Berawal dari obrolan ngalor ngidul beberapa relawan dari berbagai komunitas, di Basecamp LC (Lorong eduCation), tercetuslah gagasan membuat kegiatan bersih-bersih Sungai di Wilayah Kota Surabaya, sebagai upaya tindak lanjut kegiatan Bersih-bersih Pantai Kenjeran yang masuk wilayah Benteng Kedung Cowek, bebera tahun yang lalu.
“Kita pernah sukses menggelar kegiatan bersih-bersih pantai di seputaran Benteng Kedung Cowek. Untuk itu mari mengulang kesuksesan itu dengan sasaran yang berbeda. Bukan di Pantai namun di Sungai,” Kata salah satu peserta ngobrol sambil ngopi.
Gayung pun bersambut. Erick dari komunitas Inavor dan Dhany dari Lembaga Manajemen Infaq menjadi pimpinan dalam kegiatan ini. Sementara yang lain, bersemangat membantu sesuai kapasitasnya. Mereka pun bersepakat bahwa kegiatan yang diberi nama “Aksi Resik Kali Suroboyo” harus sukses penuh kegembiraan agar dapat dijadikan kenangan yang tak terlupakan.
Alhamdulillah, mulai persiapan sampai pelaksanaan aksi, pada hari sabtu dan minggu, tanggal 21 - 22 September 2024, semua berjalan lancar. Begitu juga koordinasi antar pihak, berlangsung penuh keakraban, tanpa ada upaya menggagalkan. Dengan penuh dedikasi dan loyalitas, masing-masing berkontribusi demi suksesnya aksi.
Bahkan pihak TNI AL, tanpa diduga membantu menyediakan lahan parkir dan personil untuk ikut serta mengangkat harta karun yang ada di Kali Jati Srono. Begitu juga dengan kawan-kawan dari DLH sangat banyak membantu mengangkutnya ke tempat pembuangan, sehingga Sungai tampak bersih, terbebas dari sampah. Sementara BPBD dan lembaga lain juga mendukung dengan mengirimkan personil dan keperluan lain yang dibutuhkan dalam aksi.
Ya, peserta aksi yang datang dari berbagai komunitas itu bukan hanya dari Kota Surabaya saja. Namun ada juga yang nekat datang dari daerah lain. Seperti Tuban, Blitar, Pasuruan, dan Malang, tanpa surat perintah perjalanan dinas (SPPD) alias bondho dewe-dewe. Namun demikian, tidak sedikit peserta yang tiba-tiba muntaber (mundur tanpa berita).
Yang jelas, mereka tidak menyangka dalam aksinya akan menemukan berbagai harta karun yang mempercepat sedimentasi sungai. Belum lagi baunya yang semriwing. Namun mereka tetap bersemangat beraksi penuh kegembiraan, sambil berswafoto mengabadikan pengalaman yang belum tentu ada lagi.
Asma Qonita, salah seorang peserta aksi yang sempat berbincang dengan seorang ibu dan beberapa warga setempat, mengatakan mereka merasa tersentuh dengan aksi gabungan resik kali Surabaya yang dilakukan relawan tanpa bayaran, turun dari berbagai daerah untuk bersama membersihkan sampah sungai dengan penuh suka cita.
Namun beliau juga sangat menyayangkan sikap oknum yang membuang sampah seenaknya. Termasuk kasur, sangkar burung, dan kandang ayam, ke sungai tanpa pikir panjang, bahwa kelakuannya itu jelas melawan hukum. Sayangnya regulasi yang ada itu sulit diterapkan, karena berbagai alasan.
Penjelasan Ibu tadi diperkuat oleh Siti cholifah, seorang peserta yang ditempatkan di Kali Tebu Zona 1. Dia dengan tim nya juga menemukan harta karun berupa bantal, gombal, suwal, sandal, terpal, aneka plastik, ban bekas bahkan bak kamar mandi dan sofa.
Sementara itu Sahra, yang beroperasi di Kali Jati Srono, bilang bahwa dirinya banyak menemukan sampah berupa pempres, softex, dan berbagai bentuk styrofoam. Bahkan diantara sampah itu juga muncul banyak belatung yang menjijikkan. Jumlah sampah yang terkumpul di Kali Jati Srono lebih dari dua truck yang disiapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Begitu juga yang di Kali Tebu sampahnya terkumpul banyak.
Yang jelas harta karun berupa aneka jenis sampah itu jika dibiarkan pasti akan memunculkan potensi banjir jika musim hujan. Tentu jika terjadi maka Pemerintah Kota akan bertambah kesibukannya. Untuk itulah perlu ada upaya mitigasi untuk pengurangan risiko bencana. Baik itu mitigasi struktural, maupun non struktural.
