Jumat, 02 Desember 2016

BPBD SIDOARJO MENGADAKAN SOSIALISASI PRB

Dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mengatakan bahwa penanggung jawab bencana (PB) bukan hanya pemerintah saja, tetapi juga dunia usaha dan masyarakat. Sehingga upaya penanggulangan bencana benar-benar ditangani oleh seluruh masyarakat, seperti amanat UU nomor 24 tahun 2007.
Masyarakat pun, khususnya yang berdiam di daerah terdampak, dapat berpatisipasi aktif dalam operasi kemanusiaan sebagai relawan Penanggulangan Bencana, baik saat pra bencana, tanggap bencana, dan pasca bencana. Oleh karena itu meningkatkan kapasitas relawan menjadi sangat penting dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Untuk itulah BPBD Kabupaten Sidoarjo melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas relawan, yaitu kegiatan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana, tanggal 22 - 24 Novenber 2016. Kegiatan ini diikuti oleh perangkat desa, babinsa, babinkamtibmas, dan relawan Srikandi Tangguh. Dimana, nantinya mereka akan dijadikan Tim Reaksi Cepat (TRC) di tingkat Kecamatan.
Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat mendorong relawan yang mempunyai dedikasi yang tinggi dalam PB sehingga bukan hanya kwantitas namun kwalitas relawan Kabupaten Sidoarjo dapat diandalkan dalam membantu kegiatan Penanggulangan Bencana. Seperti diketahui potensi bencana yang ada di Sidoarjo itu diantaranya adalah Banjir dan angin putting beliung. Namun selama ini bencana yang terjadi itu tidak sampai menimbulkan pengungsian yang besar dan berlangsung lama. Apalagi ketinggian genangan antara 20 cm – 70 cm, dan itu pun cepat surut.
Materi yang diberikan oleh nara sumber dari lembaga PUSPPITA adalah Pengurangan Risiko Bencana, Desa Tangguh, Manajemen Penanganan Kedaruratan, Kerelawanan dan Mitigasi Bencana. Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan Peta terdampak yang meliputi zonasi, evakuasi, dan titik kumpul, dengan mengutamakan kearifan lokal yang sudah biasa dilakukan masyarakat setempat jika terjadi bencana (banjir).
Fatimah, dari relawan Srikandi Tangguh, mengatakan bahwa Sampai saat ini jika ada bencana banjir, warga tidak ada yang mengungsi. Karena genangan airnya tidak lama, maka aktivitas hidup kesehariannya tidak terganggu, termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumsi.
“Saya senang bisa mengikuti pelatihan ini. Banyak pengetahuan yang berguna untuk menunjang kegiatan kerelawanan dalam membantu BPBD Sidoarjo di bidang kebencanaan. Berharap ada pelatihan lagi dengan materi yang baru serta ada kegiatan pembinaan dari BPBD setelah pelatihan, agar relawan yang dijadikan TRC tingkat Kecamatan tetap semangat dan kompak,” Pungkasnya.
Artinya, dalam rangka peningkatan kapasitas, berharap kawan-kawan yang menjadi Tim Reaksi Cepat harus sering latihan sendiri serta bermain ke BPBD untuk mendapatkan informasi sekaligus bisa bertanya langsung tentang segala hal yang berhubungan dengan upaya penanggulangan bencana, seperti pengenalan alat rescue, perau karet, tenda, mobil dapur umum dan sebagainya.*[ebas]





Tidak ada komentar:

Posting Komentar