Sabtu, 25 Januari 2020

KONGRES SRPB JATIM MEMILIH PENGURUS BARU


Beberapa minggu kedepan, SRPB JATIM akan menggelar kongres ke dua. Entah tempatnya dimana dan tanggal berapa, kongres harus tetap berjalan sesuai dengan amanat kongres pertama tahun 2017.  Bahkan, jika terpaksa, sambil kemping di alam terbuka dengan penyelenggaraan seadanya pun, tidak apa-apa. Yang penting segera ada pergantian pengurus. Ada penyegaran pengurus pasca kongres ke dua.

Semua itu harus dilakukan oleh pengurus lama sebagai penanda bahwa, sebagai organisasi, SRPB JATIM itu dinamis dengan segala programnya. Termasuk upaya menyiapkan kader yang memiliki dedikasi dan loyalitas tinggi sehingga layak dijadikan pengurus yang dapat melaksanakan program-program yang telah disepakati dalam kongres.

Konon, organisasi yang baik itu adalah organisasi yang terus mengalir. Seiring berjalannya sang waktu, ada generasi yang pergi dan ada generasi yang datang. Ingat, Aristoteles dalam bukunya yang berjudul La Politic, mengatakan bahwa setiap imperium yang tidak mampu memberikan pendidikan bagi generasi berikutnya maka tunggu saja waktunya imperium itu akan mengalami masa kehancuran. Disinilah pentingnya SRPB JATIM menyiapkan kadernya dalam rangka regenerasi organisasi, yaitu proses pergantian dari generasi lama ke generasi baru, termasuk adanya pembaruan semangat sesuai kehendak jaman.

 Ya, banyak orang bilang bahwa kader hendaknya memiliki komitmen dan tanggung jawab untuk melanjutkan visi dan misi organisasi ke depan. Karena jatuh-bangunnya organisasi terletak pada sejauh mana komitmen dan keterlibatan mereka secara intens dalam dinamika organisasi.  Untuk itulah beberapa hal yang perlu diketahui oleh kader, diantaranya sejarah kelahiran SRPB JATIM, struktur, visi misi dan bidang kerjanya, alur koordinasi dengan pihak terkait, relasi eksternal, dan pengembangan jejaring kemitraan.

 Melalui kongres itulah, akan tampak kader-kader milenial yang layak meneruskan estafet kepemimpinan untuk menggerakkan roda organisasi berjalan sesuai khittahnya. Tanpa kaderisasi, rasanya sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis.

Secara sederhana, Kader artinya, orang dilatih dan dipersiapkan sebagai pengganti dalam kepengurusan. Bung Hatta pernah menyatakan kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, “Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.” (Syaiful,2017). Sementara menurut kamus besar bahasa Indonesia, kader adalah orang yang dipercaya mampu melanjutkan dan melaksanakan tugas-tugas yang ada dalam suatu organisasi.

Ya, kedepan SRPB JATIM harus memiliki koordinator yang minimal seperti sosok saat ini, Dian Harmuningsih. Dimana, sebagai koordinator, emaknya Falain bisa menyelami perasaan dan pikiran anggotanya serta memberi inspirasi dan memberi motivasi untuk selalu belajar agar mampu berkreasi secara maksimal dalam rangka menghidupi SRPB JATIM.

Pertanyaannya kemudian, siapakah dia ?. apakah sudah ada yang siap dimunculkan saat kongres nanti?. atau, masing-masing telah memiliki jago yang siap diadu di arena kongres nanti ?. semoga melalui kongres ke dua, yang bertepatan dengan tahun bershio tikus ini, akan muncul sosok pengurus yang semakin bisa memainkan perannya sekaligus bisa mengantisipasi perubahan yang dibawa oleh semangat revolusi industry 4.0. Wallahu A’lam. [eBas/sabtu kliwon-25012020]



.

2 komentar: