Dalam Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, mengatakan bahwa penanggung jawab bencana (PB) bukan hanya pemerintah
saja, tetapi juga dunia usaha dan masyarakat. Sehingga upaya penanggulangan
bencana benar-benar ditangani oleh seluruh masyarakat, seperti amanat UU nomor
24 tahun 2007.
Masyarakat pun, khususnya yang berdiam di daerah terdampak, dapat
berpatisipasi aktif dalam operasi kemanusiaan sebagai relawan Penanggulangan Bencana, baik
saat pra bencana, tanggap bencana, dan pasca bencana. Oleh karena itu
meningkatkan kapasitas relawan menjadi sangat penting dilakukan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Untuk itulah BPBD Kabupaten Sidoarjo melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan peningkatan kapasitas relawan, yaitu kegiatan Sosialisasi
Pengurangan Risiko Bencana, tanggal 22 - 24 Novenber 2016. Kegiatan ini diikuti
oleh perangkat desa, babinsa, babinkamtibmas, dan relawan Srikandi Tangguh.
Dimana, nantinya mereka akan dijadikan Tim Reaksi Cepat (TRC) di tingkat
Kecamatan.
Diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat mendorong relawan yang
mempunyai dedikasi yang tinggi dalam PB sehingga bukan hanya kwantitas namun
kwalitas relawan Kabupaten Sidoarjo dapat diandalkan dalam membantu kegiatan
Penanggulangan Bencana. Seperti diketahui potensi bencana yang ada di Sidoarjo
itu diantaranya adalah Banjir dan angin putting beliung. Namun selama ini
bencana yang terjadi itu tidak sampai menimbulkan pengungsian yang besar dan
berlangsung lama. Apalagi ketinggian genangan antara 20 cm – 70 cm, dan itu pun
cepat surut.
Materi yang diberikan oleh nara sumber dari lembaga PUSPPITA
adalah Pengurangan Risiko Bencana, Desa Tangguh, Manajemen Penanganan
Kedaruratan, Kerelawanan dan Mitigasi Bencana. Kemudian dilanjutkan dengan
praktek pembuatan Peta terdampak yang meliputi zonasi, evakuasi, dan titik
kumpul, dengan mengutamakan kearifan lokal yang sudah biasa dilakukan
masyarakat setempat jika terjadi bencana (banjir).
Fatimah, dari relawan Srikandi Tangguh, mengatakan bahwa Sampai
saat ini jika ada bencana banjir, warga tidak ada yang mengungsi. Karena
genangan airnya tidak lama, maka aktivitas hidup kesehariannya tidak terganggu,
termasuk dalam hal pemenuhan kebutuhan konsumsi.
“Saya senang bisa mengikuti pelatihan ini. Banyak pengetahuan yang
berguna untuk menunjang kegiatan kerelawanan dalam membantu BPBD Sidoarjo di
bidang kebencanaan. Berharap ada pelatihan lagi dengan materi yang baru serta
ada kegiatan pembinaan dari BPBD setelah pelatihan, agar relawan yang dijadikan
TRC tingkat Kecamatan tetap semangat dan kompak,” Pungkasnya.
Artinya, dalam rangka peningkatan kapasitas, berharap kawan-kawan
yang menjadi Tim Reaksi Cepat harus sering latihan sendiri serta bermain ke
BPBD untuk mendapatkan informasi sekaligus bisa bertanya langsung tentang
segala hal yang berhubungan dengan upaya penanggulangan bencana, seperti
pengenalan alat rescue, perau karet, tenda, mobil dapur umum dan sebagainya.*[ebas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar