Gelaran Workshop
Penguatan Kelembagaan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Untuk Membangun
Gerakan PRB di Jawa Timur ini diikuti oleh para pegiat PRB, baik di tingkat
Daerah, Kabupaten/Kota, maupun tingkat Provinsi.
Bahasan yang cukup
menggelitik adalah perlu tidaknya forum memiliki tanda legalitas kelembagaan
berupa akta notaris. Dimana, biasanya akta kelembagaan ini didukung dengan NPWP
dan Rekening Bank atas nama institusi, serta kelengkapan lain yang dipersyaratkan
oleh pihak pemberi bantuan, baik berupa dana maupun sarana prasarana.
Artinya, jika forum
dalam kegiatannya harus mencari dana dengan cara “jualan proposal” ke berbagai
lembaga donor, dunia usaha dan lembaga Negara, maka forum wajib memenuhi aturan
main yang dipersyaratkan, agar tidak bermasalah nantinya. Karena, konon saat
ini banyak aturan yang terkait dengan anggaran, bisa berujung di meja
pengadilan.
Jika cara mencari
dananya hanya mengandalkan iuran anggota, model
ngemis minta bantuan kepada siapa saja, termasuk menggantungkan rasa iba
dan budi baik dari berbagai pihak, diantaranya BPBD maupun dana yang bersumber
dari APBD lainnya, maka, pinjam istilahnya Rurid Rudianto, forum tidak perlu
memiliki BH (badan hukum).
Karena hanya
mengandalkan ‘belas kasihan’ pihak
lain, tentu bantuan yang diterima relatif tidak banyak, cukup untuk kegiatan
ala kadarnya. Mana yang akan dipilih?, monggo
kerso kawan-kawan pegiat PRB yang
telah berjibaku dengan kondisi lapangan yang berbeda.
Padahal,
sesungguhnyalah ada motif tertentu yang mendasari seseorang berorganisasi. Selain
pengakuan dan kesamaan minat dan semangat, juga ada rasa ingin mendapat
kesenangan dan materi, serta banyak lagi motif lain yang tidak dapat dinafikan
begitu saja, dan ini juga tidak bisa dipungkiri.
Jadi, jika
keberadaannya dalam forum tidak mendapat apa-apa, dapat dipastikan roda
organisasi akan berhenti pelan-pelan. Adanya akan hanya ada ketika ada acara
seremonial formal, semacam rapat dinas, diklat, seminar, dan workshop yang ada
snack gratisannya. Lain itu tidak, dan mungkin inilah yang dimaksud anggota
forum abal-abal. Ya, memang, pegiat PRB itu juga manusia yang punya nafsu,
punya keinginan dan kebutuhan hidup yang tidak disediakan forum.
Kegiatan yang
dilaksanakan di Hotel ELMI, Surabaya ini pun mendorong masing-masing kelompok
menyusun rencana praktis, yaitu rencana kegiatan yang bisa segera dilakukan
dalam waktu satu dua bulan dari sekarang. Kemudian, menyusun rencana strategis,
yaitu penyusunan kegiatan yang pelaksanaannya jangka panjang sebagai bagian
dari program yang mewarnai kiprah organisasi dalam mengabdi kepada kemanusiaan.
Sambil meraba-raba
tugas dari panitia, semua kelompok antusias menuangkan pengalamannya dalam menyusun
tindak lanjut program yang biasa dilakukannya. Diantaranya, rencana praktis,
yang meliputi konsolidasi dan koordinasi anggota, rapat evaluasi dan penyusunan
program, kegiatan pembinaan internal bagi anggota untuk meningkatkan kapasitas
secara mandiri.
Untuk rencana
strategis, dirupakan dalam bentuk membangun jejaring kemitraan dan kerjasama
dengan pihak lain, baik itu pihak donor, pemerintah maupun dunia usaha,
terlibat (dilibatkan) dalam kegiatan yang diadakan oleh BPBD/BNPB maupun
lembaga lain, seperti seminar, workshop, diklat, kemudian, secara mandiri
melakukan advokasi, pembinaan dan pendampingan.
Tidak lupa program pengadaan
sarana prasarana. Baik itu beli secara mandiri, maupun bantuan dari pihak lain
yang peduli forum, dan membangun media komunikasi melalui media sosial, dan
media massa pada umumnya sebagai sarana promosi dan publikasi kelembagaan. Sungguh,
apa yang disusun itu masih poin besarannya yang nantinya bisa di breakdown
lebih lanjut sekaligus direvisi sesuai kesepakatan.
Minggu siang,
tanggal 6 Desember 2015, gelaran workshop diakhiri bersamaan dengan mendung
menggelayut tebal yang membawa aroma gerimis. Satu-satu peserta dari berbagai
wilayah Jawa Timur tertib menyelesaikan administrasi dengan mbakyu Arna, Budhe
Tyas, dan mbak Emil. Untuk kemudian beranjak meninggalkan Hotel ELMI Surabaya
dengan beragam kenangan yang terindah. [eBas]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar