Di bulan
ramadhan, yang namanya ngabuburit itu telah menjadi sebuah ritual yang
menyenangkan bagi mereka yang sempat meramaikan bersama sanak kerabat dan
handaitolannya. Apapun bentuknya, yang penting bisa berbuka puasa bersama
dengan riang gembira.
Begitu
juga dengan SRPB JATIM, tidak mau ketinggalan. Dengan segala keterbatasannya
mampu menggelar acara ngabuburit. Malah sampai tiga kali, sungguh luar biasa karena
tidak diduga sama sekali, semua terjadi secara spontan atas nama kebersamaan.
Ya begitulah, bersama kita bisa.
Pada hari
yang disepakati, sejumlah komunitas relawan dan pegiat lingkungan alam,
berkumpul di Griya Nirwana, Sumorame, sidoarjo, rumah Dian Harmuningsih,
Koordinator sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana jawa timur (SRPB
JATIM), kamis (23/5) sore, ngabuburit di rumah depan sawah.
Mereka
meluangkan waktu untuk mengadakan acara buka bersama, dalam rangka menjalin
tali silaturahmi antar berbagai komunitas yang hadir, sekaligus merencanakan bersama
program SRPB JATIM pasca lebaran 2019.
Acara
yang dihadiri oleh Sugeng Yanu, mantan kepala seksi PK di BPBD Provinsi Jawa
timur, digelar secara nonformal sambil lesehan. Mereka saling ngobrol menunggu
saat adzan magrib, memperkenalkan diri dan menceritakan program organisasinya.
Siapa tahu mereka bisa saling mereplikasi program sesuai kemampuan dan potensi
yang ada.
Sementara
Dian, sebagai tuan rumah tampak sibuk ngurusi konsumsi. Dosen UIN ini dibantu
Sri dan Ocha, menyiapkan menu istimewa untuk buka puasa. Ada lodeh manisah,
Sambel terong, Sayur Kepiting, Sayur Mujahir dan iwak Pe rasa pedas, Es cao, Es
tebu, dan legen segar, siap disantap bersama.
Sambil
menikmati aneka gorengan dan buah semangka, Basuki, salah seorang pengurus,
mengawali diskusi dengan menyampaikan usulan rencana kegiatan bulan Juni 2019.
Diantaranya, mengadakan Halal bi Halal Lintas Komunitas yang mengambil tempat
di Joka, Sedati, Sidoarjo, Program TOT untuk Relawan, dan Arisan ilmu dengan
materi Seputar Masalah Hipotermia.
“Kegiatan
pasca lebaran merupakan upaya peningkatan kapasitas relawan sebagai fasilitator
pelatihan, dan penyuluhan maupun sebagai pembicara dalam sebuah sarasehan,”
Ujarnya,
Sementara,
Sugeng Yanu, salah seorang inisiator terbentuknya SRPB JATIM mengatakan, acara
semacam ini perlu diadakan sebagai upaya menyamakan pemahaman tentang gerak
langkah SRPB JATIM dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan dibidang
penanggulangan bencana maupun sosialisasi pengurangan risiko bencana.
Sugeng,
yang juga sebagai asesor dibawah LSP-PB, berharap agar SRPB JATIM berperan
sebagai relawan yang memiliki kegiatan sendiri yang tidak mengganggu programnya
BPBD, sehingga tidak dianggap merebut kaplingnya orang lain (seperti anggapan
oknum yang tidak suka dengan kehadiran SRPB JATIM)
Dia juga
berharap pengurus bisa melakukan koordinasi antar relawan dengan pemerintah
tanpa harus menghilangkan peran masing-masing organisasi, serta relawan yang
berperan sebagai masyarakat yang memiliki hak untuk berkegiatan di dalam
penanggulangan bencana, seperti yang diamanatkan dalam UU 24 tahun 2007.
Dengan
demikian acara kumpul-kumpul seperti ini akan menambah wawasan relawan untuk
melaksanakan perannya sebagai anggota SRPB JATIM dengan segala aturan yang ada
di dalam statuta hasil kongres I di kota Malang.
“Kumpul-kumpul
kayak gini ini, selain sebagai media silaturahim dan berbagi informasi.juga
diharapkan bisa memunculkan gagasan inovatif terkait upaya peningkatan
kapasitas relawan serta menampakkan keberadaan SRPB JATIM agar semakin dikenal
oleh khalayak ramai,” Katanya.
Apa yang
dikatakan Sugeng, diamini oleh Andreas, wakil dari Organisasi Relawan Surabaya.
Bahwa pertemuan semacam ini memang diperlukan untuk memperkuat soliditas dan
kebersamaan relawan dalam melakukan kegiatan.
Disamping
itu pertemuan secara berkala ini juga bisa dijadikan untuk melakukan evaluasi
program yang sudah berjalan maupun membahas issue-issue terkini untuk dijadikan
bahasan dalam kegiatan Arisan Ilmu, sehingga tema yang diangkat selalu aktual.
“Semoga
acara buka bersama yang digelar secara spontanitas bisa menjadi media tumbuhnya
kesadaran ikut memiliki SRPB JATIM beserta program-programnya yang selama ini,
kata Pak Sugeng masih dalam jalur yang sesuai dengan semangat kongres dulu,”
Tambahnya. [eBas].