Rabu, 03 Juli 2024

KADERISASI ORGANISASI ITU SEBUAH KEHARUSAN

 Bertempat di rumah mas Harper, ketua forum bersama lintas komunitas (FORMALITAS), di seputaran Kantor KODAM V/Brawijaya, pengurus formalitas mengadakan rapat rutin, Selasa (02/07/2024) malam.

 Rapat pengurus ini sudah diagendakan sehingga wajib diadakan, dan tentunya semua pengurus harusnya juga datang, agar agenda yang telah ditentukan bersama itu tetap berjalan.

 Rapat yang dibarengkan dengan acara tiup lilin ulang tahunnya mbak Silvi, juga penuh gorengan nan gurih bertabur kolesterol. Sambil menikmati buah melon yang dibawa Pak Ucup, mereka membahas rencana kopi darat (kopdar) minggu depan. Tempatnya sedang akan segera disurvey.

 Rapat yang diiringi gemericik hujan itu juga membahas rencana upacara pitulasan. Ada dua tempat yang diajukan. Namun masih menunggu pembicaraan lebih lanjut.

 Ada usulan, petugas upacaranya dari komunitas yang ditunjuk, dalam rangka pembelajaran. Namun juga ada yang usul agar petugasnya terdiri dari lintas komunitas. Ini pun juga sebagai wadah pembelajaran. Minimal belajar bersosialisasi antar komunitas, saling peduli, transparan dan bertanggung jawab.

 Usulan lain yang cukup menarik adalah tentang perlunya kaderisasi petugas upacara dengan memunculkan wajah-wajah belia yang trengginas sebagai calon penerus pengurus FORMALITAS. Sebagai upaya kaderisasi sebuah organisasi.

 "Sebaiknya yang sudah tua tidak perlu dijadikan petugas lagi. Sudah waktunya yang muda yang berkarya," Kata Pak Ucup sambil menggeser duduknya agar tidak terkena tetesan air hujan.

 mBah Gugel bilang bahwa  kaderisasi memiliki peran yang strategis dalam menjaga kelangsungan dan keberlanjutan organisasi. Melalui proses kaderisasi, organisasi dapat menghasilkan kader-kader yang berkualitas, berkomitmen untuk mewujudkan visi dan misi organisasi dengan baik.

 Salah satu proses kaderisasi adalah sesegera mungkin melibatkan yang muda dalam kegiatan organisasi. Seperti menjadi panitia dan petugas upacara pitulasan.

 Sambil menikmati nasi daging bumbu kecap, rapat juga membahas tentang adanya rencana komunitas tertentu yang akan mendirikan mushola secara kolaboratif, juga harapan bahwa dalam acara kopdar nanti disepakati terbentuknya panitia pitulasan sekaligus petugas upacaranya. 

 Dengan demikian acara kopdar nanti dapat mengundang banyak komunitas dan pembawa acaranya harus dapat mengendalikan suasana agar fokus pembicaraannya.

 "Kalau bisa, saat kopdar nanti ada edukasi untuk menambah wawasan anggota. Nara sumbernya dari teman sendiri yang dianggap mumpuni di bidangnya, dan jangan lupa diadakan acara topi berputar untuk nambah kas formalitas," Kata mbak Aisyah dalam catatan notulensinya. [eB/rabu-03072024]

1 komentar:

  1. yang namanya organisasi sosial yang non profit itu, (termasuk organisasi atas kesamaan hobby) biasanya sulit membangun loyalitas dan dedikasi. sifatnya sangat cair.
    mereka akan bersemangat untuk berkumpul untuk berkegiatan itu ketika masing2 personil merasa ada kesamaan keperluan dan tujuan.
    namun ketika masing2 merasa tidak merasa perlu tidak ada kebutuhan untuk mewujudkan tujuannya, maka masing2 personil akan bersikap menunggu saja. bahkan tidak mau ikut berkegiatan dengan berbagai alasan

    TETAP SEMANGAT BERKOMUNITAS UNTUK BELAJAR MENJADI ORANG BAIK BAGI SESAMA

    BalasHapus