Rabu, 20 September 2023

WAWAN MENATA ORGANISASI AGAR CEPAT BERAKSI

Pasca kongres SRPB Jatim di daerah Karangploso, Kabupaten Malang, Rahmad Subekti Kimiawan, mendapat amanah dari peserta kongres untuk menggantikan Koordinator lama, Dian  Harmuningsih yang telah habis masa jabatannya dengan segala prestasi yang diraih selama kepemimpinannya.

Sebagai koordinator terpilih secara aklamasi, Wawan dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus atas segala kerja kerasnya sehingga SRPB Jatim mampu bertahan selama enam tahun dengan segala suka dukanya.

“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Kak Dian atas kepemimpinannya, keteladanannya, dalam menjalankan roda organisasi dengan penuh kesabaran dan tulus iklas selama 6 tahun membawa SRPB Jatim maju hingga memiliki segudang prestasi,” Katanya.

Kegiatan kongres yang didanai secara mandiri (yang semula berharap mendapat bantuan dana dari BPBD Jatim), berlangsung selama dua hari. Sabtu dan minggu, tanggal 9 - 10 September 2023, juga mengharapkan agar koordinator terpilih, segera memilih personil yang layak mengisi kepengurusan SRPB Jatim.

Disinilah, Wawan menyadari bahwa melanjutkan gaya kepemimpinan mantan ketua Pramuka BP-13 Jawa Timur itu tidak lah mudah, untuk itu sebagai koordinator pengganti, tetap membutuhkan bimbingan dan arahannya, termasuk ketika harus segera menyusun kepengurusan, yang akan bersama-sama  menggerakkan SRPB Jatim.

Sesuai aturan yang disepakati, dalam memilih calon pengurus, Pakdhe Wawan ditemani oleh anggota formatur yang ditunjuk. Tentunya kepengurusan yang akan dibentuk, harus tetap memperhatikan keterwakilan daerah, serta memperhatikan hasil evaluasi kenirja tahun sebelumnya.

Sungguh, meneruskan prestasi yang telah ditorehkan oleh pengurus lama tidaklah mudah. Masalahnya juga berbeda, termasuk dinamika organisasi juga telah berubah sesuai kehendak jaman.bahkan mungkin orientasi berorganisasi juga turut berubah karena berbagai faktor.

Untuk itulah, gaya kepemimpinan Wawan yang akan membawa SRPB Jatim berkiprah bersama para pihak dalam penanggulangan bencana, haruslah senada seirama dengan mengedepankan konsep komunikasi partisipatif. Yaitu memberikan ruang kepada para pihak yang terlibat untuk saling belajar, bertukar informasi  melalui dialog yang hangat, jauh dari ego sektoral.

Tentunya menciptakan suasana yang demikian tidaklah mudah. Perlu kesabaran, ketabahan, dedikasi dan loyalitas, serta kedewasaan dalam berorganisasi. Pakdhe Wawan punya itu semua sebagai bekal menggerakkan pengurus yang disusun bersama tim formatur.

Berharap semua legowo jika tidak dipilih Pakdhe Wawan menjadi pengurus SRPB Jatim masa bhakti 2023 - 2026. walau pun tidak terpilih namun tetap membersamai Wawan cs dalam menjalankan programnya. Jangan karena tidak dilibatkan kemudian kabur membawa luka dan sumpah serapah.

Ingat lho, ke depan komunitas relawan harus paham tentang perubahan iklim, aksi antisipasi bencana, serta kelompok rentan (gedsi) yang harus dilibatkan dalam semua fase penanggulangan bencana., yang mana semuanya harus dikoordinasikan dengan BPBD setempat.

Relawan juga harus melibatkan diri dalam upaya pengurangan risiko bencana, melalui program destana, katana, kencana, dan spab, sekaligus melakukan “pendampingan” agar program di atas dapat berjalan secara mandiri atas inisiatif masyarakat sendiri.

Apalagi, ada harapan dari Gatot Soebroto, Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur, agar semua komunitas relawan yang ada itu dirangkul dalam berkegiatan. Jangan sampai ada yang tertinggal.

“Selain itu lakukan aksi nyata, tidak hanya di atas kertas atau rencana saja,” Tambahnya.

Pesan orang nomor satu di BPBD Jatim ini, semoga menjadi cambuk bagi Pakdhe Wawan dan kabinetnya untuk sesegera mungkin berbuat sesuatu yang berdampak kepada para pihak. Sambil menyiapkan rapat-rapat penyusunan pengurus, Wawan sudah mulai membangun komunikasi dengan berbagai pihak, sebagai modal awal membangun kolaborasi dengan para pihak, agar ada kesepahaman dalam melakukan aksi kemanusiaan. [ebas/RabuWage-20092023]

 

 

 

  

 

 

 

 

1 komentar: