Jumat, 07 Juli 2023

TRAINING OF FACILITATOR PROGRAM SPAB

"Yang di tunggu-tunggu. Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur menyelenggarakan Training of Facilitator (TOF) SPAB batch 1 pada hari Sabtu - Minggu, 5-6 Agustus 2023. bertempat di News Hotel, Pepelegi, Kab. Sidoarjo,"

Begitulah sebuah postingan di grup whatsapp yang dimunculkan oleh pengurus SRPB Jatim, menjelang Kongres ke-3 dengan agenda pergantian pengurus sesuai ketentuan yang ada.

Sebuah ajakan cerdas yang muncul dari para pengurus SRPB Jatim untuk menyiapkan kader penerus yang akan melanjutan gerak roda organisasi, agar tetap dapat memberi manfaat di bidang kebencanaan, dalam rangka membantu terwujudnya budaya tangguh di masyarakat. Khususnya yang daerahnya memiliki potensi bencana, yang harus diwaspadai secara mandiri.

Upaya mewujudkan budaya tangguh itu diantaranya melalui program satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Dimana, secara berkala, Tim Fasilitator SRPB Jatim telah melakukannya. Baik secara mandiri, maupun bersinergi dengan para pihak.

Mengingat keberadaan fasilitator SPAB, masih sangat terbatas, maka inisiatif dari SRPB Jatim ini perlu diacungi jempol. Sesungguhnyalah “pusat” pernah menyelenggarakan seleksi dan pelatihan fasilitator SPAB dengan sertifikat nasional. Namun nyatanya para pemegang sertifikat belum dimanfaatkan secara optimal. (ya, mungkin ini karena tidak tersedianya dana tindak lanjut).

Dalam postingannya, panitia TOF menawarkan investasi yang cukup murah bagi relawan yang berkeinginan menjadi bagian dari Tim Fasilitator SPAB bentukan SRPB Jatim. Dengan investasi  Rp 1.250.000, peserta dijanjikan akan mendapat Seragam SPAB, Sertifikat Pelatihan 36JP, Materi Lengkap dengan Praktiknya, serta Penginapan dan Konsumsi selama 2 hari.

Peserta juga akan dilatih oleh fasilitator berpengalaman. Akan dibimbing dengan sepenuh hati oleh nara sumber yang memiliki kapasitas di bidangnya. Sehingga peserta akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan siap terlibat menjadi fasilitator di lapangan, dengan model “team teaching” bersama fasilitator senior, yang dimilikik SRPB Jatim.

Namun postingan tentang pelatihan berbayar ini, tampaknya kurang familier di telinga relawan. Sehingga banyak yang tanya kenapa harus berinvestasi, mengapa tidak digratiskan ?.

Ya, memang selama ini relawan sering mengikuti kegiatan peningkatan wawasan dan kapasitas secara gratisan. Bahkan juga ada pelatihan dimana relawannya mendapat “sangu” saat penutupan acara. Sehingga, ketika ada pelatihan yang tidak gratis, langsung menuai tanya, mengapa harus berbayar.

Mungkin, pengurus SRPB Jatim ini sengaja menggelar pelatihan berbayar, ditujukan kepada mereka yang benar-benar berniat  ingin belajar. Sehingga keikut sertaannya nanti akan serius dan bersungguh-sungguh menyimak agar paham, untuk kemudian siap mempraktekkan di masyarakat. (dalam hal ini siap dilibatkan dalam program SPAB).

Dengan kata lain, tawaran postingan ini tidak berlaku bagi relawan yang tidak mempunyai keinginan kuat menjadi fasilitator SPAB. Sementara, untuk relawan yang berkenan berinvestasi untuk mengikuti kegiatan ini pastilah akan muncul rasa “melu handarbeni” terhadap kegiatan ini, dengan indikator disiplin dan rajin mengikuti semua agenda, serius menyimak materi serta melaksanakan segala tugas yang diberikan oleh nara sumber.

Mungkin juga, panitia TOF ini berpikir, jika kegiatan digelar secara gratis, maka dikhawatirkan pesertanya tidak serius, dan keikut sertaannya juga seenaknya, tidak disiplin. Dampaknya, kualitas personil yang telah mengikuti TOF akan dipertanyakan. Termasuk kredibilitas SRPB Jatim yang memiliki gagasan pelatihan TOF berbayar ini.

Selamat kepada pengurus SRPB Jatim yang dipenghujung kepengurusannya, tetap solid dengan program-programnya yang disepakati melalui rapat pengurus. Bukan rapat yang diikuti oleh beberapa pengurus saja. Salam Tangguh. [eBas/Jum’atWage-07072023]

 

   

1 komentar:

  1. konon, Cak ALfin, dan Om Erick dari Jamaah LC pernah nawari anggota dan mitranya untuk mengadakan semacam pelatihan menjadi fasilitator kegiatan SPAB secara gratisan bertempat di balai RT yang dekat dengan basecamp LC. termasuk pelatihan lain yang muncul dari peserta jagongan. namun ternyata tidak ada kelanjutannya alias tawaran Cak Alfin hanya bertepuk sebelah tangan.

    padahal Jamaah LC itu memiliki stock SDM yang mumpuni di bidang pengurangan risiko bencana. termasuk memiliki buku-buku yang terkait dengan kebencanaan, SPAB, destana, dan berbagai perka BNPB yang bisa dipelajari bersama sambil nyruput kopi.

    tinggal ada minat apa tidak
    tinggal ada keinginan apa tidak
    itu saja masalahnya

    BalasHapus