Dari hasil sosialisasi rencana aksi dengan warga setempat, yang dilakukan sehari sebelumnya, ada satu kata kunci terkait dengan masalah sampah. yaitu kesadaran semua pihak untuk menumbuhkan budaya bersih, budaya sehat dan sadar akan pelestarian lingkungan. Bagaimana cara menumbuhkannya ?.
Inilah persoalan yang memerlukan proses berkelanjutan secara dialogis partisipatoris antar pihak untuk mencari solusi bersama. Karena masalah sampah itu ternyata terkait dengan masalah sosial ekonomi masyarakat sekitar bantaran Sungai. Apalagi sampah yang memenuhi Sungai itu bukan hanya milik warga setempat. Tapi juga kiriman dari daerah lain.
Walaupun banyak pihak yang pesimis dengan kegiatan ini. Mereka bilang, paling minggu depan sungainya sudah dipenuhi sampah lagi. Ya tidak apa-apa. Begitulah nyatanya sebagai cermin lemahnya kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap masalah sampah
Perlu disadari bahwa kegiatan ini merupakan proses awal upaya penyadaran kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan itu tidak mudah. Apalagi jika tidak ada tindak lanjut yang signifikan.
“Paling tidak, sebagai bagian komunitas yang peduli lingkungan, kita telah mencoba berbuat untuk lingkungan dan memberi contoh nyata kepada warga bantaran sungai. Apapun hasilnya,” Kata salah seorang panitia yang malu disebutkan jati dirinya.
Semoga kegiatan Aksi Resik Kali Suroboyo yang digagas oleh berbagai komunitas secara mandiri ini, menginspirasi Pemerintah Kota untuk menindak lanjuti dengan program kali bersih yang dibina secara keroyokan oleh berbagai pihak.
Ini penting. Agar program tersebut tidak layu sebelum berkembang. Namun dapat lestari dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dalam arti luas. Sehingga akan terbangun budaya sadar bencana dalam rangka menuju ketangguhan menghadapi bencana.
Alfin, mewakili Jamaah LC, dalam postingannya di grup WhatsApp mengatakan, terimakasih banyak kami sampaikan kepada seluruh rekan-rekan yang terlibat dalam Aksi Resik Kali Suroboyo, serta para pihak yang men support kegiatan ini. Semoga bakti dan niat baik kita bisa bermanfaat dan membawa dampak positif bagi semuanya, serta menjadi amal baik yang dapat menyelamatkan kita kelak di akhirat.
Masih kata pria yang masih betah menjomblo ini, atas nama Jamaah LC dan seluruh panitia pelaksana mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kesalahan dan kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini, Semoga kita dalam keadaan sehat dan bahagia slalu, dan bisa berjumpa lagi dilain kegiatan dan kesempatan.. Aamiin
Sementara itu, Muhammad Ansor. dari Relawan Ansarus Syariah mengucapkan ribuan rasa terimakasih kepada seluruh peserta yang ikut aksi, atas kerjasamanya. Semoga ke depan ada aksi-aksi lanjutan, sehingga kita dapat berkumpul lagi berpartisipasi dalam membersamai Ummat meraih kemulia'an
Sedangkan Debora Maya, dari EcoNext Ventures, Sidoarjo, mengatakan, sungguh Luar biasa kalian semua, sudah mau berkotor-kotor turun ke sungai. Jujur saya salut dan kagum sekali.
Sebagai orang baru, Dia juga bertanya, Mengapa kalian senang dengan kegiatan seperti ini ?. sebuah pertanyaan yang sulit dijawab. Sesungguhnyalah kawan-kawan ikut serta “bermain sampah” itu atas nama rasa peduli kepada lingkungan alam. Jika ada yang berkenan nyumbang sesuatu, wajib dengan susu tante (sumbangan sukarela tanpa tekanan)
Seandainya pertanyaannya dibalik, Mengapa kamu ikut kegiatan seperti ini ?. kira-kira apa ya jawaban dari pejabat EcoNext Ventures yang enerjik membuat dokumentasi saat giat Aksi Resik Kali kemarin ?.
Salam Waras, semoga kita tetap sehat dan bersemangat untuk menikmati kerja-kerja kemanusiaan, sesuai panggilan hati dan rasa peduli kepada lingkungan dan sesama. Doakan Jamaah LC tetap istiqomah menginisiasi kegiatan kolaboratif untuk peningkatan wawasan dan kapasitas dengan jargon Dari kita, oleh kita, dan untuk kita. [eB/JumatPahing-27092024]




