Konsistensi pengurus SRPB JATIM
melaksanakan agenda rutin yang digelar setiap bulan, patut diacungi jempol. Ya,
acara Arisan Ilmu Nol Rupiah (AINL) bulan Januari 2020 ini digelar dengan
membahas materi tentang jitupasna. Yaitu kegiatan yang konon dilakukan saat
pasca bencana yang dilakukan oleh bidang rehabilitasi dan rekonstruksi.
Konon jitupasna itu adalah suatu
rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak, perkiraan
kebutuhan, dan rekomendasi awal terhadap strategi pemulihan yang menjadi dasar
penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana.
Gelaran Arisan Ilmu episode ke 30
ini disampaikan oleh Gunarso, staf bidang rehabilitasi dan rekonstruksi BPBD
Provinsi Jawa Timur. sebuah upaya mengenalkan program-program yang dilakukan
oleh bidang RR kepada relawan. Mungkin ke depan ada lagi materi yang terkait
dengan rehab rekon yang perlu disampaikan. Termasuk mendalami jitupasna.
Karena, sesungguhnyalah materi yang disampaikan pada hari sabtu pon (18/1)
masih tahap pengenalan dan itu perlu diperdalam agar semakin paham.
Dalam prakteknya, tidak semua
relawan bisa melakukannya. Namun, paling tidak dengan belajar materi ini mereka
bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat tentang betapa rumitnya upaya
melakukan rehab rekon. Karena banyak foktor yang bermain di dalamnya. Sehingga
wajarlah jika terkesan lambat dalam penangannya.
kegiatan yang menempati Gedung
Siaga ini diikuti oleh 150 relawan dari berbagai organisasi yang ada di Jawa
Timur. Mereka datang dari berbagai daerah. Ada yang dari Kota Jember, Malang,
Blitar, Kediri, dan Kecamatan Bangil, Pasuruan. Ada yang nekat naik motor
berboncengan, juga ada yang membawa mobil ambulance. Semua membawa bekal
sendiri bukan disubsidi. Tujuannya satu, menambah wawasan dan mempererat
paseduluran.
Seperti biasanya, masing-masing
peserta membawa ‘jajanan’ ala
kadarnya untuk dinikmati bersama sambil bercerita dan berkenalan. Sementara,
Bukaji Rukiyati, seorang relawan senior nekat membawa segalon “Wedang Kemaruk”.
Yaitu minuman segar kombinasi antara daun kemangi dengan buah jeruk. Segarnya
minta ampun, semua kebagian, tidak ada yang manyun karena kehabisan. Juga ada
lentho, keripik tempe dan roti bolu. Semuanya halal dikonsumsi.
Ada yang istimewa dalam kegiatan
ini, ditengah tengah kesibukan menyiapkan kegiatan “Resik2 Kali Sinir dan Kali Buntung, Waru, Sidoarjo”, Pinky
Hidayati dari bidang pencegahan dan
kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur, berkenan hadir memberikan
pencerahan dan nasi kotak buat makan siang relawan. Harapannya relawan yang ada
di Jawa timur terus belajar menambah wawasan serta meningkatkan kapasitas dan
kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang mulai
menampakkan ancamannya diawal tahun ini.
Di penghujung acara Arisan Ilmu dengan
materi jitupasna, tidak lupa panitia menyerahkan ‘tanda mata’ kepada nara sumber, yang dilanjutkan foto bersama
sebagai kenangan bahwa relawan pernah berkumpul di BPBD Provinsi Jawa Timur, belajar
bersama Pak Gun tentang jitupasna.
Harapannya ke depan, diadakan lagi
pendalaman tentang jitupasna dalam bentuk diklat yang diadakan oleh bidang
rehabilitasi dan rekonstruksi. Sehingga relawan bisa dilibatkan dalam
penyusunan jitupasna, paling tidak sebagai pengumpul data kerusakan dan
kerugian akibat bencana. Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan. [eBas/minggu
wage-19012020]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar