“Pakdhe kok gak pernah kelihatan ya saat forum
berkegiatan di lapangan ?. padahal partisipasi aktif Pakdhe sangat diharapkan
oleh anggota lainnya.” Kata Denmas lewat komentarnya di grup WhatsApp, saat si
Pakdhe memberi apresiasi terhadap anggota forum yang memiliki kelonggaran waktu
(dan sangu) membersamai pelaksanaan program yang telah disepakati oleh pengurus
forum.
Seperti program spektakuler yang saat ini sedang
berjalan, yaitu Safari Ngabuburit bersama mosipena ke 10 Kabupaten/Kota. Sebuah
program yang digagas oleh Gus Yoyok dalam rangka ‘nganyari’, sekaligus mengenalkan
kepada khalayak ramai tentang keberadaan mosipena yang baru dimiliki oleh BPBD
Provinsi Jawa Timur. Bahkan mungkin, mosipena adalah satu-satunya mobil edukasi
yang ada di Indonesia.
Mosipena sebagai barang baru, tentu tidak boleh
dipegang oleh sembarang orang. Harus dipegang oleh orang yang punya rasa
tanggung jawab, jujur, teliti, kreatif, dan paham tentang apa saja yang ada di
dalam mobil, serta bisa menjalankannya sesuai prosedur. Ini penting agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maklum ini barang pengadaan baru yang
harus dijaga agar awet dan bermanfaat.
Tugas forum
adalah memilah dan memilih personil dari berbagai unsur pentahelix yang akan
diberi amanah mengawal mosipena menjalankan program edukasi kebencanaan yang
diembannya ke berbagai tempat. Untungnya, mbah Dharmo, sebagai Sekjen forum mampu
mengarahkan, memengaruhi, dan mengawasi anggotanya untuk melaksanakan program yang telah disepakati bersama, dalam hal
ini safari mosipena.
Alhamdulillah forum memiliki orang-orang hebat.
Orang-orang pilihan yang mau dan mampu diberi amanah mengawal perjalanan
mosipena ke 10 Kabupaten/Kota, menyebar virus pengurangan risiko bencana kepada
masyarakat. Harapannya, akan tumbuh budaya sadar bencana. Dimana jika
sewaktu-waktu terjadi bencana masyarakat bisa berbuat sesuatu sebelum pihak
luar datang membantu.
Sungguh, dari dalam lubuk hati yang dalam, pastilah
semua anggota dan pengurus forum yang terdiri dari berbagai elemen pentahelix, punya
keinginan sama untuk selalu bisa tampil prima dalam segala kegiatan forum yang
telah disepakati bersama. Namun nyatanya
‘jauh panggang dari api’. Belum semua mampu menjalankan harapan
forum.
Apalagi Safari Ngabuburit ini semua dilakukan
secara mandiri, mulai dari pengadaan konsumsi, dana operasional mosipena, termasuk
honorarium serta pengadaan takjil, masker dan doorprize yang dibagi ke
masyarakat.
Tentu dana yang diperlukan di setiap Kabupaten/Kota
tidak sama dan tidak sedikit. Konon, semua itu karena belum ada anggarannya. Tinggal
pandai-pandainya mereka mencari sumber dana mandiri untuk mendukung program yang baru pertama ini.
Sayangnya, kemampuan mencari sendiri dana pendukung
kegiatan itu tidak dimiliki oleh semua anggota forum. Sementara, kendala lain
yang mengganggu adalah banyak anggota dan pengurus yang masih kerepotan membagi
waktu dan sangu. Hanya orang hebatlah yang bisa berbuat seperti itu.
Kehebatan tim relawan mosipena inilah yang oleh
Pakdhe diacungi jempol dan dikomentari, untuk memotivasi mereka. Sementara,
Denmas pun nyeletuk karena merasa heran tiba-tiba Pakdhe berkomentar, padahal
biasanya hanya ngintip grup dalam diam. Bahkan kirim jempol tanda setuju pun tidak.
Inilah barangkali yang menggelitik Dhenmas berkomentar saat Pakdhe muncul
dengan komentarnya.
