Rabu, 18 November 2020

KESIAPSIAGAAN BIDANG KESEHATAN BAGI RELAWAN

Kejadian bencana tak terduga sering kali menimbulkan kerugian harta benda, bahkan nyawa, serta dampak psikologis yang berkepanjangan bagi masyarakat yang berada di wilayah kejadian. Setiap terjadi bencana, masyarakatlah yang menjadi korban pertama sekaligus menjadi penolong utama sebelum bantuan dari luar datang.

Secara spontanitas mereka akan berusaha menolong korban sebisanya. Namun apakah mereka paham betul dengan teknik-teknik dasar pertolongan ?. jangan-jangan malah  memperparah kondisi korban, bahkan dirinya sendiri celaka.

Termasuk saat ini, yang akan memasuki musim hujan. Dimana banjir dan longsor menjadi bencana yang sangat potensial terjadi. Apalagi, konon musim penghujan kali ini akan dibarengi datangnya La Nina yang berdampak curah hujan semakin lebat.

Ancaman lain yang menyertai pandemi covid-19 diantaranya adalah demam berdarah. Pertanyaannya kemudian, bagaimana melibatkan relawan dalam upaya membantu di bidang kesehatan ?.

Untuk itulah Dinas Kesehatan Provinsi  Jawa Timur mengagendakan workshop kesiapsiagaan bidang kesehatan untuk memberdayakan masyarakat dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan di Masa COVID-19 yang belum jelas kapan berakhirnya virus mematikan dari Kota Wuhan ini.

Artinya, kegiatan ini untuk memantik upaya yang dilakukan oleh seluruh komponen masyarakat dengan menggali dan memanfaatkan potensi yang dimiliki masyarakat agar berdaya dan mampu berperan serta dalam membantu penanggulangan krisis kesehatan di masa pandemi COVID-19.

Kegiatan yang digelar di Hotel Grand Daffam Signatur, Surabaya. Tempatnya mewah, pelayanannya ramah, dan makanan yang disajikan pun enak dan melimpah sehingga pesertanya betah. Mereka terdiri dari PRAMUKA, PMI, RAPI, ORARI, TAGANA, SRPB, dan FORUM PRB Jawa Timur serta beberapa instansi terkait lainnya. Ini menjadi peristiwa penting untuk membangun sinergi. Paling tidak bisa difasilitasi dalam sebuat grup whatsapp untuk berkomunikasi menjalin silaturahmi.

Mereka adalah masyarakat terlatih (biasa disebut relawan) yang sudah sering terlibat dalam penanggulangan bencana di berbagai daerah. Sungguh peran relawan dalam penanggulangan bencana tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dalam workshop yang digelar selama tiga hari (senin – rabu/ 16 – 18 November 2020), relawan diberi wawasan tentang klaster kesehatan serta peran apa yang bisa dimainkannya dalam membantu bidang kesehatan, termasuk melakukan edukasi kesehatan kepada masyarakat dimasa pandemi covid-19.

Paling tidak, dalam workshop ini relawan memahami potensi bencana yang ada di daerahnya, sehingga bisa membuat rencana darurat jika terjadi bencana kesehatan di daerahnya. Relawan juga bisa dilibatkan dalam sosialisasi GERMAS, Disiplin protokol kesehatan, serta pengenalan Tas Siaga Bencana kepada masyarakat sebagai upaya mengurangi kerugian.

Hal ini sejalan dengan konsep kesiapsiagaan. Yaitu serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Tinggal bagaimana implementasinya di lapangan sesuai dengan rencana tindak lanjut yang telah disusun dan diberikan kepada panitia. Selanjutnya relawan akan selalu menunggu dengan penuh rindu. Harapannya tahun depan kegiatan ini bisa diagendakan lagi oleh dinas Kesehatan sebagai salah satu program kerjanya. Salam Tangguh, Salam Sehat. [eBas/KamisWage-19112020]

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar