Rabu, 26 April 2023

MUKIDI MEMPERINGATI HKB 2023

    Halo #SahabatTangguh! Kamu juga bisa turut mendukung Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2023, dengan cara menggunakan twibbon berikut ini https://twb.nz/harikesiapsiagaanbencana2023. Mari kita sukseskan HKB 2023. Kita siap untuk selamat!.

    Begitulah woro-woro yang diposting di beberapa grup whatsapp, tentang ajakan mensukseskan peringatan HKB tahun 2023. diharapkan semua pihak berkenan memasang fotonya yang paling mbois di twibbon yang dibuat BNPB.

    Mukidi, dengan antusias, memasang fotonya yang paling keren. Baik foto sendirian dengan gaya khasnya, maupun foto bersanding dengan tokoh lokal, regional, maupun nasional. Sengaja Mukidi memasang foto tersebut dengan harapan yang melihat akan terpesona dan menganggap Mukidi sahabatnya sang tokoh atau pejabat tersebut.

    Sebagai fasilitator destana, Mukidi juga sibuk mendorong anggota destana untuk berpartisipasi memeriahkan HKB dengan melakukan upaya mitigasi dan simulai mandiri, yang ditandai dengan memukul kentongan, sebagai Early Warning System tradisional. Konon, memukul kentongan itu sebagai salah satu indikator masyarakat yang sudah sadar bencana.

    Hal ini sejalan dengan slogan HKB, siap untuk selamat, dengan mengusung tema, tingkatkan ketangguhan desa, kurangi risiko bencana, berusaha mengajak para pihak untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana. Khususnya mereka yang bedomisili di kawasan rawan bencana.

    Gatot Subroto, Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur, dalam pernyataannya yang dimuat di jejakindonesia.id, rabu, 26/04/2023, mengatakan bahwa pihaknya ingin mengingatkan kepada masyarakat, bahwa ancaman bencana bisa terjadi kapan saja.

    “Apapun jenis ancamannya, masyarakat harus mengenali. Setelah mengenali, harus disiapkan strategi untuk selamat. Termasuk mengetahui rute atau jalur evakuasi, tempat evakuasi dan cara atau alat apa yang digunakan untuk evakuasi,” ujarnya.

    Untuk mewujudkan harapan Kalaksa BPBD Provinsi Jawa Timur itu, Mukidi yang juga anggota Forum PRB aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya budaya tangguh.

    Dimana ketangguhan itu tampak pada kemampuan masyarakat mengakses informasi terkait dengan kebencanaan dari sumber yang terpercaya. Kemudian, memiliki kemampuan mengantisipasi, kemampuan memproteksi diri, kemampuan beradaptasi, serta memiliki daya lenting pasca bencana.

    Mukidi juga memotivasi pengurus desa tangguh bencana, pengurus kecamatan tangguh bencana, dan mendampingi anggota PKK yang tergabung dalam dasa wisma tangguh bencana, untuk mengkaji kembali materi yang pernah dipelajari. Diantaranya menyusun peta rawan bencana, menyusun rencana aksi komunitas dan melakukan simulasi sesuai potensi bencana yang ada di daerahnya.

    Ini penting dalam rangka upaya meningkatkan kapasitas, wawasan dan kekompakan dalam upaya mewujudkan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.

    Sungguh, Mukidi telah melakukan tugasnya sebagai fasilitator destana dengan sekuat tenaga. Termasuk upaya mengajak masyarakat untuk mensukseskan HKB tahun 2023 yang bershio kelinci air. Pengalamannya pun telah dibagikannya melalui sosial media. Begitu juga dengan fasilitator yang lain, sebagai success story.

    Dari situlah Mukidi mempunyai gagasan untuk mengajak teman sesama fasilitator destana untuk membukukan pengalamannya, sebagai bukti otentik bahwa mereka pernah berbuat untuk masyarakat. [eBas/RabuPahing-26042023]

 

 

 

 

 

 

1 komentar:

  1. sungguh elok sekali jika BNPB mau mendorong masing2 pihak pegiat kebencanaan untuk menuliskan pengalamannya (minimal 325 kata) untuk kemudian dibukukan dalam bentuk Bunga Rampai/kumpulan opini/catatan para pegiat kebencanaan.
    dimana buku tersebut bisa dijadikan bahan pembelajaran dalam rangka menduplikasi pengalaman ke daerah lain

    sungguh biayanya tidak mahal , karena ini proyek sosial beda dengan penyusunan buku/modul yang selalu dianggarkan itu

    BalasHapus