Permintaan Dhenmas agar seluruh anggota, khususnya
pengurus, untuk selalu membersamai jalannya program, sangatlah wajar dan
manusiawi sekali. Hal ini sesuai dengan aturan main organisasi. Diantaranya,
anggota wajib mentaati keputusan rapat, melaksanakan dan mengembangkan program
organisasi yang telah disepakati oleh seluruh pengurus, dan memperluas jejaring
kemitraan melalui kegiatan promotif.
Sekali lagi, harapan Dhenmas itu perlu didukung
agar keberadaan forum bisa berjalan sesuai khittohnya. Yaitu, sebagai tempat
pertemuan ide/gagasan dari berbagai komunitas (pentahelix) yang memiliki
kesamaan minat dan tujuan (dibidang kebencanaan).
Sementara (masih katanya entah siapa), fungsi forum
PRB Sebagai sarana berdiskusi, tanya jawab, tukar menukar informasi, berbagi
pengetahuan/pengalaman, untuk memecahkan masalah tentang bagaimana
mengarusutamakan PRB dalam kebijakan pembangunan.
Melalui fungsinya itulah diharapkan forum bisa
memberi masukan kepada BPBD tentang bagaimana mengarusutamakan PRB ke dalam
kebijakan pembangunan yang menjadi wewenangnya, termasuk (mungkin) menganggarkan kegiatan forum sebagai
pemegang mandat dari UU nomor 24 tahun 2007.
“Pakdhe kok gak pernah kelihatan ya saat forum
berkegiatan di lapangan ?. padahal partisipasi aktif Pakdhe sangat diharapkan
oleh anggota lainnya.”. Terngiang
komentar Dhenmas yang penuh makna. Mungkin juga ditujukan kepada semua anggota
forum (jumlahnya ada sekitar dua ratusan), yang selama ini belum bisa seaktif
Dhenmas dan dalam membersamai pelaksanaan program forum dengan berbagai alasan.
Alasan klasih adalah ketidak berdayaan mensiasati waktu dan sangu karena kesibukan hidup
keseharian yang menjadi tanggungjawabnya. Apalagi saat ini pandemi covid-19 masih
menjadi ancaman bagi mereka yang teledor. Hanya mereka yang sehatlah yang
berani beraktivitas dengan penuh semangat secara offline.
Sementara, yang lain, apalagi yang memiliki komorbit,
hanya bisa membantu doa, gagasan dan saran secara online memanfaatkan grup
WhatsApp. Itupun kalau berani dan tidak ‘dipaido’.
karena berkomunikasi secara tidak
langsung itu sering menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai pesan.
Sesungguhnyalah, pesan yang disampaikan oleh Pakdhe lewat komentarnya, maupun Dhenmas yang merespon itu merupakan bagian dari
gerakan literasi relawan terkait masalah kebencanaan, yang memanfaatkan grup
WhatsApp.
Jika kebiasaan dialog virtual ini semakin sering
dilakukan, maka akan menambah wawasan sekaligus menumbuhkan rasa kesepahaman
diantara anggota grup WhatsApp, sehingga tidak ada dusta diantara anggota. Wallahu
a’lam bishowab. [eBas/RabuLegi-05052021]
kata-kata bijak tentang komentar
BalasHapusInilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka.
- Tere Liye
Mengecek social media seperlunya saja. Satu saja komentar negatif, apalagi banyak, bisa bikin semangat jatuh. Waktu dan energi jangan dihamburkan untuk yang kurang penting.
- Eve Shi
sungguh luar biasa pergerakan FPRB Jatim dalam membangun sinergitas pentahelix. dimana masing2 helix berperan serta untuk menebar virus PRB
Bersama kita bisa
FPRB Jatim
Hebat, Bermanfaat dan Bermartabat
semua komentar yg muncul di GWA hendaknya disikapi secara dewasa sabar dan dijadikan sebagai cermin dan mawas diri serta pembelajaran untk menyiapkan langkah selanjutnya. nilai demokrasi itu dipenuhi oleh kesetaraan, perbedaan pendapat untuk disepakati dan saling menghargai dan menjunjung tinggi kebersamaan dan keberagaman
BalasHapus