Minggu, 29 November 2020

WATER RESCUE ITU PERLU LATIHAN RUTIN

Sabtu pon (28/11/2020), Bagong berkesempatan melihat pelatihan Water Rescue di kawasan Rolak, Gunungsari, Surabaya. kegiaan ini diselenggarakan oleh ACT, MRI, SAR-SER, DERM dan KTGD.  Pesertanya datang dari berbagai organisasi relawan. tujuannya satu, ingin menambah wawasan sekaligus meningkatkan keterampilan dibidang penanganan kecelakaan air. Syaratnya satu, bisa renang dan tentu saja sehat. Mengingat bermain air itu risikonya tenggelam.

Bagong tidak bisa berenang, dia hanya melihat sambil ngobrol dengan para senior relawan Surabaya, mempererat tali silaturahmi sesama para pegiat kemanusiaan. Sekaligus memperluas jejaring kemitraan dalam rangka membangun sinergi meningkatkan kapasitas relawan dalam kerja-kerja penanggulangan bencana, juga upaya pengurangan risiko bencana.

“Piye kabare Mas Gareng, lama tidak jagongan bareng. Konco-konco lagi pada sibuk apa sekarang ?,” Sapa Bagong penuh akrab bersahabat. Bagong menyalami Gareng dan teman-temannya dengan salaman model pandemi, dimana mereka saling menempelkan lengannya.

Gareng bercerita bahwa selama pandemi covid1-1, kegiatan kawan-kawan agak dikurangi dalam rangka menjaga keselamatan dan kesehatan  sekaligus memutus rantai sebaran wabah yang mematikan ini. Namun ada beberapa komunitas yang tetap berkegiatan melibatkan diri dalam penanganan percepatan covid-19. Seperti melakukan penyemprotan disinfektan, pembagian masker dan hand sanitizer serta kegiatan sosial lainnya. sementara kegiatan luring banyak yang dialihkan ke daring.

Gareng juga bercerita bahwa kini sudah waktunya menyiapkan kader-kader muda sebagai calon penerus estafet kepemimpinan yang akan menggantikan Gareng dan teman-temannya yang usianya beranjak menua. Artinya, Gareng harus mulai memberi kesempatan yang muda untuk tampil dalam berbagai kegiatan. Sementara yang tua cukup memantau dan memberi masukan ala kadarnya.

“Menurut saya kaderisasi itu penting untuk menjaga keberlangsungan organisasi sekaligus memberi kesempatan yang muda untuk mengasah potensinya. Tentu disana sini pasti akan tampak kekurangannya. Biarkan saja. itulah proses belajar bermasyarakat. Yang penting tetap guyub dan bergotong royong saling menutupi kekurangan yang ada,” Kata Bagong sambil nyruput kopi jatahnya panitia.

“Bener mas, usia kita yang semakin senja ini harus legowo dan bijaksana  menghadapi dinamika perubahan organisasi. Sudah waktunya anggota muda diberi peran. Jika perlu didorong untuk lebih kreatif membuat kegiatan dalam upaya peningkatan kapasitas. Sehingga siap manakala tugas memanggil,” Kata Gareng sambil menikmati roti goreng.

Seperti latihan Water Rescue kali ini, menampilkan generasi muda sebagai pengendali acara, sementara yang senior hanya memberi teori dan berbagi pengalaman sambil menikmati hangatnya kopi di pinggir kali, melihat dua perahu karet meliuk dinaiki beberapa personil yang sedang mempraktekkan teori ditingkah rintik hujan.

Ternyata yang muda bisa melakukan tugasnya. Seluruh peserta pelatihan water rescue bergantian merasakan nikmatnya digoyang perahu karet di Kali Rolag yang airnya keruh sedikit berbau, namun menjadi bahan baku PDAM untuk melayani kebutuhan warga Surabaya dan sekitarnya.

Konon, perjumpaan Bagong dan Gareng di arena pelatihan Water Rescue akan ditindak lanjuti dalam acara jagongan informal yang digelar di warkop Lorong Café. Ya, jagongan sesama relawan untuk mempererat tali silaturahmi, mencoba mengurai beberapa masalah postingan dan komentar di grup whatsapp yang bisa menimbulkan kesalah pahaman dan salah tafsir yang dapat memicu keretakan dan lara di hati.

 Itu pun jika diijinkan oleh pemiliknya, Cak Alfin, yang sedang sibuk mendampingi pembentukan destana di Kabupaten Sumenep dan penyusunan IKD di beberapa Kota di Jawa Timur. Termasuk keterampilan Water Rescue ini juga perlu ada tindak lanjutnya, perlu latihan rutin agar mahir mengendalikan perahu karet untuk bermanuver. Salam sehat, Salam Seduluran. [eBas/SeninKliwon-30112020]

 

 

 

 

  

 

 

 

 

  

 

3 komentar:

  1. relawan itu jargonnya Seduluran Sak Lawase
    itulah dunia relawan yg unik dan tidak bisa disamakan dengan organisasi formal lainnya. termasuk cara berkomunikasi dan metode interaksinya pun unik. ada perasaan yang turut bermain di dalamnya.
    relawan itu tulus los dol tanpo rem
    namun tetap harus mengutamakan stabilitas keluarga

    BalasHapus
  2. Lorong cafe slalu ready buat rekan-rekan relawan yg mau sharing pengalaman

    BalasHapus
  3. manstab Cak Alfin berkenan membersamai jagongan tipis2 antar relawan yang ngobrolin apa saja ttg kerelawanan. termasuk bagaimana agar relawan itu akur sinergis guyub dan bersama meningkatkan kapasitas dalam rangka merajut tali silaturahmi seduluran sak lawase

    monggo dulur diserbu warkope Cak Alfin .....

    BalasHapus