Senin, 01 April 2019

DHARMA RELAWAN ADHIRAJASA 2019 (yang pertama bukan yang terakhir)


      “Relawan harus sering berkumpul untuk bersilaturahmi, saling peduli tukar informasi untuk membangun sinergi merencanakan aksi mitigasi, kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, serta turut serta menjaga alam dengan melakukan penghijauan di lereng gunung, lahan gundul dan mangrovisasi di tepi pantai,” Kata Yeka, mengawali obrolan malam di dalam tenda yang cukup dingin.

Sementara di luar, gerimis tetap setia membasahi bumi perkemahan Nangun kerti, di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Sebuah tempat yang memiliki pemandangan indah, dekat dengan destinasi wisata yang disuka oleh wisatawan domestik maupun wisatawan manca Negara dan merupakan salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Ya, relawan dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul memenuhi undangan BNPB untuk mengikuti gelar Dharma Relawan Adhirajasa  yang dilaksanakan mulai tanggal 26 sampai dengan 28 Maret 2019. Mereka membahas tentang Desk Relawan, Sertifikasi Relawan, serta Kluster Relawan.  Selain itu juga ada sosialisasi Destana, Gerakan PRB, dan Hari Kesiapsiagaan Bencana.

Beberapa peserta bilang bahwa pemilihan lokasinya lumayan merepotkan peserta. Karena gerimis selalu turun membasahi lokasi, membasahi tenda yang bocor disana sini. Termasuk pemasangan spanduk dan umbul-umbul yang tidak dipasang ditepi jalan utama sebagai penanda bagi peserta yang baru datang, sehingga sering keliru lokasi. Namun semua itu bisa diatasi dengan caranya sendiri, yang penting tetap bahagia bisa bertemu dengan sesama relawan dari berbagai daerah untuk berbagi pengalaman tentang penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana.

Ya begitulah, kegiatan ini memang dirancang sebagai wadah bertemu para relawan penanggulangan bencana untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, berbagi informasi terkait dengan peningkatan kapasitas relawan sebagai potensi terlatih membantu BNPB/BPBD dalam penanggulangan bencana. baik itu saat pra bencana, tanggap bencana, maupun paska bencana.

Tujuan kegiatan yang mengambil tema “Mensinergikan Semangat Kebersamaan dan Kerelawanan untuk Ketangguhan Bangsa." antara lain, membangun jejaring relawan di berbagai daerah sebagai upaya peningkatan kapasitas relawan melalui berbagai pelatihan yang difasilitasi oleh BNPB maupun BPBD. Dari kegiatan ini diharapkan  dapat mengukuhkan rasa persaudaraan yang ada serta memperkokoh ketangguhan bangsa menghadapi bencana.

Hal ini sejalan dengan arahan Kepala BNPB, Doni Monardo, yang mengatakan tentang pentingnya pembangunan mental dan penguatan kapasitas relawan untuk meningkatkan kesadaran dalam memahami risiko bencana dan pentingnya mengurangi dampak kejadian bencana melalui pendidikan, 

Masih kata jendral berbintang tiga itu, bahwa relawan diharapkan tidak hanya bekerja pada tanggap darurat saja namun juga dilakukan pra dan paska bencana. Seperti melakukan sosialisasi mitigasi untuk pengurangan risiko bencana, menjaga dan memperbaiki lingkungan, melalui aksi penghijauan, bersih-bersih sampah dan sejenisnya.

Malam itu, bumi perkemahan yang bersih itupun masih tetap basah oleh hujan, tenda pun juga basah. Relawan tidur dalam gelisah, menikmati kondisi yang serba basah dengan tabah. Sambil ngopi, mereka bicara tentang sertifikasi dan desk relawan yang dibahas seharian. Sebuah konsep yang sedang diwacanakan untuk dijadikan kebijakan secara nasional.

Namun, sesungguhnyalah konsep tersebut masih perlu waktu untuk berproses agar bisa diterima oleh semua pegiat kebencanaan. Khususnya orang BNPB dan BPBD harus paham benar agar bisa memberi penjelasan yang kaffah kepada relawan yang ingin tahu tentang sertifikasi dan desk relawan. Sehingga tidak terjadi kesalah pahaman seperti yang sudah-sudah.

Semakin malam diskusi menghangat penuh semangat, berbagai pendapat mencuat mempertajam bahasan. Bersahut kata dan konsep untuk membangun kesepahaman diantara relawan. Alangkah indahnya jika diskusi dalam rangka  Dharma Relawan Adhiraja ini menghasilkan catatan kritis yang disampaikan kepada BNPB untuk melengkapi penyusunan laporan kegiatan ini dan diberikan kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk bahan diskusi bersama relawan. Sehingga kegiatan Dharma Relawan Adhirajasa yang baru pertama diselenggarakan ini benar-benar ada tindak lanjutnya untuk kemaslahatan relawan sebagai mitra kritis BNPB/BPBD. Wallahu a’lam bishowab.[eBas/senin legi, 1/4]



1 komentar:

  1. keterlibatan masyarakat dalam penanggulangan bencana adalah: 1). Memberi Informasi, 2). Menyediakan lahannya/rumahnya menjadi tempat pengungsian, 3). Membantu sibuk di : dapur umum, psikososial/trauma healling (nyanyi, ngaji, bahas mapel, dll), ngajar di sekolah darurat, mendata pengungsi dan kebutuhannya, kerja bakti, 4). Pengumpulan donasi, 5). Mengawasi giat PB

    BalasHapus