Salah
satu program forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Jawa Timur yang disepakati
dalam rapat pengurus, adalah mengadakan kegiatan Safari Ngabuburit 10 Kota di
Jawa Timur. Personil yang terlibat diantaranya, Alfin. Pria kelahiran Sampang
ini sangat aktif membersamai pelaksanaan program Forum, dan selalu berusaha
mengajak relawan dari organisasi lain untuk bergabung, dalam rangka memperluas
jejaring.
“Monggo
bagi rekan-rekan yang mau bergabung dalam kegiatan tersebut, baik individu
maupun lumbaga/organisasi/komunitas apa saja dan siapa saja. Bagi rekan-rekan Relawan yang mau belajar
tentang mosipena, Insyaallah kami siap
memfasilitasi sebisa kami. Kebetulan di sini ada Tim mosipena dari SRPB, mas
Leo dan mas Erik. Mereka siap membantu.”
Kata Alfin, yang juga aktif sebagai ketua di komunitas tanggap gawat darurat
dan Jamaah LC.
Safari Ngabuburit
ini merupakan program baru dengan memanfaatkan keberadaan mobil edukasi yang
mungkin hanya dimiliki oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Ya, mosipena adalah satu-satunya
media edukasi kebencanaan di Indonesia, yang operasionalisasinya melibatkan
relawan.
Apa yang
dikatakan Alfin, merupakan ajakan kepada semua pengurus untuk berperan serta
dalam setiap kegiatan forum, dimanapun berada. Termasuk membersamai Safari Ngabuburit.
Hal ini sejalan dengan harapan waktu Rakor dengan BNPB Tahun lalu di Hotel Mercure,
yang juga diikuti oleh staf BPBD Kabupaten/Kota.
Dimana waktu
itu Pak Lilik, dari BNPB, dengan jelas menyampaikan tentang pentingnya
kekompakan dan pelibatan berbagai pihak dalam menjalankan programnya.
diantaranya percepatan pembentukan forum di setiap Kabupaten/Kota, guna
mewujudkan sinergi pentahelix untuk pengurangan risiko bencana, menuju
Masyarakat Tangguh dan Sadar Bencana.
“Kami
persilahkan rekan-rekan relawan yang mau ikut Ngabuburit bersama mosipena,
bergerak bersama membangun Ketangguhan Masyarakat. Insyaallah FPRB Jatim siap
Bekerjasama dan membersamai dalam kegiatan Gerakan PRB, membangun ketangguhan
masyarakat,” Kata teman baiknya Ning Anin Faros, seorang fasilitator DESTANA
Kabupaten Lumajang.
mBah
Dharmo, sebagai sekjen forum, dalam postingannya mengatakan terimakasih kepada
pengurus dan anggota forum yang aktif mengenalkan eksistensi forum kepada
khalayak ramai, melalui berbagai kegiatan forum yang selama ini digelar
diberbagai daerah. Seperti program SDSB, Edukasi Konservasi, Penghijauan, Diklat
Kebencanaan bagi santri Pondok Pesantren, dan sejenisnya.
Harapannya,
dengan melakukan kegiatan sosialisasi, edukasi,
serta pendidikan dan pelatihan penanggulangan bencana, bisa meningkatkan
wawasan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Saudaraku
semua, saya hanya Tut Wuri Handayani, atas niat baik semuanya. Lanjutkan dan
tetap semangat,” Pesan penyandang gelar master manajemen bencana dari UPN,
Jokja. Sebuah ajakan motivatif yang dalam maknanya. Sayangnya, kendala waktu dan sangu, menjadi masalah
tersendiri bagi sebagian pengurus untuk berpartisipasi.
Namun,
masalah waktu dan sangu bagi Alfin
yang masih senang menjomblo ini, bukan halangan, karena belum punya tanggungan.
Dia siap membersamai perjalanan mosipena dalam menjalankan misinya Safari Ngabuburit
10 Kota di Jawa timur.
Semoga Alfin
dan kawan-kawan sukses menjalankan misi, mengenalkan eksistensi dan peran Forum
PRB Jawa Timur sebagai mitra BPBD. Tetap semangat Cak Alfin, jaga kesehatan
dengan tetap mentaati protokol kesehatan. Jangan lupa pula nyruput kopi
tipis-tipis bersama relawan setempat. Siapa tahu dari situ ada inspirasi untuk merancang aksi kemanusiaan dikemudian hari. Salam tangguh. [eBas/RabuWage-28042021]