Minggu, 16 Februari 2020

SRPB JATIM SEBAGAI RUMAH SINGGAH RELAWAN


         Mencermati komentar Cak nDaru di salah satu grup WhatsApp Arisan Ilmu, sungguh sebuah ajakan yang bijak dari seorang nDaru kepada anggota grup. Ketika itu ada salah seorang anggota grup yang minta ijin keluar grup dengan alasan HP nya lemot tidak support karena kebanyakan mengikuti grup.

Saat itu Cak nDaru bilang dalam komennya yang menggunakan bahasa campuran, “Nanti yen podo metu, opo gak gelo nek onok informasi gae relawan Jatim yang penting, seperti info tentang kegiatan tertentu yang menambah wawasan dan menyenangkan”. Apa yang disampaikan Cak nDaru itu ada benarnya. Karena seringkali pengumuman penting itu sifatnya mendadak dan disampaikan lewat grup Arisan Ilmu. Sehingga yang tidak nyimak akan ketinggalan.

Kenyataannya, banyak pihak yang tiba-tiba muncul minta ikut kegiatan, padahal sebelumnya tidak pernah terdengar, pamer jempol pun tidak pernah. Ya begitulah, Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai gayanya. Seperti gaya suka minta jatah tanpa mau berdarah-darah. Itu tidak salah dan tidak berdosa. Hanya fatsun organisasi yang tidak mengajarkan begitu.

“Ingat lur kita bukan anggota dari SRPB. karena SRPB itu bukan organisasi. organisasi kita bermitra dengan SRPB. SRPB itu gudangnya ilmu, tempat menimba ilmu untuk kita laksanakan berbuat kebajikan untuk peduli terhadap sesama,” Kata anggota senior Papalas, yang sering dipanggil nDaru Bogang.

Apa yang dikatakan Cak nDaru itu benar. Bahwa SRPB itu sekedar wadah berbagai organisasi relawan untuk membangun kepedulian, memudahkan koordinasi, komunikasi untuk membangun sinergi dalam rangka meningkatkan kapasitas relawan dibidang penanggulangan bancana maupun sosialisasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat, khususnya mereka yang berdiam di daerah rawan bencana.

Jadi salah besar jika ada pihak yang mengatakan bahwa SRPB akan “mengkerdilkan” organisasi lain dan meninggalkannya dalam berkegiatan. Makanya, upaya pendataan dan pembuatan direktori relawan itu sangat penting untuk mengetahui kapasitas relawan yang ada di masing-masing organisasi dan pembinaan yang bagaimana yang akan dilakukan sesuai dengan tingkat pengetahuan, keterapilan dan sikap yang telah dimiliki relawan. sehingga pembinaan yang diagendakan itu akan berhasil guna dan berdaya guna untuk pengembangan diri.

Dian Harmuningsih, yang punya ‘Omah Ngarep Sawah’, pernah bilang bahwa keberadaan SRPB itu bisa dianalogikan dengan puskesmas. Dimana orang datang ke puskesmas itu dipastikan mempunyai kepentingan tertentu. Seperti  minta surat keterangan dokter untuk berbagai keperluan, sekedar konsultasi kesehatan dan kontrol sesuai anjuran dokter, atau mereka yang memang sakit dan ingin sembuh setelah berobat di puskesmas yang bayarnya agak murah.

Ya begitulah, dengan mengambil analogi puskesmas, SRPB dengan program Arisan Ilmu Nol Rupiah (AINR) menjadi wadah yang terbuka bagi semua relawan yang berkeinginan berbagi informasi, tukar pengalaman, dan menambah sedulur (memperluas jejaring kemitraan). Setelah merasa terpuaskan kepentingannya, mereka balik kanan. Entah akan datang lagi atau menghilang membawa kenangan. Semua bisa terjadi dan tidak ada yang melarang, dan begitulah kenyataannya. Datang dan pergi silih berganti

Relawan yang terdaftar di buku absensi SRPB banyak sekali, ratusan jumlahnya. Namun tidak semua saling kenal secara mendalam, karena hanya sekali bertemu dalam acara Arisan Ilmu. Itupun hanya saling melempar senyum dan tegur sapa sekenanya. Sehingga wajar jika tidak diketahui mutu loyalitas dan dedikasinya. Itulah konsekwensi dari wadah berkumpulnya berbagai organisasi relawan yang mengedepankan keterbukaan tanpa ikatan.

