Saat
itu Cak nDaru bilang dalam komennya yang menggunakan bahasa campuran, “Nanti
yen podo metu, opo gak gelo nek onok informasi gae relawan Jatim yang penting,
seperti info tentang kegiatan tertentu yang menambah wawasan dan menyenangkan”.
Apa yang disampaikan Cak nDaru itu ada benarnya. Karena seringkali pengumuman
penting itu sifatnya mendadak dan disampaikan lewat grup Arisan Ilmu. Sehingga yang
tidak nyimak akan ketinggalan.
Kenyataannya,
banyak pihak yang tiba-tiba muncul minta ikut kegiatan, padahal sebelumnya tidak
pernah terdengar, pamer jempol pun tidak pernah. Ya begitulah, Tuhan
menciptakan manusia dengan berbagai gayanya. Seperti gaya suka minta jatah
tanpa mau berdarah-darah. Itu tidak salah dan tidak berdosa. Hanya fatsun
organisasi yang tidak mengajarkan begitu.
“Ingat
lur kita bukan anggota dari SRPB. karena SRPB itu bukan organisasi. organisasi
kita bermitra dengan SRPB. SRPB itu gudangnya ilmu, tempat menimba ilmu untuk
kita laksanakan berbuat kebajikan untuk peduli terhadap sesama,” Kata anggota
senior Papalas, yang sering dipanggil nDaru Bogang.
Apa
yang dikatakan Cak nDaru itu benar. Bahwa SRPB itu sekedar wadah berbagai
organisasi relawan untuk membangun kepedulian, memudahkan koordinasi,
komunikasi untuk membangun sinergi dalam rangka meningkatkan kapasitas relawan
dibidang penanggulangan bancana maupun sosialisasi pengurangan risiko bencana
kepada masyarakat, khususnya mereka yang berdiam di daerah rawan bencana.
Jadi
salah besar jika ada pihak yang mengatakan bahwa SRPB akan “mengkerdilkan” organisasi lain dan meninggalkannya dalam
berkegiatan. Makanya, upaya pendataan dan pembuatan direktori relawan itu
sangat penting untuk mengetahui kapasitas relawan yang ada di masing-masing
organisasi dan pembinaan yang bagaimana yang akan dilakukan sesuai dengan
tingkat pengetahuan, keterapilan dan sikap yang telah dimiliki relawan.
sehingga pembinaan yang diagendakan itu akan berhasil guna dan berdaya guna
untuk pengembangan diri.
Dian
Harmuningsih, yang punya ‘Omah Ngarep
Sawah’, pernah bilang bahwa keberadaan SRPB itu bisa dianalogikan dengan
puskesmas. Dimana orang datang ke puskesmas itu dipastikan mempunyai
kepentingan tertentu. Seperti minta surat
keterangan dokter untuk berbagai keperluan, sekedar konsultasi kesehatan dan kontrol
sesuai anjuran dokter, atau mereka yang memang sakit dan ingin sembuh setelah
berobat di puskesmas yang bayarnya agak murah.
Ya
begitulah, dengan mengambil analogi puskesmas, SRPB dengan program Arisan Ilmu
Nol Rupiah (AINR) menjadi wadah yang terbuka bagi semua relawan yang berkeinginan
berbagi informasi, tukar pengalaman, dan menambah sedulur (memperluas jejaring
kemitraan). Setelah merasa terpuaskan kepentingannya, mereka balik kanan. Entah
akan datang lagi atau menghilang membawa kenangan. Semua bisa terjadi dan tidak
ada yang melarang, dan begitulah kenyataannya. Datang dan pergi silih berganti
Relawan
yang terdaftar di buku absensi SRPB banyak sekali, ratusan jumlahnya. Namun tidak
semua saling kenal secara mendalam, karena hanya sekali bertemu dalam acara
Arisan Ilmu. Itupun hanya saling melempar senyum dan tegur sapa sekenanya. Sehingga
wajar jika tidak diketahui mutu loyalitas dan dedikasinya. Itulah konsekwensi
dari wadah berkumpulnya berbagai organisasi relawan yang mengedepankan keterbukaan
tanpa ikatan.
Apakah
kondisi yang demikian ini bisa disebut bahwa SRPB sebagai rumah singgah bagi
relawan untuk memuaskan kepentingannya ?. Rosihan (2016) mengatakan bahwa dalam
Konferensi Nasional II mengenai Masalah Pekerja Anak di Indonesia pada Juli
1996, mendefinisikan rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang
bersifat non formal, dimana anak-anak dapat bertemu untuk memperoleh informasi
dan pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan lebih lanjut. Apakah
pengertian rumah singgah ini sama dengan keberadaan SRPB ?. mari direnungkan
bersama sambil nyeruput kopi tipis-tipis.
Mungkin,
SRPB sebagai rumah singgah disini lebih pada tempat bertemunya relawan dari berbagai
latar belakang untuk saling tukar informasi seperti dalam jargonnya, ‘bersatu
bersinergi untuk peduli’ yang pada akhirnya bersama mencoba merancang kegiatan
peningkatan kapasitas relawan melalui pembinaan dan memberi kesempatan kepada
relawan yang telah siap mengikuti sertifikasi yang diadakan oleh LSP-PB.
Konon,
telah tercatat 200 lebih organisasi relawan yang terdokumentasikan di pengurus
SRPB. Namun yang selalu kebagian menikmati berbagai kegiatan SRPB hanya
beberapa relawan saja yang aktif berkomunikasi dan sering bersemuka di sekretariat.
Untuk itulah, seperti yang diharapkan Cak nDaru, agar anggota grup WhatsApp
Arisan Ilmu selalu aktif ‘nengok’
grupnya. Paling tidak dengan memamerkan jempolnya sebagai tanda masih hidup. Agar
tidak ketinggalan informasi.
Berharap,
pasca kongres ke dua nanti, terbentuk kepengurusan baru yang militan. Dengan semangat
milenial mampu mengemas menu program yang semakin menampakkan keberadaan
SRPB sebagai rumah singgah relawan se
jawa timur sebagai ruang terbuka untuk berdialog dalam rangka membongkar
kebuntuan koordinasi, dan kesalahpahaman komunikasi yang selama ini membersamai
perjalanan SRPB dalam menjalankan amanah kongres pertama. Selamat berkongres,
Pilihlah Pengurus yang Dapat Dipercaya dan Bertanggungjawab. Wallahu a’lam.
[eBas/SeninPon-17022020]
selamat berkongres yg ke dua tahun 2020
BalasHapuspilihlah wakilmu yang dapat dipercaya
pilihlah pengurus yg amanah transparan dan bertanggungjawab
ditangan penguruslah keberadaan SRPB JATIM di periode ke dua ini dipertaruhkan
apakah mampu bertahan untuk kemudian meningkatkan kualitas programnya atau
malah ambyaaarr di era milenial ......
untuk tu perlu kirannya kita kawal bersama keberadaan SRPB JATIM
bismillah
Tuhan bersama orang2 pemberani
Mantap.... salam tangguh...!!
BalasHapussalam tangguh kumendan
BalasHapustetap semangat merajut tali persahabatan diantara relawan penanggulangan bencana
tetap setia pada pengabdian untuk sesama
Ayo sukses kan kongres SRPB yg ke 2 tetap semangat menjalankan misi kemanusiaan salam tangguh
BalasHapuskongres yg independen itu bisa dilaksanakan jika semua relawan punya kesadaran tinggi untuk berkontribusi meninfaqkan sebagian rejekinya untuk menggelar kongres. seperti sewa tempat pengadaan ATK dan ubo rampe kongres...... idealnya memang begitu sebagai cerminan organisasi cair dan bebas berkreasi menjalin kemitraan
BalasHapusseduluran sak lawase
BalasHapussedulur tunggal kopi
BalasHapusagen365 agen jud! online terpecaya dan teraman di indonesia :)
WA : +85587781483