Jumat, 07 Februari 2020

FORUM KOMUNIKASI RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA KABUPATEN KEDIRI


Ternyata di Kabupaten Kediri, BPBD setempat telah memfasilitasi berdirinya forum komunikasi relawan penanggulangan bencana (FKRPB). Sejak tahun 2017, mereka dibina oleh bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dengan berbagai kegiatan. Salah satu program pembinaannya adalah berupa fasilitasi pertemuan FKRPB agar pengurusnya kompak menjalankan amanah forum dengan penuh tanggungjawab.

Kegiatan fasilitasi forum komunikasi relawan di akhir bulan Januari 2020 ini bertempat di ruang kilisuci, di lingkungan kantor pemerintah daerah Kabupaten Kediri, dibuka oleh Plt Kalaksa BPBD setempat. Dalam arahannya beliau bilang bahwa jangan sampai kegiatan seperti ini hanya terhenti sampai disini saja, namun harus ada tindak lanjutnya dalam bentuk program peningkatan kapasitas relawan.

Seperti halnya SRPB JATIM, FKRPB ini juga merupakan wadah berkumpulnya berbagai organisasi relawan untuk saling bersilaturahim, berkoordinasi dan membangun sinergi untuk meningkatkan kapasitas relawan. Hal ini penting. Mengingat Kabupaten Kediri yang luas itu juga memiliki kompleksitas ancaman bencana. Dengan demikian, ketika relawan dan masyarakat berdaya dalam hal mitigasi bencana, maka akan banyak membantu BPBD dalam upaya penanggulangan bencana secara cepat dan tepat. Sehingga bisa meminimalisir dampak bencana.

Seperti diketahui jika terjadi bencana maka yang menjadi korban pertama adalah masyarakat setempat. Mereka pun juga berperan menjadi penolong yang pertama, sebelum pertolongan dari luar berdatangan. Untuk itulah keberadaan forum diharapkan bisa dilibatkan dalam upaya edukasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat, seperti yang tersirat dalam Perka BNPB nomor 17 tahun 2011. Khususnya melakukan sosialisasi (bahkan jika perlu mengadakan pendampingan) kepada masyarakat yang berdomisili di daerah rawan bencana, seperti yang diharapkan oleh program keluarga Tangguh bencana yang baru diluncurkan.

Dengan demikian, relawan itu harus bisa memberdayakan korban bencana agar tidak ‘tenggelam dalam kesedihan’ di pengungsian. Misalnya diajak membantu di dapur umum, terlibat dalam kegiatan psikososial, pembersihan lingkungan pasca bencana, pembangunan huntara maupun huntap, dan kegiatan lain yang melibatkan masyarakat terdampak untuk mempercepat pemulihan (menumbuhkan daya lenting).

Tentu, untuk membangun sebuah forum komunikasi relawan itu tidaklah mudah. Banyak sekali rintangan dari kalangan relawan sendiri yang tidak senang dengan kehadiran forum yang dianggap membahayakan eksistensinya. Untuk itu pengurus forum harus mampu dengan sabar meyakinkan bahwa pendirian forum tidak seperti yang dibayangkannya.

Kini saatnya pengurus membuktikan dengan menyusun program peningkatan kapasitas bagi relawan, kemudian dikonsultasikan ke BPBD agar difasilitasi. Seperti diketahui bahwa seseorang mau menjadi relawan itu disamping karena panggilan jiwa untuk menolong sesamanya, juga dalam rangka mengaktualisasikan dirinya, belajar berjejaring dengan sesama relawan di berbagai daerah untuk meningkatkan kapasitas sebagai relawan penanggulangan bencana. Tentunya tetap memperhatikan kepentingan keluarga dan masyarakat dimana dia tinggal, agar tetap bahagia. [eBas/Jum’at Pon-07022020]




 

2 komentar:

  1. Berorganisasi itu pada hakekatnya adalah bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama secara bersama-sama dengan melepas ego masing2, tidak saling menang2an, saling menelikung satu sama lain dan harus mengedepankan transparansi dan saling bertanggungjawab (melu handarbeni). berorganisasi harus mau melepas ego sektoral, mau menerima kesepakatan dan mau mendengar pendapat yang lain terlepas dari senior yunior, tua muda, berpengalaman atawa tidak, semua sama punya hak untuk memajukan organisasi

    BalasHapus

  2. admin numpang promo ya.. :)
    cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indoneisa WA : +85587781483

    BalasHapus