Secara sederhana, sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana jawa
timur (SRPB JATIM) itu merupakan wadah relawan untuk berkumpul, berbagi
informasi dan pengalaman tentang program Penanggulangan Bencana, Pengurangan Risiko
Bencana, dan Adaptasi Perubahan Iklim, berdasarkan konsep ‘dari kita, oleh kita, dan untuk kita’. Dari situlah diharapkan
muncul rasa saling peduli dan berbagi membangun sinergi.
Keberadaan SRPB JATIM pun bisa
menjadi media silaturahim antar relawan, saling berkoordinasi untuk membangun
kapasitas sesuai klaster yang diminati, dalam rangka mengikuti sertifikasi (uji
kompetensi) relawan yang diadakan oleh lembaga sertifikasi profesi
penanggulangan bencana (LSP-PB).
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah dengan menggelar program ‘arisan ilmu nol rupiah’ dengan berbagai
materi dan nara sumber yang bersedia berbagi ilmu tanpa sarat tertentu. Ya,
SRPB JATIM dalam hal ini memerankan fungsi sebagai katalisator antara relawan
yang ‘haus informasi’ dengan
orang-orang yang memiliki kemauan serta kemampuan untuk membagikan informasi
yang dimiliki.
Artinya, disini SRPB JATIM juga aktif
pada fase pra bencana, yang mencakup kegiatan
pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta peringatan dini. Dari semua itu yang
paling memungkinkan dilakukan adalah pendidikan dan penyuluhan. Seperti pengenalan dan pengkajian ancaman
bencana; pemahaman tentang kerentanan masyarakat; analisis kemungkinan
dampak bencana; pilihan tindakan pengurangan risiko bencana; perencanaan
partisipatif penanggulangan bencana; pengembangan budaya sadar bencana; identifikasi
dan pengenalan secara pasti terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana; penguatan
ketahanan sosial masyarakat.
Hal diatas sesuai dengan peran relawan
seperti yang termaktub didalam perka nomor 17 tahun 2011, tentang pedoman
relawan penanggulangan bencan, disana dikatakan bahwa saat pra bencana, relawan
bisa mengambil peran, diantaranya dengan menyelenggaraan
pelatihan-pelatihan bersama masyarakat, mengadakan penyuluhan kepada masyarakat, dan jika
memungkinkan, relawan bisa menyediakan informasi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam rangka pengurangan risiko bencana
Apa yang dilakukan oleh relawan pada fase pra
bencana itu tampaknya ada kesesuaian dengan pesan Kerangka Sendai 2015 – 2030,
diantaranya menekanan pada manajemen risiko bencana, yaitu
mencegah timbulnya risiko baru, mengurangi risiko, perkuat ketahanan. Sementara target Sendai itu diantaranya,
menurunkan angka kematian, menurunkan angka korban bencana, mengurangi kerugian
ekonomi, mengurangi kerusakan infrastruktur.
Untuk itulah SRPB JATIM ke depan tidak harus bergelut di bidang tanggap
darurat saja. Tetapi juga bisa memainkan peran meningkatkan kapasitas relawan
melalui bidang edukasi, seperti mengadakan sosialisasi, menyelenggarakan
seminar, melakukan diskusi terbatas dimana hasilnya dikirimkan kepihak-pihak
yang berkepentingan.
Sungguh, jika SRPB JATIM bisa
melakukan, betapa bangganya Sugeng Yanu, sebagai inisiator sekaligus dewan
pengarah yang getol mendorong agar SRPB JATIM bisa berbuat lebih sebagai wadah
koordinasi dan silaturahmi dalam rangka peningkatan kapasitas relawan. Sehingga
keberadaannya tidak sekedar ada dan dilihat sebelah mata oleh mereka yang tidak
suka karena ketidak tahuannya. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan. [eBas/rabu pon]
*tulisan terinspirasi
saat dialog santai di TV RI Pro 2, senin legi (21/5)
SRPB JATIM itu bukan organisasi baru, tapi sebagai wadah berkumpulnya organisasi relawan se jatim untuk meningkatkan tali silaturahim, media komunikasi dan koordinasi membangun sinergi untuk meningkatkan kapasitas relawan, baik itu pada fase pra bencana, tanggap darurat bencana, maupun pasca bencana, melalui berbagai bentuk diklat/seminar/FGD, serta Arisan Ilmu sebagai ajang meningkatkan paseduluran.
BalasHapusSRPB pun dalam pengadaan seragamnya tidak memaksa relawan untuk memiliki, apalagi mewajibkan membeli. Pengadaan seragam telah dimusyawarahkan dgn catatan, yg punya uang dan berkenan beli seragam, ya disilahkan membeli, an jika tidak mau membeli ya tidak apa-apa, dan tidak berdosa.
jadi kalau ada anggapan SRPB itu organisasi baru atau organisasi yang mematikan organisasi lainnya, itu adalah pikiran bodoh karena ketidak tahuannya.
lucunya, wis ora ngerti nanging ora gelem takon ben ngerti
sesungguhnyalah, SRPB itu tidak akan bisa berbuat apa-apa jika tidak didukung oleh relawan dan organisasinya
Artinya, tanpa dukungan dan keterlibatan relawan dari berbagai organisasi, maka SRPB tidak bisa berbuat apa-apa.
BalasHapusSesungguhnyalah kekuatan SRPB itu ada pada rasa kebersamaan utk membangun sinergi dan saling peduli utk berbagi informasi