Selasa, 16 Januari 2018

NGOPI DI BPBD JATIM

Nawaitunya sih, hari ini, selasa legi (16/1) kami kumpul di ruangnya Mercycorp membicarakan rencana mengadakan musyawarah kerja Sekber yang dibiayai oleh kita sendiri alias mandiri, karena tidak ada yang mengampu. Menurut kami, jika hanya menunggu datangnya si pengampu, maka Sekber tidak akan berbuat apa-apa untuk kebermanfaatan sesamanya.

Sambil menikmati Pecel Pedes buatan buatan Kak Dian, pembicaraan berlanjut membahas pengadaan baju seragam. Dimana, dananya dari urunan anggota sendiri. Kemudian jika nanti dari hasil urunan itu ada keuntungan, maka secara etika organisasi, semua keuntungan digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan anggota. Tidak seperti tetangga sebelah kiri, yang mengatas namakan orgaanisasi untuk mencari keuntungan pribadi.

Tetap dengan gaya serius tapi santai, tidak lupa juga membahas rencana kegiatan Arisan Ilmu sebagai media silaturahim dan berbagi pengalaman. Berbagai saran dan usulan pun berseliweran demi meningkatkan kebermanfaatannya. Termasuk bagaimana caranya agar seluruh anggota bisa aktif mengikuti kegiatan Sekber. Paling tidak, aktif berkomentar lewat grup WhatsApp.

Sambil nyeruput kopi Aceh udhek’ane bung Afkar, Cak Lukman nimbrung dengan pertanyaan yang menggelitik kami semua. Apa peran Sekber saat bencana banjir dan longsor di Pacitan tempo hari?. Pertanyaan itu mirip dengan yang sering ditanyakan oleh berbagai pihak. Baik itu pejabat BPBD maupun kawan-kawan relawan dari berbagai daerah, dan kami pun kesulitan menjawabnya.

Karena, sesungguhnyalah kami, atas nama Sekber belum pernah turun ke lapangan saat tanggap darurat bencana. Mengingat usia Sekber yang baru seumur jagung, kami selaku pengurus masih melakukan konsolidasi organisasi ke dalam. Mencoba merangkul semua organisasi relawan melalui penyebaran formulir pendataan. Tapi nyatanya rangkulan kami masih sering bertepuk sebelah tangan.

Namun, masing-masing anggota Sekber sudah banyak yang ikut turun menunaikan panggilan kemanusiaan menolong sesama. Tidak lupa mereka juga rajin mengirimkan informasi terbaru lewat media sosial yang ada tentang perkembangan penanganan bencana yang dilakukan di beberapa titik yang dilakukan oleh berbagai elemen. Sehingga anggota Sekber yang karena sesuatu dan lain hal tidak berkesempatan turun pun bisa mengikuti perkembangan bencana Pacitan. Ya begitulah Sekber saat ini.   

Bertempat di lantai dua, ruangannya MercyCorp, pertemuan berlangsung akrab bersahabat, Usulan program tahun 2018 yang bershio anjing ini dibahas bersama. Seperti melakukan edukasi melalui kegiatan Arisan Ilmu dan menggelar berbagai diklat, lokakarya dan sarasehan.

Sementara Cak Lukman mewacanakan untuk mengadakan Jambore Relawan, yang diisi dengan kegiatan praktek lapangan, diskusi tentang manajemen bencana yang didalamnya juga membahas tentang perundang-undangan, kebijakan pemerintah, perka BNPB, standar prinsip kerelawanan dan lainnya. Dari situ diharapkan muncul kesepahaman tentang Sistim Komando Penanganan Darurat Bencana, seperti yang termaktub dalam perka 03 tahun 2016.

Sungguh, ngopi di ruangannya Cak Lukman cs, lantai dua, gedung BPBD Jawa timur itu bikin lupa waktu. Tanpa terasa sore kan menjelang, karyawan BPBD pun bergegas pulang agar tidak terkena hujan. Begitu pun kami amit mundur. Obrolan siang memang belum mengerucut pada satu titik simpulan.

Minggu depan direncanakan kembali ngopi bersama di BPBD Jawa timur, tetap di ruangannya Cak Lukman cs. Monggo jika ada teman relawan yang ingin bergabung ngopi, ngobrol pintar. Wallahu a’lam bishowab. Salam tangguh. [eBas]  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar