Sesungguhnyalah kegiatan kawan-kawan dalam GRRM sangat tergantung dari lengkap tidaknya peralatan penunjang. Semakin lengkap peralatannya, maka proses pembersihan Masjid akan semakin cepat dan ringan serta menjangkau banyak area yang sulit digapai tanpa bantuan alat.
Beberapa peralatan vital yang diharapkan dimiliki untuk mendukung kelancaran kegiatan diantaranya, vacuum cleaner, hand blower, jet cleaner, tangga lipat, cairan pembersih dan lainnya. Semakin banyak semakin menyemangati para relawan pecinta kebersihan Masjid.
Sebenarnya tanpa peralatan vital pun dapat dilakukan secara manual, akan tetapi tentu pengerjaannya butuh waktu lama dan banyak personil. Apalagi jika pihak takmir (marbot) tidak mau membantu sama sekali.
Dalam literatur yang ditemukan, peralatan vital adalah peralatan, sistem, atau perangkat yang sangat penting dan krusial untuk menjalankan fungsi tertentu.
Istilah ini bisa merujuk pada bagian mesin atau perangkat yang sangat penting untuk suatu tujuan (dalam hal ini tujuan bersih-bersih masjid).
Tentunya peralatan vital ini harganya tidak murah dan membutuhkan penanganan ekstra agar awet tidak cepat rusak. Untuk itulah perlu kehati hatian dalam penggunaannya, tidak sembrono dan penuh tanggung jawab.
Dalam perkembangannya, GRRM selalu berusaha menambah bermacam peralatan vital yang diperlukan untuk mendukung kegiatannya yang semakin padat.
Begitu juga antar pengurus GRRM, selalu aktif berkomunikasi mencari informasi dan tukar pengalaman terkait dengan upaya penambahan peralatan yang sangat vital untuk mempermudah pergerakan. Termasuk "pengadaan" mobil operasional beserta perawatannya, serta pengadaan genset portable untuk "njagani' listrik masjid yang terbatas wattnya.
Semua dilakukan dengan swadaya semampunya tanpa membebani anggotanya. Bicara masalah dana untuk pengadaan, penambahan dan perawatan peralatan vital itu diperlukan kehati-hatian agar tidak menimbulkan fitnah.
Termasuk dalam hal mencari donatur maupun saweran antar anggota. Semua perlu dibahas bersama sambil ngopi bareng secara ‘face to face’, bukan lewat pertukaran komentar di grup WhatsApp, yang sering menimbulkan salah tafsir tentang perlunya alat vital baru yang lebih canggih untuk mendukung Gerakan Resik-Resik Masjid. Wallahu a’lam bishowab. [eBas/Minggu-09112025]

Lazimnya sebuah organisasi/komunitas itu ya ada pengurus, anggota, aturan, dan agenda pertemuan/rapat bahas program kerja, evaluasi program, laporan yg dilakukan secara bertemu muka langsung (bukan lewat WA) utk pererat pertemanan silaturahmi dan saling mengenal memahami karakter masing-masing ππΌππΌ
BalasHapusJika komunitas tidak pernah rapat off line maka keberadaannya sangat rawan fitnah kesalah pahaman dan mundur duam diam karena tipisnya kohesivitas diantara mereka
tidak ada salahnya jika suatu saat ada agenda sarasehan antar GRRM Jatim yang telah berdiri di berbagai kota untuk menyamakan persepsi, langkah gerakan dan sebagai media tukar pengalaman, informasi sekaligus menambah keakraban dalam bersilaturahmi antar pegiatnya.
BalasHapus