Senin, 17 April 2023

KETIKA ITU APRIL 2017

Dulu, seingat saya bulan april tahun 2017, mereka yang ditunjuk menjadi panitia pelaksana pertemuan akbar di Kota Malang sudah bersibuk diri. Mereka adalah panitia mubes pemilihan Sekjen FPRB Jawa Timur, bertempat di Hotel Pelangi, dan kongres pembentukan SRPB Jawa Timur di Hotel Regent Park. Keduanya di Kota Malang.

Ya, kala itu, panitia masing-masing organisasi sibuk menyusun agenda pertemuan agar kegiatannya sukses. Sibuk menyiapkan ubo rampe rapat, menata ruang pertemuan, menyebar undangan agar pesertanya dari komunitas yang merata dan dianggap bisa mewakili daerahnya dan golongan.

Juga ada panitia yang menyiapkan kamar peserta beserta konsumsinya agar mereka merasa nyaman dalam mengikuti seluruh agenda yang telah disiapkan. Beberapa peserta pun juga ada yang ikut membantu kesibukan panitia yang agak keteteran.

Termasuk melakukan lobi sana lobi sini, menggalang dukungan untuk memilih siapa yang dianggap layak menahkodai organisasi yang menjadi mitra BPBD Provinsi Jawa Timur dalam upaya pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana sesuai kapasitas masing-masing.

Seingat saya, banyak pihak dari berbagai daerah di Jawa Timur yang diundang untuk mensukseskan perhelatan yang direstui oleh BPBD Provinsi Jawa Timur, sesuai azas keterwakilan dari masing-masing daerah dan golongan. Konon di Jawa Timur itu ada kultur mataraman, kultur pedalungan, dan kultur arek, yang memiliki karakter yang berbeda.

Dengan menu Hotel berbintang, seluruh peserta aktif berdiskusi, sambil kenalan. Karena banyak juga yang baru bertemu di ajang ini. Mereka berdebat untuk meloloskan jagonya, dan bersilat lidah menawarkan program-program yang akan dilakukan selama 3 tahun ke depan.

Ketika semua secara aklamasi menentukan pimpinannya, maka diharapkan dalam menyusun kepengurusan hendaknya memperhatikan keterwakilan daerah dan golongan. Bahkan ada yang mengusulkan adanya koodinator daerah untuk mempermudah bertukar informasi.

Sekarang sudah masuk tahun 2023, yang konon disebut sebagai tahun politik. Bulan april pun segera berganti, namun kesibukan ke dua organisasi, untuk mengadakan rapat pergantian pengurus belum tampak. Kasak kusuk pun tidak terdengar. Hal ini terjadi, mungkin karena kesibukan personilnya.

Atau mungkin karena bertepatan dengan bulan suci ramadhan, sehingga semua personil dari kedua organisasi sedang serius menjalankan ritual ramadhan dalam rangka menggapai pahala yang melimpah sesuai janji-NYA. Wallahu a’lam bishowab. Selamat menyambuh HKB tanggal 26 april dengan memukul kentongan sebagai tanda kesiapsiagaan menghadapi bencana. [eBas/ndleming dewe di malam 27]

 

 

 

 

 

1 komentar:

  1. jaman terus berubah, tantangan dan tuntutan pun juga semakin bertambah mengikuti selera jaman yang sarat akan kepentingan.
    hal ini tampaknya juga berpengaruh terhadap antusiasme dalam berkomunitas.

    BalasHapus