Senin, 11 Maret 2019

RAKOR SRPB JATIM TAHUN 2019


Sungguh, persiapan rapat koordinasi sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana jawa timur (SRPB JATIM) tahun 2019 ini diiringi dengan kejadian bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, longsor, dan puting beliung di berbagai daerah di jawa timur.

Tentu hal ini sangat menguras kesibukan relawan membantu BPBD dalam penanggulangan bencana. diantaranya, melakukan evakuasi warga terdampak, penyediaan dapur umum, dan distribusi logistik kepada korban di pengungsian. Semoga kalian tetap tabah, sabar, sehat dan semangat. Pasti Tuhan akan mencatat segala amal yang kalian perbuat.      

Sementara SRPB JATIM sebagai wadah “bertemunya” berbagai organisasi relawan seluruh jawa timur mempunyai agenda rutin yang harus dijalankan sesuai amanah dari kongres di Kota Malang Tahun 2017, yaitu melaksanakan rakor sebagai media evaluasi dan berkaca diri terkait dengan agenda yang telah disepakati.

Dimana, dalam rakor nanti akan dibahas program apa saja yang telah dijalankan sesuai kesepakatan musker tahun 2018 di Obis Camp, Trawas, Mojokerto. Serta kendala apa saja yang ditemui sehingga beberapa program belum bisa dilaksanakan. Bagaimana solusinya dan rencana apa yang akan diagendakan untuk tahun 2019 ini.

Sungguh, maju mundurnya SRPB JATIM itu sangat tergantung ada tidaknya rasa “Melu handarbeni” dari masing-masing pengurus dan anggota terhadap keberadaan SRPB JATIM yang saat ini semakin dikenal dimana-mana dan telah mendapat kepercayaan dari BPBD Provinsi Jawa Timur.

Hal ini tampak pada pemberian ijin penggunaan ruangan di salah satu gedung BPBD untuk dijadikan ‘kantor’ SRPB JATIM, serta dilibatkannya beberapa personil SRPB JATIM dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh BPBD.

Tentu kepercayaan ini hendaknya dijaga dengan karya nyata. Dengan rasa kebersamaan dan kekompakan, pastilah bisa melaksanakan. Yang penting ada saling pengertian. Begitulah harapannya. Karena, dulu diawal terbentuknya SRPB JATIM, pengurus pernah berharap diberi ruangan untuk tempat berkumpul. Sekarang sudah diberi, tinggal bagaimana meramaikan ruangan, seperti yang pernah diharapkan.

Untuk itulah, melalui rakor yang dilaksanakan serba sederhana apa adanya karena kesibukan semuanya dan situasi keprihatinan dibayangi terjadinya bencana ini, bisa menghasilkan kesepakatan yang menyejukan dalam rangka menegaskan kembali keberadaan SRPB JATIM sebagai wadah silaturahmi, memupuk rasa saling peduli, saling berbagi informasi dan berkoordinasi membangun sinergi, dalam rangka meningkatkan kapasitas relawan dalam hal penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana. Serta sebagai mitra BPBD yang akan memudahkannya melakukan pendataan, pembinaan dan pengerahan relawan dalam tugas-tugas kemanusiaan secara professional.

Ya, ke depan, SRPB JATIM pun diharapkan bisa menjadi “think tank” nya BPBD dengan memberikan masukan yang berarti sebagai bahan penyusunan kebijakan yang ‘pro relawan’, berdasarkan kajian dan diskusi-diskusi  yang dilakukan lewat acara Arisan Ilmu. akan lebih indah lagi jika SRPB JATIM bisa mengajak pengurus Forum PRB JATIM untuk bersinergi memberi masukan kepada BPBD dalam rangka pengurangan risiko bencana di Jawa Timur.

Paling tidak, dalam keputusan rakor nanti ada kesepakatan untuk mengefektifkan jalur komunikasi lewat media sosial (grup whatsApp). Secara berkala menginformasikan situasi dan kondisi masing-masing daerah, keadaan cuaca dan potensi terjadinya bencana di daerahnya. Hal ini akan memudahkan membangun koordinasi dengan BPBD untuk penanganan lebih lanjut,  

Bismillah, semoga semangat kongres tahun 2017 tetap berkobar di sanubari agar eksistensi SRPB JATIM semakin berarti bagi institusi yang membidangi maupun bagi organisasi. Ingat, tugas-tugas ke depan telah menanti, dan banyak pihak yang ingin mengerti agenda apa yang akan disepakati ditahun ini. Wallahu a’lam bishowab. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan. [eBas/senin 11/3]



3 komentar: