Selasa, 04 Mei 2021

SALING BELAJAR SALING KOMENTAR SECARA VIRTUAL

“Pakdhe kok gak pernah kelihatan ya saat forum berkegiatan di lapangan ?. padahal partisipasi aktif Pakdhe sangat diharapkan oleh anggota lainnya.” Kata Denmas lewat komentarnya di grup WhatsApp, saat si Pakdhe memberi apresiasi terhadap anggota forum yang memiliki kelonggaran waktu (dan sangu) membersamai pelaksanaan program yang telah disepakati oleh pengurus forum.

Seperti program spektakuler yang saat ini sedang berjalan, yaitu Safari Ngabuburit bersama mosipena ke 10 Kabupaten/Kota. Sebuah program yang digagas oleh Gus Yoyok dalam rangka ‘nganyari’, sekaligus mengenalkan kepada khalayak ramai tentang keberadaan mosipena yang baru dimiliki oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Bahkan mungkin, mosipena adalah satu-satunya mobil edukasi yang ada di Indonesia.

Mosipena sebagai barang baru, tentu tidak boleh dipegang oleh sembarang orang. Harus dipegang oleh orang yang punya rasa tanggung jawab, jujur, teliti, kreatif, dan paham tentang apa saja yang ada di dalam mobil, serta bisa menjalankannya sesuai prosedur. Ini penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Maklum ini barang pengadaan baru yang harus dijaga agar awet dan bermanfaat.

Tugas forum adalah memilah dan memilih personil dari berbagai unsur pentahelix yang akan diberi amanah mengawal mosipena menjalankan program edukasi kebencanaan yang diembannya ke berbagai tempat. Untungnya, mbah Dharmo, sebagai Sekjen forum mampu mengarahkan, memengaruhi, dan mengawasi anggotanya untuk melaksanakan program yang telah disepakati bersama, dalam hal ini safari mosipena.

Alhamdulillah forum memiliki orang-orang hebat. Orang-orang pilihan yang mau dan mampu diberi amanah mengawal perjalanan mosipena ke 10 Kabupaten/Kota, menyebar virus pengurangan risiko bencana kepada masyarakat. Harapannya, akan tumbuh budaya sadar bencana. Dimana jika sewaktu-waktu terjadi bencana masyarakat bisa berbuat sesuatu sebelum pihak luar datang membantu.

Sungguh, dari dalam lubuk hati yang dalam, pastilah semua anggota dan pengurus forum yang terdiri dari berbagai elemen pentahelix, punya keinginan sama untuk selalu bisa tampil prima dalam segala kegiatan forum yang telah disepakati bersama.  Namun nyatanya ‘jauh panggang dari api’. Belum semua mampu menjalankan harapan forum. 

Apalagi Safari Ngabuburit ini semua dilakukan secara mandiri, mulai dari pengadaan konsumsi, dana operasional mosipena, termasuk honorarium serta pengadaan takjil, masker dan doorprize yang dibagi ke masyarakat.

Tentu dana yang diperlukan di setiap Kabupaten/Kota tidak sama dan tidak sedikit. Konon, semua itu karena belum ada anggarannya. Tinggal pandai-pandainya mereka mencari sumber dana mandiri untuk mendukung program yang baru pertama ini.

Sayangnya, kemampuan mencari sendiri dana pendukung kegiatan itu tidak dimiliki oleh semua anggota forum. Sementara, kendala lain yang mengganggu adalah banyak anggota dan pengurus yang masih kerepotan membagi waktu dan sangu. Hanya orang hebatlah yang bisa berbuat seperti itu.

Kehebatan tim relawan mosipena inilah yang oleh Pakdhe diacungi jempol dan dikomentari, untuk memotivasi mereka. Sementara, Denmas pun nyeletuk karena merasa heran tiba-tiba Pakdhe berkomentar, padahal biasanya hanya ngintip grup dalam diam. Bahkan kirim jempol tanda setuju pun tidak. Inilah barangkali yang menggelitik Dhenmas berkomentar saat Pakdhe muncul dengan komentarnya.

Permintaan Dhenmas agar seluruh anggota, khususnya pengurus, untuk selalu membersamai jalannya program, sangatlah wajar dan manusiawi sekali. Hal ini sesuai dengan aturan main organisasi. Diantaranya, anggota wajib mentaati keputusan rapat, melaksanakan dan mengembangkan program organisasi yang telah disepakati oleh seluruh pengurus, dan memperluas jejaring kemitraan melalui kegiatan promotif.

Sekali lagi, harapan Dhenmas itu perlu didukung agar keberadaan forum bisa berjalan sesuai khittohnya. Yaitu, sebagai tempat pertemuan ide/gagasan dari berbagai komunitas (pentahelix) yang memiliki kesamaan minat dan tujuan (dibidang kebencanaan).

Sementara (masih katanya entah siapa), fungsi forum PRB Sebagai sarana berdiskusi, tanya jawab, tukar menukar informasi, berbagi pengetahuan/pengalaman, untuk memecahkan masalah tentang bagaimana mengarusutamakan PRB dalam kebijakan pembangunan.

Melalui fungsinya itulah diharapkan forum bisa memberi masukan kepada BPBD tentang bagaimana mengarusutamakan PRB ke dalam kebijakan pembangunan yang menjadi wewenangnya, termasuk (mungkin) menganggarkan kegiatan forum sebagai pemegang mandat dari UU nomor 24 tahun 2007.

“Pakdhe kok gak pernah kelihatan ya saat forum berkegiatan di lapangan ?. padahal partisipasi aktif Pakdhe sangat diharapkan oleh anggota lainnya.”. Terngiang komentar Dhenmas yang penuh makna. Mungkin juga ditujukan kepada semua anggota forum (jumlahnya ada sekitar dua ratusan), yang selama ini belum bisa seaktif Dhenmas dan dalam membersamai pelaksanaan program forum dengan berbagai alasan.

Alasan klasih adalah ketidak berdayaan mensiasati waktu dan sangu karena kesibukan hidup keseharian yang menjadi tanggungjawabnya. Apalagi saat ini pandemi covid-19 masih menjadi ancaman bagi mereka yang teledor. Hanya mereka yang sehatlah yang berani beraktivitas dengan penuh semangat secara offline.

Sementara, yang lain, apalagi yang memiliki komorbit, hanya bisa membantu doa, gagasan dan saran secara online memanfaatkan grup WhatsApp. Itupun kalau berani dan tidak ‘dipaido’.  karena berkomunikasi secara tidak langsung itu sering menimbulkan kesalahpahaman dalam memaknai pesan.

Sesungguhnyalah, pesan yang disampaikan oleh Pakdhe lewat komentarnya, maupun Dhenmas yang merespon itu merupakan bagian dari gerakan literasi relawan terkait masalah kebencanaan, yang memanfaatkan grup WhatsApp.

Jika kebiasaan dialog virtual ini semakin sering dilakukan, maka akan menambah wawasan sekaligus menumbuhkan rasa kesepahaman diantara anggota grup WhatsApp, sehingga tidak ada dusta diantara anggota. Wallahu a’lam bishowab. [eBas/RabuLegi-05052021]

 

 

 

  

 

 

 

2 komentar:

  1. kata-kata bijak tentang komentar

    Inilah hidupku, dan aku tidak peduli apa pun penilaian kalian. Toh, aku hidup bukan untuk membahagiakan orang lain, apalagi menghabiskan waktu mendengar komentar mereka.
    - Tere Liye


    Mengecek social media seperlunya saja. Satu saja komentar negatif, apalagi banyak, bisa bikin semangat jatuh. Waktu dan energi jangan dihamburkan untuk yang kurang penting.
    - Eve Shi


    sungguh luar biasa pergerakan FPRB Jatim dalam membangun sinergitas pentahelix. dimana masing2 helix berperan serta untuk menebar virus PRB

    Bersama kita bisa
    FPRB Jatim
    Hebat, Bermanfaat dan Bermartabat

    BalasHapus
  2. semua komentar yg muncul di GWA hendaknya disikapi secara dewasa sabar dan dijadikan sebagai cermin dan mawas diri serta pembelajaran untk menyiapkan langkah selanjutnya. nilai demokrasi itu dipenuhi oleh kesetaraan, perbedaan pendapat untuk disepakati dan saling menghargai dan menjunjung tinggi kebersamaan dan keberagaman

    BalasHapus