Dalam
lamannya bnpb.go.id, Konon, Jendral Doni Monardo, Kepala BNPB mengatakan bahwa pentahelix
dimaknai sebagai kerangka kerja dalam berkegiatan dan berkarya agar lebih
maksimal, khususnya dalam konteks penanggulangan bencana di Indonesia.
“Pencegahan
dan penanganan bencana alam, tidak bisa dilakukan oleh satu pihak. Dalam hal
ini, pentahelix adalah sebuah jawaban. Tinggal disesuaikan jurus pentahelix
prabencana, tanggap darurat dan pascabencana. Sebab karakter masalahnya berbeda
beda dan juga memperhatikan aspek lokal,“ ucap Doni, dalam sebuah kegiatan di
Westin Nusa Dua, Bali, senin (13/1/2021).
Sementara,
kawan-kawan yang aktif di forum pengurangan risiko bencana (F-PRB), mengatakan
bahwa pentingnya membangun sinergitas
pentahelix yang melibatkan kerja sama dari lima elemen masyarakat, yakni
pemerintah, kalangan pengusaha, komunitas, media, dan akademisi.
Masing-masing
elemen memberikan sumbangsihnya dalam pemecahan masalah pengurangan risiko
bencana secara kolaboratif, koordinatif dan partisipatif, dengan
mengesampingkan perbedaan dan menguatkan kebersamaan dalam kerja-kerja
kemanusiaan.
Tampaknya,
gambaran di atas, mulai dipraktekkan oleh kawan-kawan yang tergabung dalam
F-PRB Kabupaten Pamekasan, Jawa timur, yang dipimpin oleh Budi Cahyono.
sehingga kegiatannya tertata dan melibatkan semua pihak, sesuai kemampuan dan
kesempatan.
Malam
itu, sabtu kliwon (20/3/2021), di halaman rumahnya Budi Cahyono, mereka duduk
lesehan tanpa sungkan karena perbedaan jabatan,
ikut “mangayu bagyo” hajatan
mantu putra pertamanya.
Penulis
dan rombongan sempat berkenalan dengan mereka, juga mendengarkan cerita mereka
membangun sinergi pentahelix dalam FPRB Kabupaten yang telah “direstui” oleh
Bupati Pamekasan. Kegiatannya banyak dan kini kiprahnya semakin dikenal oleh
khalayak.
Ada juga
cerita tentang keberhasilannya ‘merestorasi’
mobil Toyota Dyna rusak di sebuah puskesmas untuk kendaraan operasionalnya. Bahkan
kini sedang ‘mengincar’ mobil Izusu Panther
milik Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, yang sudah tidak digunakan karena rusak.
Begitu
juga dengan elemen media, sangat aktif memberitakan kegiatan penanganan bencana
yang dilakukan oleh relawan di Kabupaten Pamekasan. Termasuk kegiatan
penanganan pandemi covid-19, diantaranya penyemprotan disinfektan, pemulasaraan
korban covid-19, pembagian masker dan lainnya dengan tetap mentaati protokol
kesehatan.
Sementara
dari elemen swasta, konon ada yang berkenan meminjamkan mobil ambulance untuk
kegiataan kemanusiaan. Ada pula yang mendonasikan logistik untuk mendukung
pergerakan relawan. sementara elemen lainnya juga berkontribusi dalam
membesarkan forum.
Terkait dengan
upaya membangun sinergitas pentahelix, menurut Budi Cahyono, yang juga menjadi
pengurus forum relawan penanggulangan bencana (FRPB), perlu pemahaman secara
benar tentang konsep pentahelix bagi pemangku kebijakan. Hal ini sesuai UU No
24 tahun 2007, bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama.
“Untuk
itu maka sudah waktunya sinergi pentahelix itu di wujudkan dengan nyata, bukan
hanya teori. Ingat sinergi itu mudah diucapkan namun sulit dilakukan jika ego
individu yang didahulukan,” Ujarnya.
Dari obrolan
yang gayeng itu, bisa diambil simpulan bahwa diperlukan hadirnya seorang tokoh
yang mengendalikan organisasi nirlaba. Paling tidak, diperlukan pengurus yang
kober, banter, pinter, seger, bener mengelola organisasi.
Budi pun
telah membuktikan bahwa mengelola organisasi kerelawanan itu harus sabar dengan
mengedepankan dialogis partisipatoris dengan semua elemen yang terlibat. Rajin berkomunikasi
dan berkoordinasi dengan anggota dan lembaga mitra yang ada.
Budi,
yang berkumis lebat dan perokok kuat itu, juga selalu melibatkan semua anggota.
Tidak hanya dikerjakan sendiri oleh beberapa pengurus saja. baik dalam
penyusunan rencana program dan pelaksanaannya.
Larut malam
pun menjelang, tanda semua harus pulang ke peraduan malam. Sambil
bersalam-salaman, penulis dan rombongan minta diri kepada sohibul hajat
teriring harapan, Selamat mantu putra
pertama. Semoga lancar hingga harinya tiba. Dan semoga yang menikah (Mas Wahyu)
menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rohmah. [eBas/SeninPahing-22032021]