Rabu, 12 Juli 2023

PEREMPUAN DIBERDAYAKAN LEWAT BIMTEK SRIKANDI SIAGA BENCANA

Konon, sebuah organisasi dikatakan sehat jika pengurusnya kompak merumuskan program secara bersama-sama. Dimana, program yang akan disepakati itu merupakan hasil menjaring suara dari anggota dan mitranya. Sehingga program yang diagendakan itu benar-benar menjadi kebutuhan bersama dalam rangka peningkatan kapasitas dan wawasan, terkait dengan bidang kerja yang digeluti.

Dengan kata lain, organisasi yang sehat tidak hanya memberikan keuntungan dan manfaat bagi anggota dan mitranya saja, namun juga manfaat yang positif bagi khalayak ramai. (dalam hal ini komunitas relawan).

Narasi di atas, tampaknya juga “dimiliki” oleh pengurus sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana (SRPB) Jawa Timur. Hal ini dibuktikan dalam menu program yang dikemasnya. Diantaranya adalah Bimtek Srikandi Siaga Bencana, chapter 3. kegiatan ini dikhususkan untuk kaum perempuan.

Mengapa perempuan perlu “dikenalkan” dengan masalah kebencanaan ?. karena, di beberapa kasus, Perempuan yang tidak dilibatkan  dalam kegiatan pendidikan, sosialisasi, dan simulasi kebencanaan, menjadikan dirinya rentan sebagai korban bencana.

Untuk itulah program Bimtek Srikandi Siaga Bencana, dengan sasaran perempuan, merupakan program cerdas yang dimunculkan oleh SRPB Jatim, dalam rangka memberdayakan perempuan dibidang kebencanaan.

 Dalam sebuah diskusi dikatakan bahwa pemberdayaan perempuan dapat dimaknai sebagai upaya memampukan perempuan untuk memperoleh akses informasi terkait kebencanaan, sehingga dapat berpartisipasi aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana di daerahnya.

Artinya, setelah kaum perempuan mengikuti program, yang kali ini digelar di Pondok SPMAA Pasuruan. Tepatnya di Dusun Tamanan, Kepulungan, Gempol, Kabupaten Pasuruan,, minggu 23 Juli 2023, mereka akan semakin berdaya dalam mengkomunikasikan masalah kebencanaan di komunitasnya serta masyarakat sekitarnya.

Sehingga, saat terjadi bencana, mereka bersama para pihak dapat berperan aktif dalam penanggulangan bencana. Misalnya, mereka dapat membantu pendataan di posko, menyiapkan konsumsi di dapur umum sekaligus pendistribusiannya.

Mereka juga dapat diperbantukan dalam mengelola pos pengungsian untuk memberikan informasi kepada penyintas, klaster kesehatan serta membantu pemberian dukungan psikososial kepada anak-anak dan emak-emak.

Semoga program Bimtek Srikandi Siaga Bencana, terus menjadi salah satu program unggulan SRPB Jawa Timur, walaupun berganti kepengurusan. Seperti diketahui, tahun 2023 ini sesuai aturan, kepengurusan SRPB Jatim harus “diperbaharui” lewat kongres SRPB Jatim ke 3 tahun 2023.

Ya, program unggulan sebagai bentuk sumbangsih SRPB Jatim dalam upaya memberi bekal pengetahuan yang memadai di bidang kebencanaan sehingga dapat memerankan diri sebagai agen perubahan dalam membantu membangun budaya tangguh dan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana. Dimana,  upaya membangun budaya sadar bencana itu akan lebih efektif jika dimulai dari lingkungan keluarga, dan perempuanlah pemeran utamanya. Wallahu a’lam bishowab. [eBas/RabuWage-12072023]



1 komentar:

  1. sungguh membanggakan jika program bimtek srikandi siaga bencana ini juga diarahkan ke emak-emak yg tergabung dalam majlis taklim dan PKK kampung dalam rangka memberdayakan emak-emak dalam menghadapi bencana yg mungkin terjadi di daerahnya. sehingga program ini tidak hanya diperuntukkan bagi relawati saja.

    hal ini mengingat jika ada bencana para emak-emaklah yg rempong dan panik sehingga rawan menjadi korban bencana

    BalasHapus