Kamis, 06 Mei 2021

FPRB JATIM SEMAKIN BERMANFAAT DAN BERMARTABAT

Tidak terlalu salah jika tahun bershio kerbau ini menjadi tahun kebangkitan forum pengurangan risiko bencana (FPRB) Jawa Timur. Betapa tidak, mbah Dharmo sebagai sekjen terpilih lewat webinar, mampu membangkitkan semangat berforum bagi anggotanya. Sehingga marwah forum sebagai mitra BPBD semakin menampakkan bentuknya.

Koordinasi dan komunikasi antar pengurus yang lebih banyak dilakukan secara daring karena pandemi, juga sangat efektif meramu program yang bermanfaat untuk pembelajaran bagi pengurus, anggota dan masyarakat luas tentang arti pentingnya pengurangan risiko bencana agar tumbuh kesadaran akan bencana, dalam rangka membangun budaya tangguh dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang ada.

Apalagi keberadaan Gus Yoyok yang “cak cek wat wet” dengan segala gagasan kreatifnya, menjadikan program forum berjalan tanpa bisa ditahan. Semua lancar berjalan sesuai aturan penganggaran. Misalnya kegiatan diklat santri tangguh bencana (SANGGUB), edukasi konservasi serta program penghijauan, dan penanaman mangrove. Semua berjalan sesuai aturan main.

Selanjutnya program inovatif hasil pemikiran Gus Yoyok tentang ngabuburit, yang dikemas dalam acara safari mosipena ke 10 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, juga mendapat sambutan yang luar biasa, jauh dari perkiraan semula karena dibayangi pandemi covid-19. Kegiatan safari ini tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sungguh, Tim Mosipena, yang biasa di juluki “Paloma Anti Sambat”, tanpa kenal lelah memberikan edukasi dan sosialisasi pengurangan risiko bencana di setiap daerah yang disinggahi. Masyarakat, pendidik, dan peserta didik serta relawan setempat sangat antusias menyambutnya. Terutama saat mendapat doorprize dan berkesempatan berswafoto dengan Tim Mosipena.

Ini menandakan bahwa keberadaan FPRB Jawa Timur diterima oleh semua kalangan, bisa merangkul semua komunitas relawan dengan tidak membeda-bedakan baju dan bendera. Semua kompak mensukseskan acara.

    Ya, berbagai pihak terlibat. Termasuk pejabat setempat yang berkenan membersamai pejabat BPBD Provinsi Jawa Timur yang hadir di lokasi. Para pejabat itu tidak sekedar hadir, mereka juga bersedia menjadi nara sumber dadakan dan melakukan diskusi bersama relawan sambil ngopi, sehingga tampak akrab bersahabat.

Siapa tahu dari diskusi sambil ngopi, akan muncul inspirasi untuk mengadakan aksi kemanusiaan yang lebih hebat lagi, dikemudian hari. mBah Dharmo dan Gus Yoyok pun bisa terpacu untuk merancang safari mosipena pasca lebaran ke Kabupaten/Kota yang belum sempat disinggahi.

Konon, katanya masih ada sekitar 28 Kabupaten/Kota yang harus disentuh mBah Dharmo dalam rangka menebar viris PRB dan menginisiasi terbentuknya FPRB tingkat Kabupaten/Kota, sesuai target yang diharapkan BNPB untuk mem-FPRB-kan seluruh Jawa Timur.

Sungguh luar biasa pergerakan FPRB Jatim dalam membangun sinergitas pentahelix untuk menebar virus PRB ke berbagai komunitas di daerah yang menjadi sasaran. Apalagi “pasukannya” Gus Yoyok siap mendukung semua program forum. Inilah yang menjadi modal sosial dalam pergerakan forum.

Seperti diketahui, dimasing-masing daerah “pasukannya” Gus Yoyok banyak dan siap digerakkan. Sehingga, tidak salah jika banyak pihak yang percaya dan yakin bahwa keberadaan forum yang disukung SDM yang mumpuni, memang layak didukung dengan fasilitas yang memadai.

Ning Ratna, sebagai bendahara forum, mengatakan bahwa Kota Batu adalah Kota terakhir yang disinggahi Tim Mosipena, untuk kemudian mereka kembali ke “kandangnya”, bersiap-siap riyayan bersama sanak saudaranya menikmati rengginang dan jajanan khas lebaran lainnya.

Acara safari mosipena di bulan romadhon ini, dipungkasi dengan gelaran kirab budaya, seni Reog dan Barongan, partisipasi dari organisasi masyarakat setempat yang cukup ternama. Konon, semua gelaran untuk memeriahkan safari mosipena di Kota Batu, terselenggara berkat semangat “bantingan” dari semua pihak yang terlibat. Sekali lagi, inilah bukti bahwa forum diterima kehadirannya.  

Tak lupa, perempuan berkacamata ini juga berharap, agar lelah Tim Mosipena menjadi lillah. Terus bersemangat menjaga kekompakan dan kesehatan untuk menyiapkan diri melanjutkan agenda mosipena keliling Kabupaten/Kota menebar virus PRB, sehingga forum benar-benar bermanfaat dan bermartabat sesuai misi yang diembannya. Wallahu a’lam bishowab. Salam tangguh, salam literasi, terus menginspirasi. [eBas/JumatPon-07052021]

 

 

 

 

7 komentar:

  1. tetap semangat membangun sinergitas pentahelix sesuai misi dan fungsi forum

    FPRB melalui timnya akan terus mengajak semua helix dan aktor membangun ketangguhan masyarakat

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap pakdee... koreksi tgl 6 mei... Nggih

      Hapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  4. Program safari mosipena ngabuburit 2021 dimulai di wilayah Kab. Mojokerto tgl 26 april 2021 dan berakhir di Kota Wisata Batu tgl 6 April 2021

    BalasHapus
  5. terimakasih koreksinya benar yg betul adalah dari tgl 26 april sampek 6 mei 2021

    BalasHapus
  6. berbenah dan terus berbenah melalui proses dialogis partisipatoris itu yang akan saling menguatkan dan semakin pererat tali silaturahmi dalam rangka merancang dan melaksanakan tugas2 kemanusiaan yang kita emban bersama sesuai panggilan nurani

    BalasHapus