Minggu, 20 September 2020

RELAWAN JAGONG BARENG PAK PAPANG

         “Terimakasih kepada Pak Papang yang telah berkenan jagongan di warkop Lorong Café, ngobrol bareng dengan relawan. Terima kasih tausyiahnya yang menggelitik dan asik. Sangat menginspirasi kami untuk dijadikan sebuah aksi,” Kata Temannya Cak Alfin, setelah mendengarkan uraian panjang Pak Papang tentang relawan, destana PRBBK dan covid-19.

Ya, Pak Papang, yang digelari Panglima Relawan, minggu (20/9/2020) malam, berkenan mampir ke Warkopnya Cak Alfin untuk ngobrol lesehan bersama relawan sambil menikmati kopi racik dan jajanan ala kadarnya. Tanpa canggung, Pria yang kesehariannya menjadi staf di BNPB ini, ngincipi jajanan yang dihidangkan. Sehingga suasana semakin akrab bersahabat.

Dalam kesempatan itu, Pak Papang juga bercerita tentang perkembangan komunitas banyu bening dan gagasan untuk meningkatkan peran Forum PRB di semua tingkatan sebagai aktor yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, sesuai konsep PRBBK.

Dalam salah satu tausyiahnya pria yang datang ke Lorong Café didampingi Cak Jie ini menantang relawan untuk membuat desa binaan yang dikerjasamakan dengan berbagai komunitas, agar terjadi koordinasi diantara aktor lokal. (mungkin beliau bermaksud untuk menghilangkan ego sektoral diantara komunitas, yang sampai saat ini masih ada). Sebuah tantangan yang tidak mudah dijawab.

“Relawan harus selalu belajar meningkatkan kapasitas secara mandiri. Jangan hanya tergantung pada pemerintah. (dalam hal ini BPBD atau BNPB). Jagongan seperti ini juga merupakan media belajar bersama, bukan sekedar ngopi kemudian pergi,” Pesan Kasubdid Pemberdayaan Sumber Daya BNPB.

Sambil menikmati wingko babat, Pangarso Suryotomo, begitu nama lengkap Pak Papang, melemparkan pertanyaan kepada relawan, yang malam itu ikut ngobrol bareng. Pertanyaan yang tidak pernah diduga oleh siapa saja.

“Relawan itu apa tho, mengapa seseorang mau jadi relawan. apakah relawan juga mengedukasi keluarganya tentang pengurangan risiko bencana?,” Katanya sambil mempermainkan asap rokoknya.

Semua diam, senyam senyum saling melirik mencari jawaban. Mau menjawab takut salah, sehingga diam adalah pilihan terbaik. Yah, Sebuah pertanyaan yang tidak pernah dipikirkan dan jarang dipermasalahkan. Semua mengalir begitu saja untuk kemudiam surut ke belakang seiring usia yang semakin renta, diganti oleh yang muda. Begitulah siklus keberadaan relawan.

Andaikan dijawab, pasti akan banyak jawaban yang saling bertabrakan. Karena jawabannya pasti beragam, sesuai keyakinan dan kepentingan masing-masing individu. Mungkin akan muncul jawaban yang normatif. Seperti panggilan jiwa, sekedar hobi, ingin membantu sesama, dan seabreg jawaban lain.  

Dalam hipwee.com, dijelaskan panjang lebar tentang mengapa orang menjadi relawan. Diantaranya, disebutkan bahwa dengan menjadi relawan, membuat pikiranmu menjadi terbuka, kamu belajar memahami perbedaan, kamu belajar untuk tulus menolong, berempati, dan tentu saja ini akan membentuk kepribadianmu lebih baik. Kamu belajar, bahwa terkadang bahagia itu bukan hanya soal uang, tapi bagaimana rasanya bahagia membantu orang lain.

Benar tidaknya, masing-masing relawan lah yang bisa menjawab, khususnya yang berkesempatan jagongan di warkop Lorong Cafe. Yakinlah Pak Papang tidak memerlukan jawaban. Pertanyaan beliau Cukup dijadikan bahan renungan agar dalam berkegiatan, masing-masing relawan bisa total melakukan kerja-kerja kemanusiaan. Wallahu a’lam bisshowab. Bersatu Bersinergi Untuk Peduli dan Menginspirasi. [eBas ndleming dewe/seninKliwon-21092020]  

 

  

 

 

  

1 komentar:

  1. Menjadi relawan juga bisa membangkitkan kepekaanmu terhadap sesama bahwa banyak orang yang kurang beruntung yang mesti dipedulikan.

    Melihat kerusakan, kelaparan, ketakuran dan kesedihan di mana-mana seringkali membuat orang merasa iba untuk membantu. Terpujilah kamu yang sudah terketuk pintu hatinya untuk menolong. Tenaga dan waktu yang kamu korbankan untuk menjadi relawan, setimpal dengan balasan yang akan kamu terima; yaitu sebuah peringatan untuk selalu bersyukur dengan segala kondisi yang kamu alami kini.

    saat kamu menjadi relawan adalah kamu bisa mendapatkan teman bahkan keluarga baru di lokasi. Kamu bisa bertemu orang dari mana saja dan bisa bertukar momen dan cerita. Bukan nggak mungikin ada pintu rezeki yang terbuka dari sana. Kamu menolong orang kemudian mendapatkan link baru pertemanan. Sungguh nikmat mana lagi yang kamu dustakan.

    BalasHapus