Siang itu, sabtu (05/10/2024), saya berkesempatan dolan ke Bank Sampah Markisa, di daerah Tanah Kali Kedinding, Kecamatan Kenjeran. Surabaya. Berbekal informasi dari mas Sahrul, saya berangkat tanpa membawa sampah untuk disetorkan, karena saya belum menjadi nasabahnya.
Walaupun agak keblasuk sedikit, tapi akhirnya saya bertemu langsung dengan Direkturnya, yang ketika itu didampingi Ibundanya. Senyum ramah bersahabat di tebar oleh Sang Aktifis lingkungan, Siti Cholifah. Tanpa perkenalan, langsung berbagi cerita tentang aktivitas menggeluti kerja-kerja kemanusiaan yang jauh dari profit.
“Saya senang dapat ikut bersih-bersih kali secara ramai-ramai. Saran saya harus ada kelanjutannya dan menggandeng Kelurahan terdekat untuk diajak berpartisipasi. Termasuk mengundang wartawan agar meliput. Ini penting agar kegiatan kita ini diketahui oleh masyarakat luas. Termasuk para pejabat terkait,” Katanya bersemangat.
Artinya, kerja-kerja sosial semacam ini diperlukan kesabaran dan dilakukan secara berulang dan berkesinambungan dalam rangka menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mencintai, dan melestarikan lingkungan, serta dapat mengelola sampah dengan bijaksana.
Bank Sampah Markisa (mari kita sedekah sampah), adalah upaya kreatif yang dilakukan secara mandiri oleh Siti Cholifah dan kelompoknya dalam rangka membantu pemkot untuk mengelola sampah agar tidak dibuang pecuma, namun direkayasa sedemikian rupa sehingga bermanfaat sesuai konsep 3R.
“Dalam prakteknya kami menerima sampah dari mana saja sesuai kesepakatan untuk kemudian secara berkala akan disetor ke Bank Sampah Induk,” Katanya, sambil menunjukkan kolam lele yang baru di panen tempat pemrosesan sampah menjadi pupuk cair.
Setelah dipameri aneka tanaman yang dapat dimanfaatkan oleh para tetangga, tanpa terduga di gazebo sudah tersedia sepiring lonsay (lontong sayur) manisah lengkap dengan kerupuknya. Ya Allah, Alhamdulillah rejeki anak soleh yang suka bersilaturahmi.
Enak pol, pedasnya pas, terbukti Cak Wahid yang baru makan di rumah, perutnya tidak nolak dimasuki sepiring lonsay cita rasa Surabaya Utara. Ya, pelan-pelan, sesuap demi sesuap sambil mendengarkan cerita suka duka mengelola Bank Sampah, akhirnya lonsay pun berpindah tempat.
Ya, mbak Siti yang ternyata temannya mbak Arti Novelia itu kalau liburan sekolah juga membuka “Holiday Class” untuk mengisi waktu liburan anak-anak usia sekolah dasar, dengan materi tentang sampah dan cara memanfaatkan barang bekas menjadi karya yang bermanfaat dan bernilai jual.
Untuk mendukung program “Holiday Class”, ada baiknya jika kawan-kawan yang memiliki buku cerita, komik, novel, mainan yang sudah tidak dipakai, hendaknya di donasikan ke Bank Sampah Markisa dari pada nganggur “njembrung” memenuhi gudang.
Lamat-lamat suara pujian dari Masjid sekitar Bank Sampah Markisa terdengar bersahutan. Pertanda waktu solat dzuhur telah tiba. Saya dan Wahid pun mohon diri, dan berjanji akan dolan kembali untuk menikmati sayur kelor yang dijanjikan mbak Siti sebagai menu andalan Kampung Kelor.
“Tempat kami siap lho jika dijadikan tempat diskusi sampah untuk menindaklanjuti kegiatan bersih-bersih Kali kemarin. Jangan sampai kegiatan yang pertama itu sekaligus yang terakhir,” Katanya.
Nah, pintu sudah dibuka, Ibu Direktur Bank Sampah Markisa sudah siap memfasilitasi pertemuan untuk menjalin persaudaraan yang telah dibangun lewat kegiatan bersih kali yang diinisiasi oleh Jamaah LC dan LMI. Monggo ajakan tulus ikhlas itu kita sambut dengan antusias. Salam Tangguh, Salam Lestari. [eBas/SabtuKliwon-05102024]

tetap semangat belajar menjadi orang baik agar dapat memberi manfaat kepada sesama dan lingkungan sekitar.
BalasHapuspercayalah segala kiprah kita akan menjadi catatan yang terindah bagi Tuhan yang Maha Pengasih dan Penyayang
Tetep semangat tebarkan kebaikan tak peduli siapa, dmn dan kapanpun.Karena sebaik-baiknya manusia adalah mereka yg bisa memberikan manfaat bagi dirinya sendiri,keluarga,orang lain, makhluk hidup lainnya dan lingkungan sekitarnya.Semoga kebaikan2 yg bisa kita berikan menjadi manfaat bagi semuanya bisa menjadi ladang pahala untuk kita.
BalasHapus