Rabu, 19 Februari 2025

KEPADA KAWAN PESERTA RAKOR,

 Kawanku, saya mengucapkan selamat mengikuti rapat koordinasi (rakor) relawan penanggulangan bencana, yang difasilitasi oleh BPBD, sebagai mitra dalam upaya sosialisasi pengurangan risiko bencana kepada khalayak ramai.

 Kawanku, jadikan rakor ini sebagai media untuk mengevaluasi program dan keberadaan organisasi yang selama ini telah dilakukan dengan segala dinamikanya. Tentunya, manfaatkan juga rakor ini sebagai media temu kangen antar relawan yang menjadi anggota, untuk saling berbagi informasi dan bertukar pengalaman sebagai praktik baik yang dapat diduplikasikan di daerah lain.

 Jadikan juga rakor sebagai wadah bersama menyusun rencana program kolaboratif antar komunitas, agar semakin tampak kebersamaannya untuk saling menguatkan, dan saling  membelajarkan, tanpa sikut sana sini yang akhirnya menimbulkan friksi antar faksi, hanya karena masalah kesempatan dan cuan semata. Dan secara organisasi, situasi ini sangat merugikan.

 Kawanku, usahakan rakor ini diikuti oleh banyak organisasi mitra untuk memberi kesempatan kepadanya, agar mereka juga ikut merasakan nikmatnya ikut rakor dengan fasilitas hotel berbintang, apalagi pulangnya mendapat "souvenir' yang membanggakan dan layak dipamerkan. Ini penting sebagai salah satu bentuk kepedulian dan penyemangat kepada mitra yang semakin loyo mengikuti kegiatan.

 Kawanku, hindarilah dominasi "nepotisme' dalam penentuan peserta rakor. Karena, jika konangan akan sangat memalukan dan dapat mengurangi kepercayaan  berbagai pihak. Ingat lho awal mula membangun “trust” itu tidak mudah banyak "jalan nggronjal" yang harus dilalui dengan jatuh bangun.

 Kawanku, ingatlah selalu pada tujuan awal. Yaitu belajar bersama melaksanakan kegiatan dengan mengedepankan kesetaraan, keterbukaan, komitmen dan bertanggungjawab. Semua ini untuk memudahkan komunikasi, koordinasi dan mobilisasi.

 Ini penting agar kepercayaan yang selama ini telah didapat, hendaknya terus dijaga bersama, apalagi jaman ini serba tidak menentu yang dapat berpengaruh terhadap “kesempatan” yang didapat relawan. Seperti adanya rencana efisiensi anggaran, keterlibatan tentara dalam penanggulangan bencana, bongkar pasang pejabat atas nama kebijakan politik, dan lainnya.

 Semoga dalam rakor ada kesepakatan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam kerja-kerja pengurangan risiko bencana, yang tentunya ke depan tantangannya semakin berat. Semoga pula peribahasa yang mengatakan “karena nila setitik rusak susu sebelanga” itu tidak mencemari nama baik relawan yang telah dibangun pasca kongres tahun 2017.

 Selamat menikmati rakor, salam takzim buat kawan-kawan semua. Selalu sehat dan bersemangat membangun program kolaborasi antar pihak dalam rangka ikut membangun budaya tangguh bencana [ebas/kamis-20022025].

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar