Menurut Saiman
(2002:31), sekretariat merupakan suatu tempat di mana terjadinya aktivitas
kerja yang sifatnya tetap pada suatu kantor atau suatu tempat tertentu yang
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan bersama.
Dari definisi
di atas, tidak terlalu salah jika disini mengartikan bahwa sekretariat bersama (sekber), merupakan wadah
berkumpulnya berbagai organisasi yang memiliki kesepahaman untuk bersilaturahmi,
merancang aksi bersama yang didasari rasa saling peduli untuk berbagi informasi
dan pengalaman dalam rangka peningkatan kapasitas relawan dalam upaya
penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana.
Sementara,
tanggungjawab dari yang berkesempatan piket di sekber adalah
secara bersama-sama saling menguatkan dan membantu dalam menjalankan perannya
sebagai koordinator dan penghubung antara relawan dengan para pemangku
kepentingan. Diharapkan, dari situ terbangun sinergitas positif diantaranya, untuk merancang kegiatan bersama (jika memungkinkan).
Nah,
mengawali tahun 2019 ini, rupanya keberadaan sekber relawan penanggulangan
bencana jawa timur (SRPB JATIM) semakin dikenal oleh pejabat BPBD. Tidak terlalu
salah jika dikatakan bahwa tonggak sejarah itu dimulai saat kegiatan penyusunan
SOP yang berkaitan dengan kiprah relawan penanggulangan bencana, di Hotel
Santika Gubeng, Surabaya, akhir 2018 lalu, yang diampu sepenuhnya oleh Mercycorp. (terimakasih mas Lukman, mas Nandar, dan mas Afkar).
Setelah itu,
pengurus SRPB semakin sering diajak bersemuka, bahkan japri-japrian untuk
berkoordinasi merencakan aksi. Seperti terlibat dalam mensukseskan acaranya
BNPB yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, yaitu rapat koordinasi nasional
penanggulangan bencana (rakornas PB) 2019 yang dihadiri presiden. Partisipasi aktif
ditampakkan oleh seluruh relawan yang dikoordinir oleh SRPB, sehingga sempat
menarik perhatian dari berbagai pihak. (semoga semangat SRPB bisa menginspirasi
pihak lain untuk menduplikasikannya).
Pengurus SRPB
JATIM pun ditawari untuk melaksanakan rakor yang mengundang sekitar 160 organisasi
mitra terdaftar, juga mengadakan kegiatan gelar peralatan, serta beberapa
program lain yang mungkin akan menyusul, dalam rangka peningkatan kapasitas
sekaligus mempererat paseduluran antar relawan (semoga benar adanya).
Adapun anugerah
terindah yang diberikan pejabat BPBD Provinsi Jawa Timur di awal tahun babi ini
adalah, SRPB diijinkan menempati salah satu ruangan di gedung BPBD untuk
dijadikan sekretariat untuk memudahkan berkoordinasi dengan berbagai pihak
(terkait dengan pendataan, pembinaan, dan mobilisasi bila diperlukan). Juga sebagai
tempat berinteraksi tukar informasi antar
relawan dari berbagai latar belakang, dengan tetap mengedepankan
kemandiriannya, termasuk mandiri dibidang konsumsi.
Sungguh,
sebuah kepercayaan yang harus dibuktikan dengan aksi nyata yang membawa
kemaslahatan bagi para pegiat lingkungan dan kemanusiaan. serta mumpuni jika
dilibatkan dalam pelaksanaan program BPBD terkait dengan penanggulangan bencana
dan pengurangan risiko bencana, seperti yang diamanatkan dalam kerangka kerja
Sendai untuk pengurangan risiko bencana tahun 2015-2030, bahwa Pengurangan
risiko bencana membutuhkan keterlibatan dan kemitraan semua lapisan masyarakat,
termasuk relawan sebagai tenaga potensial yang terlatih.
Semoga mereka
yang tergabung dalam SRPB JATIM tetap bersemangat mengemban amanah yang diberikan
dengan memberikan kontribusi yang signifikan sesuai kapasitas masing-masing
dengan tetap mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam segala
aktivitasnya, seperti menyiapkan personil yang bertugas piket rutin secara
bergantian, agar di sekretariat ramai dengan suara relawan yang beragam dalam
kebersamaan. Salam tangguh, Salam kemanusiaan. [eBas, sabtu kliwon, 9/2]*
Cara bergabungnya
BalasHapus