Mukidi berkesempatan mengikuti
kegiatan sosialisasi penanggulangan bencana di Kota Mangga, Probolinggo.
Pesertanya berkelas, dari dunia usaha. Bukan orang biasa. Terlihat dari bajunya
yang rapi, dan wangi baunya. Cara bicaranya pun jelas mereka orang terdidik
yang menjadi panutan kawulo cilik.
Ada pula pejabat yang datang
untuk memberi motivasi agar dunia usaha sebagai salah satu elemen pentahelix,
semakin tampak kiprahnya yang maksimal dalam kegiatan penanggulangan bencana di
wilayahnya.
“Peneguhan peran dunia usaha
sangat jelas dalam upaya penanggulangan bencana,”. Kata Hasan Irsyad, dari komisi E, DPRD
Provinsi Jawa Timur, dalam acara Sosialisasi Penanggulangan Bencana, di
Probolinggo, Jumat (9/4/2021).
Masih kata anggota dewan dari
partai golkar ini, bahwa, BPBD juga telah membentuk Destana. Sehingga keterlibatan
dunia usaha akan melengkapi unsur pentahelix yg memang harus terlibat dalam
upaya pengurangan risiko bencana di Jawa Timur.
Dari pernyataan di atas, menurut Mukidi, sudah selayaknya jika di dalam
Forum PRB ada unsur dunia usaha yang terlibat aktif bersinergi dengan unsur
pentahelix lainnya dalam upaya penanggulangan bencana. Baik itu pada saat pra
bencana, tanggap bencana, maupun pasca bencana.
Sedikitnya, 100 perwakilan
kelompok dunia usaha dari berbagai daerah hadir dalam kegiatan yang “dimotori”
BPBD Provinsi Jatim, BPBD Kota Probolinggo dan FRPB Jatim. Harapannya jelas,
agar peran dunia usaha semakin tampak dalam urusan kebencanaan, sekaligus
menjadi pemicu daerah lain untuk menyelenggarakan kegiatan sosialisasi
penanggulangan bencana seperti yang digelar oleh pemerintah kota Probolinggo
ini.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh
pengurus utama Forum PRB Jawa Timur, juga muncul himbauan agar Kabupaten/Kota yang belum terbentuk FPRB
harus segera membentuk. Karena keberadaan FPRB dimandatkan dari UU 24 tahun
2017 dan PP nomor 21 tahun 2008, dan menjadi salah satu indikator capaian IKD.
"Penanggulangan bencana ini
juga masuk dlm prioritas Ibu Gubernur Khofifah sebagaimana yg tertuang dalam
visi misi beliau; Nawa Bhakti Satya, poin Jatim Harmoni. Prioritasnya, pengurangan risiko bencana, kesiapsiagaan dan
penguatan kapasitas penanggulangan bencana," papar Gatot Subroto, Kepala
bidang pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur.
Dalam
benak Mukidi, jelas dalam
kegiatan ini, yang diutamakan adalah terbangunnya kesadaran akan perlunya
kesiapsiagaan menghadapi bencana dari semua unsur pentahelix. Dari situlah
kemudian diharapkan muncul gerakan bersama membangun ketangguhan bangsa yang berwawasan
pengurangan risiko bencana.
Sasarannya adalah masyarakat yang
bertepat tinggal di daerah rawan bencana. artinya masyarakat harus dipahamkan
akan adanya potensi bencana yang ada di daerahnya. Sehingga mereka mampu secara
mandiri beradaptasi terhadaap jenis bencana yang ada di daerahnya,
mengantisipasi datangnya bencana dan memproteksi diri dari bencana agar
selamat, serta memiliki daya lenting untuk segera
cepat pulih dari derita akibat bencana.
Rupanya,
peran-peran inilah yang perlu segera dimainkan oleh seluruh elemen pentahelix agar
gerakan literasi bencana melalui sosialisasi pengurangan risiko bencana benar-benar
terasakan oleh masyarakat yang menjadi sasarannya.
Relawan
penanggulangan bencana sebagai bagian dari pentahelix pun harus memainkan
perannya pada fase pra bencana, seperti yang termaktub di dalam Perka nomor 17
tahun 2011. Namun demikian, semua gerakan yang dilakukan oleh elemen
pentahelix, termasuk dunia usaha (biasanya melalui CSR nya) haruslah dalam
koordinasi BPBD. Agar tidak berjalan sndiri, maka BPBD harus rajin “merawat”
sinergitas pentahelix yang sedang dibangun oleh pengurus Forum PRB Jawa Timur. “Yang
bagaimana itu ?,” Tanya Mukidi sambil nyruput kopi di ruang
lobi. [eBas/RabuKliwon-14042021]
tetap istiqomah menebar budaya tangguh bencana hadapi bencana
BalasHapuskonon katanya FPRB itu bertindak sbg katalisator untuk mendorong semua elemen pentahelix (termasuk relawan) untuk bersama-sama menggerakkan literasi bencana melalui sosislisasi pengurangan risiko bencana kepada khalayak ramai. untuk akhirnya penataan ruang dan pembangunan pun akan berwawasan kebencanaan.
BalasHapusyang bagaimana itu ?
apa bentuk sinergi pentahelix itu?
jawabnya memang agak sulit karena masih adanya ego sektoral