Apakah kondisi yang demikian ini bisa disebut bahwa SRPB sebagai rumah singgah bagi relawan untuk memuaskan kepentingannya ?. Rosihan (2016) mengatakan bahwa dalam Konferensi Nasional II mengenai Masalah Pekerja Anak di Indonesia pada Juli 1996, mendefinisikan rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat non formal, dimana anak-anak dapat bertemu untuk memperoleh informasi dan pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan lebih lanjut. Apakah pengertian rumah singgah ini sama dengan keberadaan SRPB ?. mari direnungkan bersama sambil nyeruput kopi tipis-tipis.

Mungkin, SRPB sebagai rumah singgah disini lebih pada tempat bertemunya relawan dari berbagai latar belakang untuk saling tukar informasi seperti dalam jargonnya, ‘bersatu bersinergi untuk peduli’ yang pada akhirnya bersama mencoba merancang kegiatan peningkatan kapasitas relawan melalui pembinaan dan memberi kesempatan kepada relawan yang telah siap mengikuti sertifikasi yang diadakan oleh LSP-PB.

Konon, telah tercatat 200 lebih organisasi relawan yang terdokumentasikan di pengurus SRPB. Namun yang selalu kebagian menikmati berbagai kegiatan SRPB hanya beberapa relawan saja yang aktif berkomunikasi dan sering bersemuka di sekretariat. Untuk itulah, seperti yang diharapkan Cak nDaru, agar anggota grup WhatsApp Arisan Ilmu selalu aktif ‘nengok’ grupnya. Paling tidak dengan memamerkan jempolnya sebagai tanda masih hidup. Agar tidak ketinggalan informasi.

Berharap, pasca kongres ke dua nanti, terbentuk kepengurusan baru yang militan. Dengan semangat milenial mampu mengemas menu program yang semakin menampakkan keberadaan SRPB  sebagai rumah singgah relawan se jawa timur sebagai ruang terbuka untuk berdialog dalam rangka membongkar kebuntuan koordinasi, dan kesalahpahaman komunikasi yang selama ini membersamai perjalanan SRPB dalam menjalankan amanah kongres pertama. Selamat berkongres, Pilihlah Pengurus yang Dapat Dipercaya dan Bertanggungjawab. Wallahu a’lam. [eBas/SeninPon-17022020]     




7 komentar:

  1. selamat berkongres yg ke dua tahun 2020
    pilihlah wakilmu yang dapat dipercaya
    pilihlah pengurus yg amanah transparan dan bertanggungjawab
    ditangan penguruslah keberadaan SRPB JATIM di periode ke dua ini dipertaruhkan
    apakah mampu bertahan untuk kemudian meningkatkan kualitas programnya atau
    malah ambyaaarr di era milenial ......

    untuk tu perlu kirannya kita kawal bersama keberadaan SRPB JATIM

    bismillah
    Tuhan bersama orang2 pemberani

    BalasHapus
  2. salam tangguh kumendan
    tetap semangat merajut tali persahabatan diantara relawan penanggulangan bencana
    tetap setia pada pengabdian untuk sesama

    BalasHapus
  3. Ayo sukses kan kongres SRPB yg ke 2 tetap semangat menjalankan misi kemanusiaan salam tangguh

    BalasHapus
  4. kongres yg independen itu bisa dilaksanakan jika semua relawan punya kesadaran tinggi untuk berkontribusi meninfaqkan sebagian rejekinya untuk menggelar kongres. seperti sewa tempat pengadaan ATK dan ubo rampe kongres...... idealnya memang begitu sebagai cerminan organisasi cair dan bebas berkreasi menjalin kemitraan

    BalasHapus
  5. seduluran sak lawase
    sedulur tunggal kopi

    BalasHapus

  6. agen365 agen jud! online terpecaya dan teraman di indonesia :)
    WA : +85587781483

    BalasHapus