinya selalu
berbeda dan bermanfaat untuk menambah wawasan, karena disampaikan oleh nara
sumber yang kompeten di bidangnya. Sekaligus memperbanyak portofolio yang akan
digunakan untuk bekal mengikuti uji kompetensi. Karena, sesungguhnyalah
kegiatan rutinan Arisan Ilmu itu bisa dimaknai sebagai media edukasi bagi
relawan penanggulangan bencana.
Apalagi,
SRPB JATIM sampai saat ini masih sering mendapat kuota gratisan untuk mengikuti
uji kompetensi. Untuk itulah diharapkan organisasi relawan yang sudah bermitra
dengan SRPB JATIM diharapkan lebih siap menyambut uji kompetensi tanpa
harus muntaber. Karena jika tidak siap, maka akan diberikan kepada relawan yang
lebih siap, walau mereka bukan mitra SRPB JATIM. ya, kuota gratisan itu memang
wajib dipenuhi karena menyangkut kredibilitas SRPB terhadap LSP-PB. Mari
bersama menjaga kepercayaan yang diberikan oleh BPBD JATIM. [eBas/Selasa pon
malam natal-241219]