Mereka
juga menyalurkan Bantuan 50 Paket Sembako dan Masker Dari Ibu Gubernur Jawa
Timur, untuk warga lansia dan disabilitas yang terdampak banjir di Desa
Wonoasri, Kecamatan. Tempur Rejo, Kabupaten Jember. Mereka juga menggelar Aksi
Sosial "Grebek Sampah" di
Sungai Gladak Putih. Masing-masing peserta dibekali glangsing berlogo BPBD yang
akan diisi sampah.
Di tempat
yang sama, mereka juga mengadakan kegiatan psikososial kepada anak-anak Yatim
Piatu Panti Asuhan Nurul Qodri. Disamping itu juga melakukan sosialisasi
protokol kesehatan dan pembagian masker, serta perlengkapan ibadah.
Dalama
kegiatan ini, Personil yang terlibat, merupakan perwakilan dari, LPBI NU JATIM,
FPRB Jatim, LPBI NU Jember, LPBI NU Bangil, LPBI NU Lumajang, LPBI NU
Situbondo, LPBI NU Malang, LPBI NU Kencong, Jangkar Kelud, FPRB Kota
Probolinggo, FPRB Jember, dan Bagana Banser PAC Jember
Mereka
juga menyerahkan
bantuan sembako mie instan, minyak goreng, beras, air mineral, snack, masker, alat-alat kebersihan dan perlengkapan ibadah yang terdampak banjir di Yayasan Yatim Piatu
Nurul Qodiri, di Dusun Kraton.
Apa yang
dilakukan ini, menurut Yudha, salah seorang aktivis F-PRB Kabupaten
Probolinggo, merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat bagi penyitas, sekaligus
sebagai sarana edukasi bagi masyarakat agar menjaga kelestarian lingkungan.
“Aksi
yang dilakukan oleh pengurus forum ini, diharapkan kedepan masyarakat terdampak
dapat bergerak secara mandiri dalam menjaga alam sekitar, khususnya menjaga
luasan sungai dan bertumpuknya sampah yang menyebabkan pendangkalan sehingga
berpotensi banjir,” Kata pria yang berpengalaman sebagai fasilitator
kebencanaan.
Sementara
itu sekjen FPRB Jawa Timur, mBah Dharmo mengatakan bahwa kegiatan yang
melibatkan berbagai elemen ini merupakan perwujudan dari kolaborasi sinergitas
pentahelix yang tidak membeda-bedakan ‘bendera’. Semua bersama-sama sepakat untuk berbuat menggapai asa yang telah
dicanangkan dalam program yang bersentuhan dengan kerja-kerja kemanusiaan.
Deddy
Rustiono dalam tulisannya di unnes.ac.id, mengatakan bahwa Sinergi adalah suatu
bentuk dari sebuah proses atau interaksi yang menghasilkan suatu keseimbangan
yang harmonis sehingga bisa menghasilkan sesuatu yang optimum.
Masih
kata Deddy, ada beberapa syarat utama penciptaan sinergi yakni
kepercayaan, komunikasi yang efektif, feedback yang cepat, dan
kreativitas.
Sejalan
dengan paparann di atas, mBah Dharmo
rupanya telah mencoba mendorong anggotanya untuk
mengenal satu sama lain melalui berbagai aktivitas sosial. Membangun perilaku baik yang tidak
menimbulkan kecurigaan dan kekhawatiran pihak lain akan kehilangan posisi atau
kariernya.
Sebagai
sekjen FPRB pengganti Rurid Rudianto, Mbah Dharmo juga memberi kesempatan dan
kepercayaan kepada anggotanya untuk melakukan kegiatan secara mandiri sesuai
kreativitasnya. Dengan demikian akan memperkuat dan memperkaya
sinergisme dalam forum yang dipimpinnya untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati.
