Silaturrahmi
itu pada dasarnya adalah upaya saling berinteraksi menjalin hubungan kasih
sayang dalam kebaikan bukan dalam dosa dan kema'siatan. Silaturahim merupakan salah satu kewajiban bagi
setiap pribadi Muslim. Dalam Alquran, Allah menegaskan, “Dan bertakwalah kepada
Allah yang kalian saling meminta dengan nama-Nya dan sambunglah tali
silaturahim.’ (QS. An-Nisa [4]:1).
Keuntungan
bersilaturahmi diantaranya, pertama, dengan silaturahim, kita bisa saling
mengenal antara yang satu dan yang lainnya (QS Al-Hujurat [49]: 13). Dengan
silaturahim, kasih sayang dan kerja sama yang positif bisa diwujudkan. Kedua,
persatuan dan kesatuan akan dapat dibangun melalui dialog partisipatori.
Ketiga, dengan
silaturahim, berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat akan mudah diatasi.
Baik masalah ekonomi, pendidikan, kebudayaan, maupun lainnya. Keempat,
silaturahim juga akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan horizontal yang
terjadi di masyarakat dengan damai melalui musyawarah.
Kelima, dengan
silaturahim, berbagai gagasan yang kreatif inovatif, bisa diwujudkan bersama
menjadi sebuah program dalam rangka saling berbagi saling peduli. Keenam, dengan silaturahim, akan
banyak ilmu pengetahuan dan wawasan yang saling melengkapi.
Ya, silaturahmi itu
bisa berlangsung dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja tanpa melihat
banyak sedikitnya personil yang terlibat. Dengan semangat bersahabat, berbagi
dan beradaptasi, anggota komunitas relawan Indonesia (K.R.I) selalu
melakukannya untuk mengakrabkan diri sebagai seorang kerabat yang akrab
bersahabat dalam dunia kerelawanan.
Dengan ditemani kopi, kadang
juga ada gorengannya, masing-masing punya hak untuk berbagi informasi tentang
apa saja. Bukan hanya masalah relawan penanggulangan bencana dan pengurangan
risiko bencana. Karena, dalam bersemuka itu tidak menutup kemungkinan
pembicaraan melebar kemana-mana, ke ranah sosial, politik dan budaya, atau yang
lainnya yang aktual, yang penting tidak berbicara hal-hal yang mengandung sara.
Mereka juga tidak haram berbicara tentang bagaimana mencari peluang usaha
ekonomi produktif untuk menunjang kegiatan maupun sebagai ladang cari nafkah
tambahan untuk kesejahteraan anggota dan keluarga.
Acara silaturahmi pun
oleh kawan-kawan K.R.I dijadikan sebagai ajang pengimbasan informasi bagi
anggota yang berkesempatan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh lembaga mitra,
seperti seminar, workshop maupun diklat, serta pengalaman terjun dalam kegiatan
kebencanaan. Semua ini dilakukan untuk mengembangkan wawasan.
Dengan demikian,
masing-masing anggota akan mengetahui informasi terbaru tentang apa saja yang
terkait dengan kebencanaan dan kerelawanan, sekaligus media membangun soliditas
sebagai sebuah tim yang siap melakukan kerja kelompok.
Memang, belum semua
anggota K.R.I pernah terlibat dalam operasi kemanusiaan. Belum secara rutin
turun ke daerah yang dilanda bencana, karena banyak faktor yang menghambat.
Termasuk dana operasional selama di lapangan. Namun sumbangan pemikiran dari
anggota K.R.I selalu disuarakan dan banyak yang diterima saat ada kegiatan
bersama semacam seminar atau pun lokakarya.
Gagasan yang selalu
disuarakan adalah perlunya BPBD memfasilitasi ruangan yang ada di kantornya
untuk dijadikan sebagai sekretariat bersama relawan kebencanaan. Kepada BPBD
pula, sesuai dengan perka nomor 17 tahun 2011 tentang relawan, hendaknya salah
satu bidang yang ada di BPBD melakukan pendataan kepada organisasi relawan
untuk kemudian dibina, dan ditingkatkan
kapasitasnya dalam rangka mendukung program-program BPBD dalam hal pengurangan
risiko bencana dan penanggulangan bencana. Sehingga jika ada bencana, BPBD
tidak kesulitan memobilisasi relawan, khususnya relawan lokal yang ada di
daerah bencana. Baru jika relawan lokal ‘kewalahan’ maka BPBD Provinsi bisa
menggerakkan relawan yang lain.
Ajang silaturahmi ini pun
juga digunakan untuk merancang sebuah kegiatan saling sinau diantara anggota
K.R.I maupun dengan siapa saja yang mau dan ada waktu, dalam rangka memperluas jaring
kemitraan. Sinau apa saja, baik praktek lapangan dalam rangka mengasah ketrampilan,
meningkatkan kapasitas dan kesamaptaan, juga belajar bersama tentang materi
diklat atau hasil seminar yang baru diterima untuk pengayaan informasi. Begitulah
cara kawan-kawan K.R.I memanfaatkan silaturahmi untuk saling sinau, saling
berbagi dalam rangka memupuk rasa peduli terhadap sesama anggota. Salam
Kemanusiaan.[eBas]