“Saya pikir kegiatan hala bihalal yang digelar Jamaah LC, pada hari minggu legi (30/04/2023), merupakan prestasi tersendiri. Karena berani memulai, walau dengan sangat sederhana. Apalagi kegiatan ala kadarnya ini dihadiri oleh puluhan komunitas relawan yang ada di Surabaya,” Kata temannya Prayogi, yang enggan disebutkan jati dirinya.
Ya, kegiatan ini memang spontan tanpa persiapan panjang. Berawal dari acara buka bersama anggota Jamaah LC, pada hari kamis kliwon (19/04/2023). konon, sambil guyon menikmati buka puasa, muncul gagasan mengadakan halal bihalal, dengan mengundang komunitas relawan mitra Jamaah LC. Karena takut konsumsinya tidak mencukupi. Mohon dimaklumi.
Secara spontanitas, panitia pun terbentuk dengan penunjukan langsung tanpa bisa ditolak. Menu nasi kotak pun disepakati. Cemilan pun seadanya hasil sumbangan dari anggota. Termasuk pengadaan bahan baku dan beberapa peralatan dapur, juga hasil meminjam. Untuk tempat menggunakan Balai RT 01, Perumahan Bumi Marina, Keputih, Sukolilo. Surabaya bagian timur.
Sebenarnya panitia todongan ini sudah berusaha mengundang beberapa SKPD Kota Surabaya yang pernah bersama menjalankan tugas-tugas sosial kemanusiaan. Namun entah mengapa mereka tidak bisa hadir. Namun panitia memahami ketidakdatangan mereka.
Namun ada untungnya juga mereka tidak datang, karena jika datang, pasti panitia akan “kisinan setengah malu” karena hidangan yang jauh dari standar selera SKPD. Meskipun mereka dari golongan bawah sekalipun.
Ternyata, tanpa kehadiran mereka, acara berlangsung meriah penuh canda. Hidangan ala kadarnya pun dinikmati dengan rahap tanpa rebutan. Semua kebagian. Terutama kucur yang kenyal kenyil dan kacang godognya yang meduk.
Beberapa dari mereka yang hadir, berkesempatan menceritakan pengalamannya serta harapannya. Sementara yang lain menyimak sambil berfikir kemungkinan apa yang diseritakan itu bisa diadopsi ke dalam program komunitasnya. Atau bisa menjadi usulan program bersama lintas komunitas.
Ada juga yang mencoba usul agar diadakan sarasehan lintas komunitas relawan dimana hasilnya nanti dirupakan rekomendasi yang dilaporkan ke BPBD, dengan harapan mendapat respon positif, dalam rangka upaya peningkatan kapasitas relawan.
“Alangkah eloknya jika kita dapat mendorong BPBD mengadakan peningkatan kapasitas gabungan antara relawan dengan ‘pasukannya’ BPBD. Sehingga keberadaan keduanya dapat bekerja sama saat melakukan tugasnya secara proporsional tanpa egosektoral,” Kata teman Prayogi lainnya.
Makanya, perlu sering “ngopi bareng” agar terbangun kesepahaman bersama akan keberadaan masing-masing dalam melaksanakan tugasnya. Dimana, yang satu berdasar panggilan jiwa yang disesuaikan UU 24 tahun 2007 dan Perka/Perban pendukung. Sementara yang lain melaksanakan tugas sesuai kebijakan pimpinan. Perbedaan inilah yang perlu disadari dan diketahui bersama.
Bahkan, ada yang bilang, sudahlah, biarkan BPBD dengan pasukan yang banyak itu biar bekerja sesuai aturan mainnya. Sedang relawan berkegiatan sendiri sesuai panggilan nurani, tanpa merepotkan mereka.
Jika perlu, kalau ada kejadian, relawan tidak usah turun membantu, cukup melihat saja, sambil menunggu jika diperlukan. Karena, sesungguhnyalah relawan itu bukan pemain utama, tetapi hanya membantu sesuai kemampuan. "Kuat dilakuni, ora kuat ditinggal ngopi".
Begitulah, berbagai suara kritis dan gagasan liar yang cukup menarik itu bersahutan secara demokratis. Semua bebas berpendapat. Walaupun semuanya belum tentu bisa diwujudkan dalam sebuah aksi nyata.
Bahkan bisa juga semua lontaran gagasan itu tertolak karena berbagai alasan. Misalnya, dianggap tidak sesuai dengan kebijakan yang berlaku selama ini. Disamping itu, sesungguhnyalah kita masih enggan ngopi bareng untuk membangun kesepahaman bersama.
Alhamdulillah, acara halal bihalal yang digelar serba nekat itu tanpa kehadiran pejabat itu diakhiri dengan foto bersama, saling merapat penuh semangat.
Beberapa gagasan sempat muncul sebagai rencana tindak lanjut yang perlu dibahas lebih mendalam lagi agar dapat terwujud. Bisa dijadikan bahan diskusi di grup whatsapp, maupun saat kopi darat dalam rangka acara “anniversary” masing-masing komunitas. Salam Waras, selamat Hari Buruh. [eBas/SeninPahing-01052023]