Konon,
berangkat dari kegelisahan para akademisi dan praktisi kebencanaan terkait
dengan pengembangan gagasan riset kebencanaan di Indonesia yang cenderung masih
terbatas dan kurang populer, serta dalam upaya membantu terwujudnya sinergitas
antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam pelaksanaan kebijakan program
penanggulangan bencana.
Pusat
penelitian dan pelatihan Indonesia tangguh, yang lebih familier dengan sebutan PUSPPITA,
merupakan organisasi sosial non pemerintah yang peduli terhadap penelitian dan
pengkajian masalah kebencanaan, dimana hasilnya nanti bisa digunakan sebagai
bahan rujukan bagi pihak-pihak terkait (dalam hal ini BNPB dan BPBD) untuk
menyusun kebijakan dalam rangka menyusun dan merencanakan program
penanggulangan bencana diberbagai daerah sesuai dengan jenis dan sifatnya.
Dalam
rangka mewujudkan sinergitas antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat,
PUSPPITA sebagai mitra pemerintah dan para pegiat kebencanaan, dalam
aktivitasnya membantu memberi masukan terhadap penyusunan program
penanggulangan bencana sebagai upaya menciptakan masyarakat sadar dan tangguh
dalam menghadapi bencana.
PUSPPITA
hadir untuk berkomitmen dan peduli terhadap masalah kebencanaan melalui
berbagai penelitian, pengkajian dan pelatihan yang dapat diginakan sebagai
rujukan bagi pemerintah dalam rangka formulasi, implementasi dan evaluasi
kebijakan penanggulangan bencana, baik dalam skala lokal, nasional, maupun
internasional.
Program
yang menjadi garapan PUSPPITA diantaranya adalah, penelitian dan pengkajian
desa tangguh bencana, respon masyarakat saat tanggap darurat, kerentanan dan
kapasitas masyarakat dan pemerintah setempat dalam menghadapi bencana, kondisi
sosial ekonomi masyarakat di daerah rawan bencana, mengelar diskusi dan seminar
serta berbagai pelatihan tentang penanggulangan bencana.
Hal
diatas sejalan dengan misi PUSPPITA yaitu ; (1) mendorong dan melaksanakan
program pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim untuk
terwujudnya Indonesia tangguh, (2) mewujudkan penguatan kolaborasi yang
sinergis antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam kegiatan
penanggulangan bencana, dan (3) penguatan issue-isue kebencanaan dalam
perencanaan pembangunan dalam keranka pembangunan berkelanjutan.
Artinya,
keberadaan PUSPPITA diharapkan menjadi partner pemerintah untuk menekan angka
kerugian akibat bencana, sehingga dampak kerusakan lingkungan yang berakibat
pada bencana bisa diminimalisir. Tentunya ini bisa terwujud bila dilakukan
melalui berbagai jejaring kemitraan yang dibangunnya serta pelibatan relawan
sebagai upaya kaderisasi. [eBas].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar