Jumat, 16 Februari 2018

SEMANGAT BERBAGI TAK PERNAH HENTI

         Semangat relawan untuk saling berbagi dan saling peduli, tak pernah berhenti menggeliat, walau di musim penghujan. Tak pernah bosan beraksi menebar kebermanfaatan untuk sesama. Dimana saja, bisa menjadi tempat untuk berinteraksi membagi informasi tentang penanggulangan bencana maupun pengurangan risiko bencana.

Secara berkala, anggota komunitas berkumpul untuk membahas rencana kegiatan, sekedar berbagi informasi sambil ngopi, atau membahas materi tertentu untuk meningkatkan wawasan sambil mempererat pertemanan menikmati cemilan.

Namun, saat berkumpul itu tidak harus bicara yang berat-berat, bisa juga sekedar bersemuka untuk berbagi cerita tentang hidup dan kehidupan. Ya, ini menandakan manusia itu adalah makhluk sosial yang selalu ingin berkumpul dengan sesamanya untuk beraktualisasi diri.

Menurut Kertajaya Hermawan (2008), Arti Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values.

Ada banyak hal yang menjadi tujuan komunitas, diantaranya adalah, Sebagai tempat untuk menyalurkan bakat dan kemampuan seorang dalam bidang tertentu, Menjadi tempat belajar dan mempelajari hal-hal yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan, Membuka diri terhadap hal-hal baru, dan saling membantu satu sama lain untuk menghasilkan sesuatu.

Sementara, manfaatnya diantaranya, semuanya akan mendapatkan informasi dan berkesempatan untuk membagi pengalaman, Bisa menjalankan program dengan arah yang sama dan dapat saling memberikan informasi ter-update satu sama-lain, serta dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang memiliki pemikiran dan tujuan yang sama.

Sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana jawa timur (SRPB JATIM), adalah salah satu komunitas relawan yang berkomitmen untuk merealisasikan jargon “Seduluran Sak Lawase” melalui kegiatan Arisan Ilmu Nol Rupiah. Alhamdulillah, kelakuan sederhana ini bisa saling menginspirasi diantara komunitas yang bergerak dibidang kemanusiaan dan juga lingkungan.

Rupanya, konsep yang komunikatif seperti ini diyakini bisa menumbuhkan rasa saling percaya, memupuk sikap jujur, bertanggungjawab dan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan. Mitreka satata, istilah dalam bahasa sansekerta, yang berarti pertemanan yang sederajat.

Namun, perlu diingat, Komunitas semacam ini tidak akan pernah berjalan dengan baik jika anggotanya tidak dapat mematuhi pada ketentuan yang disepakati, dan tidak berinteraksi secara langsung satu sama lain. Karena komunitas itu bisa berjalan jika ada komunikasi yang sehat. Wallahu ‘alam bishowab.[eBas/liburan imlek,2018]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar