Senin, 20 Januari 2020

BERKENALAN DENGAN JITUPASNA


Konsistensi pengurus SRPB JATIM melaksanakan agenda rutin yang digelar setiap bulan, patut diacungi jempol. Ya, acara Arisan Ilmu Nol Rupiah (AINL) bulan Januari 2020 ini digelar dengan membahas materi tentang jitupasna. Yaitu kegiatan yang konon dilakukan saat pasca bencana yang dilakukan oleh bidang rehabilitasi dan rekonstruksi.

Konon jitupasna itu adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, perkiraan kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana.

Gelaran Arisan Ilmu episode ke 30 ini disampaikan oleh Gunarso, staf bidang rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD Provinsi Jawa Timur. sebuah upaya mengenalkan program-program yang dilakukan oleh bidang RR kepada relawan. Mungkin ke depan ada lagi materi yang terkait dengan rehab rekon yang perlu disampaikan. Termasuk mendalami jitupasna. Karena, sesungguhnyalah materi yang disampaikan pada hari sabtu pon (18/1) masih tahap pengenalan dan itu perlu diperdalam agar semakin paham.

Dalam prakteknya, tidak semua relawan bisa melakukannya. Namun, paling tidak dengan belajar materi ini mereka bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat tentang betapa rumitnya upaya melakukan rehab rekon. Karena banyak foktor yang bermain di dalamnya. Sehingga wajarlah jika terkesan lambat dalam penangannya.

kegiatan yang menempati Gedung Siaga ini diikuti oleh 150 relawan dari berbagai organisasi yang ada di Jawa Timur. Mereka datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Kota Jember, Malang, Blitar, Kediri, dan Kecamatan Bangil, Pasuruan. Ada yang nekat naik motor berboncengan, juga ada yang membawa mobil ambulance. Semua membawa bekal sendiri bukan disubsidi. Tujuannya satu, menambah wawasan dan mempererat paseduluran.

Seperti biasanya, masing-masing peserta membawa ‘jajanan’ ala kadarnya untuk dinikmati bersama sambil bercerita dan berkenalan. Sementara, Bukaji Rukiyati, seorang relawan senior nekat membawa segalon “Wedang Kemaruk”. Yaitu minuman segar kombinasi antara daun kemangi dengan buah jeruk. Segarnya minta ampun, semua kebagian, tidak ada yang manyun karena kehabisan. Juga ada lentho, keripik tempe dan roti bolu. Semuanya halal dikonsumsi.

Ada yang istimewa dalam kegiatan ini, ditengah tengah kesibukan menyiapkan kegiatan “Resik2 Kali Sinir dan Kali Buntung, Waru, Sidoarjo”, Pinky Hidayati dari bidang pencegahan dan  kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur, berkenan hadir memberikan pencerahan dan nasi kotak buat makan siang relawan. Harapannya relawan yang ada di Jawa timur terus belajar menambah wawasan serta meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang mulai menampakkan ancamannya diawal tahun ini.

Di penghujung acara Arisan Ilmu dengan materi jitupasna, tidak lupa panitia menyerahkan ‘tanda mata’ kepada nara sumber, yang dilanjutkan foto bersama sebagai kenangan bahwa relawan pernah berkumpul di BPBD Provinsi Jawa Timur, belajar bersama Pak Gun tentang jitupasna. 

Harapannya ke depan, diadakan lagi pendalaman tentang jitupasna dalam bentuk diklat yang diadakan oleh bidang rehabilitasi dan rekonstruksi. Sehingga relawan bisa dilibatkan dalam penyusunan jitupasna, paling tidak sebagai pengumpul data kerusakan dan kerugian akibat bencana. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan. [eBas/minggu wage-19012020] 


















Tidak ada komentar:

Posting Komentar