Senin, 15 Juli 2019

TIM PENULIS BNPB MENDOKUMENTASIKAN DATA


Mbah Gugel, lewat jobsinfopedia.blogspot.com (2016), bilang, Penulis adalah sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan menulis, atau menciptakan suatu karya tulis. Menulis merupakan jenis pekerjaan sekaligus hobi, penulis profesional menuangkan karyanya dalam bentuk tulisan yang bisa menghasilkan uang, namun ada juga yang menulis untuk keperluan hobi atau menyalurkan hobi untuk menuangkan ide pikiran kedalam tulisan. 

Ada juga yang mengatakan penulis adalah orang yang suka mengabadikan peristiwa yang menarik dalam sebuah tulisan, sebagai upaya mendokumentasikan untuk kemudian mengkomunikasikan pesan (gagasan) agar bisa menjadi bahan inspirasi bagi mereka yang suka berbagi informasi dan perubahan.

Pramudya Ananta Tour, seorang budayawan yang di cap ‘kiri’ , mengatakan bahwa, menulis itu adalah sebuah keberanian. Artinya, menulis itu memerlukan modal keberanian, termasuk berani dikritik, disalahkan dan ‘di- kiri -kan karena dianggap nakal, keluar dari keseragaman.

Begitu pentingnya arti dokumentasi sebuah peristiwa, BNPB un merasa perlu membentuk sebuah Tim Penulis, yang harus selalu mengikuti pelaksanaan program BNPB agar diketahui masyarakat luas. Termasuk dalam kegiatan Ekspedisi Destana Tsunami 2019 (EDT 2019) yang berlangsung dari tanggal 12 Juli sampai 14 Agustus 2019.

Lilik Kurniawan, Direktur Pemberdayaan Masyarakat, BNPB, mengatakan bahwa kekuatan media dengan karya tulisnya sangat signifikan terhadap sukses tidaknya sebuah program pembangunan. Penulis dengan gaya dan kreativitasnya bisa menyampaikan pesan dari hasil liputan EDT 2019 kepada khalayak ramai.

Media massa disini, bukan saja berupa Koran, majalah, radio, dan televisi saja. namun, media online, termasuk aneka foto dan komentar instagram maupun facebook yang sering diviralkan oleh relawan peserta EDT 2019, juga tidak kecil perannya dalam menggaungkan gebyar kegiatan yang baru pertama diadakan BNPB. Sejak dari wilayah pesisir Banyuwangi sampai nanti berakhir di wilayah Pandeglang, di ujung barat Pulau Jawa,

Tinggal bagaimana mengajak para ‘kuli tinta’ mau menyampaikan pesan-pesan kebencanaan, dalam rangka membangun ketangguhan masyarakat menghadapi bencana. Dengan kemampuan mengolah data dan fakta yang dilihat, mereka bisa menyajikan karya tulis yang enak dibaca dan mudah dipahami pesannya.

Pinjam istilahya Pakar Komunikasi, Dr Aqua Dwipayana, bahwa kunci sukses EDT 2019 yang dilaksanakan BNPB tergantung pada penguasaan komunikasi dan data yang dimiliki seluruh anggota Tim. Semakin bagus komunikasinya dan makin lengkap data yang dipunyai maka tingkat keberhasilan kegiatan ini tambah besar.

Artinya, BPBD harus mampu berkomunikasi untuk memobilisasi berbagai komunitas relawan yang ada di daerahnya agar berpartisipasi aktif mensukseskan agenda yang disusun. Termasuk menuliskan hasil kegiatan sosialisasi kebencanaan di desa-desa yang telah ditentukan. Ya, kemampuan inilah yang perlu ditingkatkan dengan menggunakan metode dialogis partisipatoris

Dimana, hasil tulisan (berupa laporan kegiatan) itu nantinya diserahkan kepada Tim Penulis untuk ‘dirapikan’ dengan kekayaan perbendaharaan kosa kata yang dimiliki menjadi sebuah tulisan yang bermakna (sukur-sukur dijadikan buku) yang bisa dinikmati untuk menambah wawasan yang menginspirasi.

Akan menjadi kenangan terindah, apabila Tim Penulis yang ditunjuk BNPB bisa mendokumentasikan gelaran EDT 2019 dalam sebuah buku yang dibagikan kepada para pegiat kemanusiaan. Sungguh, buku ini akan sangat berharga untuk pembelajaran serta pedoman penyelenggaraan kegiatan selanjutnya. Salam Tangguh.[eBas/Selasa pahing-16/7]  
 

     


3 komentar:

  1. SEKEDAR MASUKAN UNTUK BPBD/BNPB. jika melaksanakan kegiatan seperti ini yang melibatkan khalayak ramai dan agar lokasi menjadi ramai dipenuhi masyarakat. hendaknya, sejak perencanaan melibatkan (mengajak/merangkul) relawan dan komunitas lokal untuk berpartisipasi meramaiakan dan mensukseskan acara. dengan demikian, seluruh agenda yang telah disusun, mulai dari acara pembukaan, malam hiburan dan program lainnya selalu dipadati masyarakat. ingatlah beberapa komunitas itu memiliki massa/pengikut/anggota yang banyak sekali bahkan ribuan yang siap dimobilisasi jika dilakukan dgn komunikasi yg baik

    BalasHapus
  2. pentaheliks itu intinya koordinasi, komunikasi, kesetaraan dan saling menghormati serta kerjasama.

    BalasHapus
  3. hasil ngobrol dgn kawan2 di warkop, ada ide yg menarik, bahwa secara internal, BNPB juga perlu di evaluasi pelaksanaannya agar ke depan
    /etape berikutnya ke wilayah Jokja, jateng, jabar dan banten bisa berjalan dgn lebih baik dan lebih semarak (terasa keterlibatan pentaheliksnya).
    disisi lain, bpbd kabupaten yg dilewati EDT 2018 harusnya merangkul/mengajak sesuai konsep sapalibatisme relawan lokal agar kegiatan lebih semarak dan banyak yg terlibat. sekaligus kegiatan ini dijadikan ajang pembinaan dan pendataan organisasi relawan, shg bpbd akan memiliki data lengkap ttg organisasi relawan dan memudahkan koordinasi dan mobilisasi jika ada kejadian

    merarik juga untuk di diskusikan lebih lanjut

    BalasHapus