Ning
Anin Faros, aktivis perempuan dari Desa Senduro, Kabupaten Lumajang, mengatakan
bahwa sinergi yang dibangun mBah Dharmo beserta Gus Yoyok itu sangat bagus dan
bermanfaat langsung bagi warga terdampak. Harapannya, masih kata sohibnya
Zaenal Fattah, bahwa ke depan, kegiatan seperti ini hendaknya bisa
melibatkan lebih banyak lagi anggota forum yang
datang dari berbagai komunitas yang berbeda, dalam kegiatan kemanusiaan sebagai
upaya peningkatan kapasitas dengan praktek
langsung di masyarakat.
Artinya,
aksi sosial di Kabupaten Jember ini tidak sekedar seremonial tanggap darurat saja. Tapi ada sentuhan edukasi kepada masyarakat/komunitas agar
kedepan mampu melakukan upaya-upaya
pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan, penanganan darurat dan Rehabilitasi Rekonstruksi, yang pada akahirnya bisa mewujudkan
Gerakan PRB dan Perubahan Iklim di Jawa Timur yang melibatkan seluruh elemen pentahelix.
Tampaknya,
kegiatan di Jember ini akan terus bergulir. Hal ini tampak dari postingan Gus Yoyok terbaru
sepulang dari Jember, di WhatsApp pengurus
FPRB, yang mengatakan ‘Sampai ketemu di Bojonegoro’ dalam acara Peduli Banjir
Bojonegoro.
Sementara sebelum aksi di Jember, sudah diawali dengan berkegiatan di Kabupaten Lamongan, Mojokerto, Gresik, dan Sampang. Entahlah, setelah itu akan bergerak kemana lagi dalam rangka merajut sinergi pentahelix yang indah dibicarakan namun sulit diimplementasikan.
Hanya mBah Dharmo dan Gus Yoyoklah yang akan mendesainnya. Karena mereka berdua kaya ide kreatif dan inovatif dalam hal merancang aksi. Sementara yang lain berusaha menyiapkan diri agar bisa
ikut aksi yang dikemas lewat program sambang dulur sinau bareng. Mungkin akan lebih elok lagi jika kegiatan ini BPBD setempat ikut terlibat, agar semakin akrab diantara elemen pentahelix. Wallahu a’lam bishowab. Salam Sehat, Salam Kemanusiaan.
[eBas/MingguKliwon-24012021]
konon sependek pengetahuanku, yang namanya Forum PRB itu adalah wadah untuk berpartisipasinya seluruh elemen pentahelix dalam upaya membantu upaya penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana. Hal ini sesuai dengan jargon bahwa bencana itu urusan bersama, bukan urusan pemerintah saja (apakah jargon tersebut sudah terimplementasikan atawa belum itu mungkin kamu lebih tahu daripada aku).
BalasHapussebagai wadah berkiprah tentu Forum berisi berbagai komunitas dengan kekhasannya masing2. inilah yang perlu dikoordinasikan, disinergikan dan dikomunikasikan agar tercipta irama yang bisa dinikmati bersama. kata bang Endik dari Dirgantara Rescue, di dalam Forum tidak boleh ada dominasi mayoritas minoritas, semua memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk belajar bersama, berbuat bersama atas nama kemanusiaan.
dengan demikian Forum wajib merangkul pihak-pihak yang perlu dirangkul sesuai kearifan lokal yang ada.
walah isuk-isuk kok wis ndleming ....
Tetap semangat menjaga marwah kemanusian
BalasHapusSatu pesan mbah dharmo yang sangat berkesan bagi saya : Jika tidak bisa di persatukan oleh iman.. Setidaknya kita bisa dipetsatukan oleh KEMANUSIAAN
BalasHapus👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
BalasHapustugas forum adalah merangkul semua elemen dan komunitas dalam sebuah koordinasi yg sejuk.
BalasHapusforum harus menjadi jembatan bagi semua komunitas tanpa membeda-bedakan karena semua punya hak dan kewajiban yg sama dalam berforum sesua kemampuan yang ada tanpa memaksakan