Sebagai wadah organisasi relawan
penanggulangan bencana, sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana (SRPB) Jawa timur harus tetap ada aktivitas di
era pandemi covid-19, yang semakin mematikan dengan munculnya varian baru dari
India.
Ini penting untuk menjaga alur
komunikasi diantara para organisasi mitra yang tersebar dimana-mana. sehingga
tidak terjadi kemandegan pertukaran informasi diantara para pihak, yang
ujung-ujungnya dapat menimbulkan miskomuniksi dan kasak kusuk yang tidak
berarti.
Pertemuan rutin (termasuk rapat
pengurus) yang menjadi agenda organisasi, adalah media komunikasi yang wajib
dilakukan untuk menjaga eksistensinya. Namun, di era pageblug ini, pertemuan
tatap muka langsung sangat tidak
disarankan dalam rangka mentaati protokol kesehatan, sebagai upaya memutus
sebaran covid-19.
Mau tidak mau, komunitas relawan
(termasuk SRPB) harus mulai mengakrabkan diri dengan internet sebagai sarana komunikasi
tidak langsung. Semua aktivitas tatap muka diupayakan beralih ke model daring, termasuk
membiasakan melakukan rapat secara online (virtual) dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Semua harus dilakukan, agar agenda yang telah disepakati lewat
kongres tetap menggeliat, sekecil apapun agar, tidak diam di tempat.
Ya, sesungguhnyalah pertemuan
secara tatap muka langsung (offline) sudah sangat dirindukan. Salah satunya
Ocha, yang sangat rindu suasana bersemuka secara langsung. Disana semua yang
berkesempatan datang bisa berjabat tangan tanpa jarak, saling senyum dan sapa
tanpa terhalang masker, makan bersama dengan menu ala rumahan yang biasa dibuat
oleh Koordinator SRPB Jawa Timur, Dian Harmuningsih.
Ya, Ocha rindu ngincipi aneka jajanan
yang dibawa masing-masing peserta, untuk kemudian dinikmati bersama sambil
bercanda. Sayang, pandemi belum menujukkan tanda akan berakhir, sehingga semua
rindu untuk bertemu, perlu kiranya dipendam dulu.
Agar keadaan tidak semakin
mengharu biru dengan banyaknya berita lelayu yang menghentak kalbu. Maka, mau
tidak mau, untuk menjalankan programnya harus memanfaatkan kecanggihan
teknologi untuk berkomunikasi secara virtual. Dengan syarat, gawai harus
memadai, tersedianya wifi dan koneksi internet.
“Alhamdulilah, meski ditengah
kondisi pandemi covid 19 kami pengurus SRPB Jatim tetap menjalankan amanah
kongres dan rakor. Salah satunya melakukan rapat pengurus secara virtual, melalui
google meeting yang telah disiapkan oleh bidang kemitraan, Aslichatul Insiyah,”
Kata Dian Harmuningsih, saat rapat pengurus, selasa (27/07/2021) malam.
Masih kata Ocha, rapat virtual dibuka
oleh Wakil Koordinator SRPB Jawa Timur, Rachmad Subekti Kimiawan dengan gayanya
yang khas. Kemudian pimpinan rapat langsung dikendalikan oleh oleh Koordinator
SRPB Jawa Timur, dengan agenda rapat mereview hasil rapat lalu, arahan
Koordinator SRPB Jatim terkait program masing-masing bidang, masukan saran dan
laporan per bidang, termasuk laporan Keuangan secara transparan sebagai upaya
menghindari sakwa sangka dari mereka yang tidak suka.
Beberapa kegiatan yang mungkin
perlu dicermati lagi adalah, jalinan kerjasama dengan SIAP Siaga (Paladium)
yang telah dilakukan itu kiranya bisa dijadikan sarana peningkatan kapasitas
SDM SRPB. Termasuk Tim satuan pendidikan aman bencana (SPAB) yang mendapat
tugas dari BPBD Provinsi Jawa Timur, harus semakin solid dan kreatif dalam
mengemas pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi sasaran program.
Program lain yang tidak kalah
pentingnya adalah membuka rekruitmen relawan anggota mitra yang siap (sehat
jiwa raga) untuk kerjasama dengan pihak KKP di Asrama Haji Surabaya yang sudah berjalan
selama tiga bulan, dengan tugas melakukan entry data para pekerja migran
indonesia (PMI), terkait dengan penanganan covid-19.
Dalam rapat yang berlangsung
akrab bersahabat ini, muncul rencana membentuk tim Arisan Ilmu Nol Rupiah
(AINR) dengan menggandeng organisasi mitra yang mumpuni di bidangnya. Bahkan,
jika memungkinkan akan menggelar AINR di daerah, agar kegiatan peningkatan
kapasitas SDM para relawan bisa terselenggara rutin dan memberikan manfaat.
Sementara itu, bidang humas SRPB
Jatim, yang dikendalikan oleh Rizki dan Lusi, berencana mengadakan media visit
secara virtual, dengan mengundang rekan-rekan jurnalis yang selama ini membantu
SRPB Jatim. termasuk upaya memperbaiki tampilan Web SRPB Jatim dengan bantuan
kawan-kawan yang mumpuni di bidangnya.
Rapat yang dilaksanakan dalam
situasi PPKM Darurat yang diperpanjang (nama barunya Level 4), muncul rencana membentuk
tim pendukung isoman bagi relawan (#pedulirelawanisoman) atau tim pemulasaran
jenazah, serta akan mengaktifkan kembali Tim Imunitas Corona (TIC) juga
inisiasi TIC di wilayah Magetan. Semoga tidak ada aral melintang yang bisa
menghambat realisasi rencana rapat virtual.
Sungguh, rapat virtual yang
dibatasi waktu, dan tanpa bisa ngopi bersama itu banyak menelorkan gagasan
inovatif yang hanya bisa dilaksanakan jika ada komitmen yang kuat dan kerjasama
yang solid diantara para aktornya untuk mengeksekusi gagasan tesebut.
Tentu gagasan ini harus
dikomunikasikan kepada seluruh organisasi mitra melalui berbagai media secara
terus menerus, agar dipahami untuk kemudian disepakati sebagai program bersama
yang melibatkan semua mitra SRPB Jawa Timur, tanpa ada yang tertinggal.
Dipenghujung rapat, terselip doa,
semoga pandemi segera terkendali, agar bisa berjumpa kembali dengan tetap
mentaati protokol kesehatan. Karena, sesungguhnyalah mengkomunikasikan gagasan
baru itu lebih efektif jika dilakukan secara tatap muka langsung, dari pada
virtual yang rawan distorsi. Salam sehat, salam literasi, terus berbagi. [eBas/RabuKliwon-28072021]