Selasa, 14 Februari 2023

KOLABORASI ITU SALING MENGISI

    Sungguh, sebuah kerja besar yang sedang dirancang dengan kebersamaan, dan kini tinggal menunggu hari pelaksanaan yang telah disepakati. Yaitu kegiatan Sharing Session PPGD dan Psikososial yang bertempat di Aula BPBD Kota Surabaya, serta Kegiatan Bersih-bersih Sampah Pantai dalam rangka peringatan hari sampah nasional, bertempat di pantai sekitar Benteng, dekat Suramadu.

    Kedua kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antar  komunitas relawan Kota Surabaya, untuk mewujudkan pembentukan “paguyuban” yang pernah digagas saat acara kopdar di BPBD tahun lalu, sekaligus meningkatkan wawasan, kapasitas dan mempererat tali silaturahmi antar komunitas relawan.

    “Kepada seluruh panitia mari kita tunjukan bahwa relawan bisa mandiri, kita tunjukan keguyuban dan solidaritas kita dalam kegiatan kolaborasi ini tidak harus bergantung pada BPBD, serta mengutamakan kebersamaan dan hadir berdasarkan panggilan hati nurani,” Kata Harper, Ketua Panitia mengingatkan anggotanya.

    Hal senada juga disampaikan oleh Irfan, yang ditunjuk sebagai koordinator gerakan bersih sampah, yang didukung oleh berbagai komunitas relawan dan pecinta alam, agar mengedepankan kebersamaan dalam keberagaman dalam kegiatan yang diselenggarakan secara kolaboratif ini.

    Dalam buku-buku literatur tentang managemen, dikatakan bahwa kolaborasi adalah suatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dan saling membantu dalam sebuah kehiatan antara kedua pihak untuk mencapai tujuan bersama.

    Sementara, Abdulsyani mengartikan kolaborasi sebagai bentuk proses sosial, di mana di dalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.

    Berkaca kepada konsep kolaboratif di atas, maka dua kegiatan yang dilakukan di bulan februari, yang katanya bulan kasih sayang (valentine’s day) secara keroyokan ini, bisalah dikatakan sebagai perwujudan dari makna kolaboratif versi komunitas relawan.

    Nyatanya memang begitu. Untuk mensukseskan dua kegiatan menjelang datangnya bulan ramadan ini, semua komunitas berkontribusi sesuai kemampuannya. Ada yang menyumbangkan tenaganya, dananya, waktunya, bahkan ada yang meminjamkan sarana prasarana pendukung lainnya.

     Ya, mereka dengan sukarela dan bergembira saling mengisi kekurangan yang ada. Semua dilakukan demi suksesnya kegiatan, seperti yang diharapkan oleh ketua panitia di atas.

    Perlu diketahui bahwa “kerja keroyokan” yang dilakukan ini merupakan langkah kecil untuk mendorong terbentuknya paguyuban relawan yang diformalkan, serta salah satu cara menginisiasi segera terbentuknya Forum pengurangan risiko bencana (F-PRB) Kota Surabaya.

    Ada yang berpendapat bahwa, idealnya ketua forum itu dipegang oleh kepala OPD terkait, agar memudahkan koordinasi antar pihak (pentahelix) dan “pencarian” dana operasionalnya. Sementara pendapat lain mengatakan, ketua harus ditangan masyarakat agar aroma independennya terasa dan tidak terkooptasi oleh kepentingan lain. Ya, monggo saja mana yang disepakati.

    Yang penting, dalam kerja-kerja kolaboratif itu, ada prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah perlunya transparansi dan saling menghormati, Pembagian peran yang bertanggung jawab, dan Hubungan kerja yang efektif.

    Harapannya, kolaborasi itu bisa kontinyu dan adaptif, dengan memperhatikan kepentingan yang lebih luas. Selamat berkolaborasi. Semoga yang pertama ini bukan menjadi yang terakhir. Salam Literasi, saling menginspirasi. [eBas/Rabu pagi belum ngopi-15022023]

 

1 komentar:

  1. konon F-PRB dan komunitas relawan itu masih ada yang menganggap rival yang bikin jengkel BPBD dalam pelaksanaan program PRB maupun PB. anggapan ini tidak sepenuhnya salah. karena sejatinyalah masih ada oknum relawan yang agak nakal bermain secara diam-diam untuk meloloskan kepentingan pribadinya dengan berkedok demi relawan. (entah relawan yg mana).

    untuk itulah dalam rangka menghilangkan stigma jelek itu kiranya perlu sering duduk bareng sambil ngopi untuk menyamakan persepsi dan chemistry tentang apa itukerja-kerja kemanusiaan.

    disinilah perlu adanya transparansi diantara pihak yang berkolaborasi maupun yang ingin membangun sinergi.

    mari kita mulai mari kita awali kerja-kerja kolaboratif untuk membangun ketangguhan warga Surabaya dari bencana

    bismillah, Tuhan bersama mereka yang berani berubah

    BalasHapus