Kamis, 15 April 2021

FORUM PRB KEMBALI KE KHITAH

"BNPB sudah tidak memperdebatkan lagi terkait keberadaan forum. Semua pegiat kebencanaan  terwadahi dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana, dan ini jelas sesuai dengan mandat Undang Undang Nomor  24 tahun  2007  tentang Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor  21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan bencana, Kata Lilik Kurniawan, Deputi Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Forum PRB merupakan wadah dari pegiat kebencanaan yang merupakan perwakilan dari lima unsur penthahelix antra lain perwakilan pemerintah yaitu BPBD, dunia usaha, perguruan tinggi, media massa dan masyarakat. Dari unsur masyarakat termasuk Ormas, LSM, dan Relawan Penanggulangan Bencana.” Katanya lagi, dalam acara “nJagong Maton” di rumah Dinas Kepala Staf Korem Jl. Kahuripan No. E 31 Klojen Kota Malang Jawa Timur, rabu (14/4/2021) malam.

Apa yang dilontarkan oleh Pak Deputi yang murah senyum itu, merupakan upaya meneguhkan keberadaan forum dengan segala kiprahnya sesuai mandat yang ada. Sehingga segala urusan kebencanaan yang menjadi programnya BPBD, sudah seharusnya melibatkan forum.

Bahkan, boleh dikata bahwa semua elemen pentahelix yang ingin berkiprah dalam penanggulangan bencana harus melalui forum sebagai pintu utama. Bukan yang lain. Karna mandatnya memang begitu.  Termasuk kewenangan mengkoordinir Desk Relawan itu ada pada Forum PRB, dalam rangka membantu BPBD. Sedangkan yang menggerakkan  relawan ke lapangan itu masing-masing organisasi/komunitas sesuai dengan kemampuannya (khususnya kemampuan financial dan personal).

Dengan “kewenangannya” yang luar biasa itu, tentulah semua pengurus forum dituntut mumpuni dalam segala hal yang berhubungan dengan kebencanaan. Termasuk mampu “memelihara” soliditas antar elemen pentahelix dengan jargon yang humanis, ‘Saling Menguatkan Bukan Melemahkan’. Itulah khittah Forum yang sesungguhnya. 

Hal ini seperti yang sering dikatakan oleh Sekjen FPRB Jawa Timur, bahwa Forum PRB itu bergerak disemua fase kebencanaan. Di dalam Pra Bencana Forum PRB mampu memastikan bahwa semua perencanaan pembangunan disemua level harus berbasis Pengurangan Risiko Bencana artinya mulai seperti  Desa Tangguh Bencana, dan Keluarga tangguh bencana merupakan bagian dari risiko bencana.

Ketika dalam fase tanggap darurat, Forum PRB mampu mengkoordinir relawan dalam desk relawan. Artinya,  forum mengendalikan data dan memetakan relawan yang ada dilapangan, untuk memudahkan koordinasi dan mobilisasi relawan. Apabila di satu lokasi kekurangan relawan, bisa segera menggeser relawan dari lokasi lain. Hal ini untuk menghindari penumpukan relawan pada satu lokasi tertentu saja.

Masalahnya, maukah relawan relawan digeser ?. karena, selama ini relawan datang ke lokasi bencana itu sesuai panggilan nurani dan seringkali bertindak berlebihan karena konsep SKPDB kurang berjalan, karena terkungkung pada aturan dan masih adanya ego sektoral yang saling menelikung. Mungkin, inilah pekerjaan rumah yang harus dimainkan oleh forum sebagai katalisator.

Ketika memasuki fase pasca bencana, Forum PRB mampu membantu mengkoordinir pemulihan secara cepat dengan membangun lebih baik secara aman, sesuai pendekatan ‘buid back better’, yaitu disamping membangun kembali bangunan yang hancur akibat bencana, sekaligus membangun masyarakat yang tangguh agar risiko bencana berkurang secara signifikan.

Acara yang dihadiri oleh berbagai komunitas relawan itu seakan menjadi penanda kembalinya Forum PRB kepada khittahnya yang akhir-akhir ini menjadi ‘perbincangan’ liar tanpa dasar, diantara komunitas relawan.   

Harapannya, dengan acara “nJagong Maton”  ini, semua relawan menjadi paham akan peran dan fungsi forum, untuk kemudian bersama membantu menjalankan misi forum dengan segala programnya. Dengan demikian, kedepan tidak akan muncul lagi istilah Matahari Kembar dalam penanggulangan bencana. Wallahu a’lam bishowab. [eBas/sumber:mediadestara/16042021]

 

 



 

8 komentar:

  1. Desk Relawan dulu konsepnya manual, kini diubah menjadi digital. Tentu dengan harapan akan lebih efektif dan efisian dalam melakukan koordinasi dan komunikasi sekaligus memobilisasi relawan yang ada di lapangan untuk digeser ke lokasi yang membutuhkan.
    semoga lewat digitalisasi ini semuanya mudah teratasi dan pergerakan relawan selalu dalam kendali

    BalasHapus
  2. Terimakasih atas pencerahannya,
    Semoga siapapun yang membaca dan yang belum bisa sadar dan sabar, serta memahami tupoksi dari peran masing²..😊🙏💪💪💪

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah, sejak awal Forum PRB adalah lembaga yg harus difungsikan sebagai sarana koordinasi dan komunikasi diantara Pentahelix PB. Tidak sebatas hanya ngurusi relawan kemanusiaan saja. Harus bergerak lebih proaktif sesuai kapasitas dan peran dr Forum itu sendiri. Dengan begitu peran dan fungsi Forum akan lebih berdaya dan dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. Bencana Urusan Bersama. Semangat Pagi.

    BalasHapus
  4. bagus dan manfaat . Semoga niat baik tidak terkontaminasi hal yang menjadikan kita lemah iman.
    Semangat kemanusiaan....
    Terimakasih
    (BKPB PEMUDA PANCASILA)

    BalasHapus
  5. selalu berkarya membangun sinergi pentahelix antar elemen pentahelix dalam arti sebenarnya
    saling belajar menbangun budaya tangguh bencana berbasis PRBBK

    BalasHapus
  6. Forum PRB merupakan sebuah forum atau wadah yang dibentuk se- bagai upaya pengurangan risiko bencana di daerah rawan bencana, yang didalamnya ter- dapat beberapa unsur pemangku kepenting- an (multistakholder) yang bergerak dalam mendukung upaya-upaya pengurangan risiko bencana.


    FPRB memiliki Visi: Memastikan Pembangunan Daerah Berbasis Pengurangan Risiko Bencana.

    6. Memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi risiko bencana saat ini, tidak menambah risiko bencana baru, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    7. Memastikan kelembagaan penanggulangan bencana dapat bersinergi dengan baik, antara BPBD dengan OPD, antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan lembaga usaha.

    8. Memastikan anggaran penanggulangan bencana cukup digunakan dalam penanggulangann bencana sesuai dengan risiko bencana di daerahnya.

    9. Memastikan pemberdayaan masyarakat dilakukan di daerah dalam membangun ketangguhan terhadap bencana.

    10. Target bersama memastikan 7 Objek Ketangguhan : Rumah/Hunian, Sekolah/Madrasah, Puskesmas/RS, Pasar, Rumah Ibadah, Kantor, dan Prarasana Vital.

    BalasHapus