Sabtu, 11 Januari 2020

JALAN TERJAL MENYUSUN DIREKTORI RELAWAN JAWA TIMUR


Salah satu harapan dari kongres pertama SRPB tahun 2017 adalah menyusun direktori relawan se Jawa Timur. Andiny Utary, dari Universitas Negeri Padang, mengatakan bahwa  direktori adalah sebuah buku petunjuk yang berisikan informasi seperti nama, alamat, instansi atau organisasi lain sebagainya yang disusun secara alfabetis. Direktori sangat berguna dalam membantu seseorang atau instansi dalam menemukan suatu informasi yang dibutuhkannya dengan cepat dan tepat

Untuk direktori relawan, idealnya di dalamnya berisi data lengkap keberadaan organisasi relawan. mulai dari nama organisasi, alamat, nara hubung, susunan pengurus, akta pendirian organisasi, jumlah anggota, program kerja, pengalaman lapangan, peralatan yang dimiliki, klaster yang diminati, jenis diklat yang pernah diikuti dan data lain yang mendukung. Nantinya direktori ini diserahkan kepada BPBD, yang bisa digunakan untuk penyusunan kebijakan, terkait dengan upaya pembinaan kepada relawan.

Tujuan dibuatnya direktori ini untuk mempermudah mencari relawan yang sudah menguasai bidangnya maupun yang belum, untuk dilibatkan dalam sebuah kegiatan. Saat ini, masih sering terjadi dalam setiap diklat hanya diikuti oleh orang itu-itu saja, seakan tidak ada yang lain. Sementara anggota yang lain tidak pernah diikutkan. Sehingga tidak terjadi pemerataan kapasitas relawan.

Kondisi ini tidak sehat. Untuk itulah SRPB JATIM sebagai wadah organisasi relawan harus bisa menjembatani agar terjadi pemerataan dalam upaya peningkatan kapasitas relawan. Baik dalam fase pra bencana, tanggap darurat bencana, maupun fase pasca bencana. Salah satunya melalui penyusunan direktori relawan.

Namun ternyata, upaya menyusun direktori ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karena tidak semua organisasi relawan berkenan saat dimintai data tentang keberadaan lembaganya. Ada saja alasannya, bahkan ada yang curiga data tersebut akan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu.

Bagi mereka yang tidak senang dengan keberadaan SRPB JATIM (umumnya mereka yang merasa senior, merasa hebat kaya pengalaman, kaya harta, kaya koneksi dan mungkin kaya perlengkapan pendukung operasi penanggulangan bencana), kesempatan ini dijadikan bahan fitnah dengan ditambahi bumbu iri, dengki dan sejenisnya. Jelas harapannya timbul rasa tidak percaya kepada SRPB JATIM. 

Ya, begitulah sifat sipenyebar fitnah. selalu saja menggunakan taktik “Lempar batu sembunyi Tangan”. Hanya menyebar issue bin gossip untuk kemudian tiarap tanpa berani bertanggungjawab. Karena dasarnya sudah tidak suka, maka mereka ini tidak mau diajak dialog, ngobrol musyawaroh sinambi ngopi agar paham dan tidak sesat selamanya.

Pelan tapi pasti, upaya membuat direktori relawan semakin menampakkan hasil, bahkan sudah dalam proses siap cetak, walau belum lengkap. Apalagi, konon rencana realisasinya akan difasilitasi oleh BPBD Provinsi Jawa Timur. Dari sekitar 227 organisasi relawan yang telah mendaftar, hanya 60 persen yang sudah berkenan menyerahkan datanya (walaupun belum lengkap).

Untuk direktori edisi pertama, mungkin data organisasi relawan masih seadanya. Mungkin nanti setelah tahu guna dan manfaatnya, mereka akan segera mengumpulkan. Tentu hal ini bisa dilanjutkan untuk penyusunan direktori edisi berikutnya yang lebih lengkap. Sehingga, tidak menutup kemungkinan direktori ini akan menjadi program tahunan. Karena secara berkala, direktori itu harus divalidasi ulang untuk melihat apakah organisasi yang ada masih aktif atau sudah bubar karena tidak ada regenerasi.

Semoga fasilitasi yang dijanjikan BPBD benar adanya (cepat cair anggarannya) sehingga upaya penyusunan direktori ini bisa selesai sebelum SRPB JATIM melaksanakan kongres, yang di dalamnya ada moment pergantian pengurus sekaligus menyelaraskan statutanya sesuai dengan perkembangan di era milenial 4.0. Wallahu a’lam bishowab. [eBas/Mimggu paing-12012020]









1 komentar:

  1. tetap istiqomah menjalankan amanah menuju perbaikan tata kelola keberadaan relawan yang semakin profesional sebagai bagian dari pentahelix.
    SRPB sebagai wadah koordinasi silaturahmi membangun sinergi dari berbagai organisasi relawan utk bersama=sama meningkatkan kapasitas relawan dalam upaya penanggulangan bencana maupun terlibat dalam sosialisasi pengurangan risiko bencana kepada masyarakat, khususnya mereka yg berdomisili di kawasan rawan bencana

    BalasHapus