Konon, banjir Sampang itu
selalu datang setiap musim penghujan tiba. Dari tahun ke tahun masyarakat di
beberapa daerah terdampak selalu disapa oleh genangan yang tingginya tergantung
dari intensitas curah hujan saat itu. Jika kedalaman banjirnya sebatas lutut
orang dewasa, itu merupakan hal biasa. sudah tidak dianggap sebagai bencana
yang harus ditangani relawan dari luar daerah.
Pemda Kabupaten Sampang
cukup mengerahkan potensi lokal, untuk menangani banjir yang biasanya dalam tiga hari sudah surut. Namun
Banjir Kali ini tampaknya lain dan seakan tidak berdaya menyambut kedatangan si
banjir tahunan itu.
Pertanyaannya kemudian,
mengapa banjir Sampang selalu muncul tanpa upaya nyata yang bisa
menguranginya?. Bahkan yang terjadi, daerah yang terdampak semakin meluas
kemana-mana, yang biasanya tidak banjir menjadi terendam bahkan sampai menelan
korban jiwa. Terus, kemana BPBD nya yang memiliki tugas mitigasi serta punya
program sosialisasi pengurangan risiko bencana?.
Bagaimana bentuk pelibatan
sekaligus pembinaan relawan lokal yang dilakukan BPBD dalam rangka upaya pencegahan,
mitigasi, pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat, sehingga siap hidup
berdampingan dengan bencana (living
harmony with disaster).
Permasalah di atas muncul
saat teman-teman anggota komunitas relawan Indonesia (K.R.I) cangkruk’an di
warung kopi, ngobrol masalah aksi banker Sampang kemarin. Ya, bahasa kerennya
melakukan evaluasi kegiatan kemanusiaan yang bertajuk #Savesampang.
Evaluasi ini sebagai media saling
cerita pengalaman selama tiga hari beraksi saat banjir Sampang kemarin, serta
dalam rangka mengetahui mengetahui kendala, hambatan dan faktor pendukung
selama beraksi membantu evakuasi pengungsi, distribusi logistik, membantu
kesibukan posko, dan membantu sebar informasi, mengingat sistem komunikasi
antar posko dan personil di lapangan kurang lancar, kurang terkoordinir.
Maklum masih hari pertama, kemungkinan
semuanya (termasuk personil BPBD) masih menunggu perkembangan. Sehingga yang terlihat
kawan-kawan saat itu hanyalah aparat POLRES, KODIM, BRIMOB, dan BASARNAS. Sementara
lainnya belum datang, atau sibuk di lokasi lain. Ya, karena masih ada kekurangtanggapan
dan lemahnya political will dari pemerintah itulah yang membuat relawan “bergerak sendiri”, secara kreatif untuk
menolong sesamanya sebisa mungkin atas nama kemanusiaan
Sambil nyruput kopi, mereka gantian
bercerita tentang susahnya menghubungi staf BPBD yang sulit ditemui untuk
meminta peta daerah terdampak dan data penduduk yang seharusnya terpasang di
posko untuk memudahkan relawan dalam melakukan aksinya.
Beberapa catatan hasil
evaluasi akan dijadikan bahan menginisiasi BPBD dan relawan lokal Kabupaten Sampang
untuk menggelar pelatihan bersama dengan konsep ‘saling sinau’ dalam rangka meningkatkan kapasitas relawan dalam
upaya penanggulangan bencana banjir rutin secara mandiri.
Karena senyatanyalah, jika
berkaca pada banjir Sampang kemarin, masih terjadi kepanikan dimasing-masing
SKPD terkait pada hari pertama dan kedua, manakala BPBD lamban mengantisipasi
sehingga tampak kedodoran mengelola personil, dan sarana prasarana pendukung operasi.
“Kayaknya pengelolaan posko
pun belum tertata sehingga arus sirkulasi logistik dan bantuan lainnya sulit
dideteksi keluar masuknya,” Kata Romi Iskandar, alumni Universitas Muhammadiyah
Surabaya yang kehilangan kaca mata dan topi kebanggaan saat mengendalikan
perahu karet untuk droping logistik ke pengungsi.
Baru pada hari ke tiga,
setelah banjir mulai berlalu dan genangan berangsur surut, silih berganti
pejabat dari berbagai instansi/kementerian berdatangan (tebar pesona?) membagi
bantuan yang disorot media berlatar belakang relawan dengan aneka seragam dan
gaya seolah-olah sudah lama bercumbu dengan banjir.
Setidaknya itulah sepenggal
catatan kawan-kawan K.R.I yang ngepos di dekat pendopo Kabupaten Sampang,
sehingga bisa ngobrol santai dengan aparat sambil ngopi, sementara BPBD tidak
ngepos disitu, sehingga tidak bisa ngobrol bareng tentang manajemen
penangulangan bencana. [eBas]
Info2 banjir Sampang sy sebarluaskan di Milis Bencana (anggota > 5.000) https://groups.google.com/forum/?hl=id#!forum/bencana
BalasHapus