Begitulah nyatanya, senin pahing (20/07/2020) malam selasa
pon, atas undangan Lilik Kurniawan, salah satu orang penting di jajaran badan
nasional penanggulangan bencana (BNPB). Beberapa pengurus SRPB hadir njagong di
Lobby Hotel JW. Marriott. Di sana juga ada pengurus PUSPPITA dan staf BPBD
Provinsi Jawa Timur.
Terletak di jantung bisnis dan perbelanjaan Surabaya, JW
Marriott merupakan salah satu hotel yang mewah dan nyaman. Beruntung SRPB
berkesempatan menikmati kenyamanannya. Semua itu berkat kebaikan Pak Lilik,
begitu sapaan akrabnya, mengundang jagongan saat melakukan kunjungan kerja ke
Surabaya.
Pria asli Jokja ini memang tergolong sangat dekat dengan
relawan. orangnya baik, pendiam dan agak pelit senyum (bagi mereka yang belum
kenal). Jika sudah kenal baik, maka barikade status sosial tidak berlaku. Semua
obrolan bebas berseliweran, namun tetap pada koridor kebencanaan. Beliau juga
tidak pelit informasi.
Jika ada guyonan yang menyangkut politik, biasanya akan segera
kembali ke jalan yang benar (tentunya setelah nyruput kopi tipis-tipis). Dengan
demikian jagongan yang dibangun sangat mencerahkan, bahkan kadang menginspirasi
untuk membangun aksi di kemudian hari.
Konon, jabatan beliau ini setingkat eselon satu, tapi tidak
canggung bergurau dengan relawan biasa tanpa eselon. Apalagi jabatan, karena
relawan itu memang bukan pekerjaan. Sesungguhnyalah alumni UGM ini humoris,
kata-katanya penuh makna dan jagoan nyanyi. Suaranya lumayan, tergantung dari
sudut mana kita mendengarnya. Nyanyi apa saja beliau bisa, yang penting berani
nyanyi tanpa takut salah.
Sambil menikmati apa yang ada, jagongan berlangsung gayeng
tanpa ada moderator. Cerita apa saja untuk kemudian tertawa bersama. Hendro
dari PUSPPITA bercerita tentang pengalaman dan program-program yang
bersinggungan dengan bidang kesiapsiagaan. Termasuk siap membantu edukasi
kebencanaan kepada masyarakat melalui tenda pendidikan bencana (tenpina).
Ada juga yang menyinggung tentang perlunya pelibatan seluruh
elemen pentahelix dalam upaya penanggulangan bencana (dalam hal ini penanganan
covid-19). Karena selama ini pembahasan pentahelix masih sebatas di dalam ruang
rapat, belum sampai tahap operasional.
Padahal di dalam SE Kemendagri tentang penanganan covid-19, jelas
disebutkan peran dan keterlibatan masyarakat (termasuk organisasi masyarakat
sipil, dunia usaha, akademisi dan media) dalam gugus tugas. Mengapa bisa begitu
?. sementara, jika ditanyakan, dapat dipastikan jawabnya masih sedang
dipelajari.
Menurut Wawan, yang sempat mencatat materi jagongan di Lobby
Hotel mewah itu. Diantaranya adalah rencana mendirikan posko gabungan pencegah
penyebaran covid-19 tingkat provinsi Jawa timur di lapangan Makodam Brawijaya,
Surabaya. Semua aktivitasnya dipimpin langsung oleh Pangdam Brawijaya.
Untuk mendukung posko gabungan, akan didirikan beberapa tenda.
Seperti tenda Logistik, Dapur Umum, Tenda Istirahat sekaligus mushola, Tenda
VIP, Tenda rapat, Tenda Jaga dan Tenda Kelas. Durasi kerjanya hanya 14 hari
untuk kemudian di evaluasi, perlu tidaknya diperpanjang lagi.
Direncanakan, relawan yang akan dilibatkan sekitar 150
personil. Dimana 80 personil akan disebar di 40 Kecamatan. (31 Kecamatan di
Kota Surabaya, 5 Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, dan 4 Kecamatan di Kabupaten
Gresik).
Apa yang direncanakan itu merupakan respon BNPB untuk membantu
Provinsi Jawa Timur agar segera keluar dari cengkeraman pandemi covid-19 menuju
zona hijau. Sehingga segera bisa menerapkan konsep New Normal agar roda
kehidupan berjalan, tentu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Tidak lupa, sambil
jagongan masing-masing partisipan mencoba mencatat apa-apa yang menurutnya
menarik untuk dicatat, sesuai selera masing-masing sambil sesekali berswafoto,
mengabadikan pertemuan yang langka ini. Pertemuan antara relawan dengan salah
satu orang penting di jajaran BNPB dalam suasana santai jauh dari protokoler.
Waktu pun terus berjalan menuju pagi. Satu persatu peserta
jagongan mohon diri dengan selaksa harap, agar apa yang telah dibahas tadi bisa
terrealisasi dalam sebentuk aksi. Mengingat, diwaktu yang bersamaan telah
terjadi perubahan. Gugus tugas berganti nama menjadi satuan tugas.
Dengan masuknya muka-muka baru dalam struktur baru, tentu akan
lain pula kebijakannya. Termasuk titik tekan program yang baru. Dus berarti
acara jagongan di Lobby Hotel JW. Marriott bersama Pak Deputi itu, dalam rangka
mempererat tali silaturahmi dan saling bertukar informasi untuk bekal membangun
sinergi. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan. Bersatu Bersinergi untuk Peduli. [eBas/ndleming
sendiri pasca ikut webinar penanganan covid-19 di jatim/22072020]
Alhamdulillah Pandemi Covid-19 telah melahirkan banya relawan dadakan dari berbagai kepentingan yang sangat kental sekali warna transaksionalnya shg cepat sekali meraih popularitas.
BalasHapusya, banyak sekali kepentingan yang bermain dan itu menjadi sangat rawan di eksploitasi, bahkan dipolitisasi
waspadalah, berhati-hatilah .....
utamakan kesehatan dan keselamatan sesuai protokol kesehatan yang dicanangkan.
pakailah masker, sering cuci tangan, dan jaga jarak sebagai bekal menuju New Normal
Mantap abis
BalasHapus