Webinar
meeting yang digagas platform Nasional pengurangan Risiko Bencana
(PRB), tanggal 5 Mei 2020, seakan menjadi penawar rindu setelah sekian lama
tidak bertemu. Seakan kita sudah lupa bersemuka menyusun agenda bersama,
dikarenakan kesibukan dan jarak yang menjadi kendala.
Kegiatan yang mengambil tema
Posisi, Peran dan Fungsi Platform/Forum PRB Kabupaten/Kota dalam Penanganan
Covid-19 di daerah, menampilkan Rurid Rudianto dari Forum PRB Kabupaten Malang,
Jatim dan Achsan dari Forum PRB Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Dihari Ambyar Sedunia ini (begitu
yang diusulkan Sobat Ambyar untuk menandai hari wafatnya The Goddfather of Brokenheart, Didi Kempot, 05-05-2020),
mereka bergantian berbagi cerita pengalaman tentang penanganan covid-19. Sejak pra
wabah sampai saat ini, dimana korban terus bertambah. Entah sampai kapan wabah
dari Kota Wuhan ini akan musnah, tidak semakin parah.
Walaupun koneksi internet agak
putus nyambung, Achsan berbagi pengalaman bagaimana melakukan koordinasi dengan
organisasi perangkat daerah (OPD) dan
elemen lainnya (pentahelix) untuk melakukan kegiatan bersama penanganan
covid-19 yang melahirkan istilah OPD, PDP, OTG, isolasi mandiri, karantina, social
distancing, physical distancing dan PSBB.
“Kami juga melakukan komunikasi dengan
BPBD, sehingga beberapa program Forum mendapat dukungan anggaran. Jumlahnya masih
dibawah seratus juta, tapi lumayanlah untuk peningkatan kapasitas masyarakat. Jelas
ini sangat mendukung BPBD dalam membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan
masyarakat menghadapi bencana,” Katanya, dengan kualitas suara timbul
tenggelam. Maklum pulsa saya tinggal satu dua putaran lagi.
Achsan juga mengatakan bahwa semua kegiatan yang dilakukan Forum, selalu dilaporkan ke BPBD, sebagai upaya menjalin komunikasi yang harmonis. Sukur-sukur dalam laporan tersebut disertai foto kegiatan dan usulan tindak lanjut dan rekomendasi untuk bahan penyusunan kebijakan.
Terkait dengan pandemi corona
ini, Forum PRB dilibatkan dalam penanganan covid-19 dibawah komando Bupati dan
Sekda Lombok Timur. kegiatan yang ditangani diantaranya adalah penyemprotan
disinfektan, penjagaan dan pemeriksaan dengan Thermo Gun bagi masyarakat yang
berlalu lalang di jalanan, pembagian masker dan hand sanitizer serta pembagian
sembako.
“Kami juga mencoba mendata dampak
corona terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat, agar tidak menimbulkan
permasalahan lain yang bisa menggangu keamanan dan ketertiban,” Ujarnya
bersemangat.
Apa yang diceritakan oleh Ketua
Forum PRB Kabupaten Lombok Timur, diharapkan bisa menginspirasi peserta webinar.
Hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan yang digagas Platform PRB, yaitu
menjadi ruang berbagi, tukar pengalaman dan pembelajaran praktik pendukungan Platform/Forum
PRB dalam penanganan covid-19 di daerah yakni dalam penguatan sistem dan
kebijakan penanganan covid-19. Baik nasional maupun daerah.
Sayangnya saya gagal mengikuti
webinar sampai purna, dikarenakan pulsa sudah tidak mau kompromi. Sehingga saya
belum tahu bagaimana peran, posisi dan fungsi serta penguatan sistem dan
kebijakan yang diharapkan oleh kawan-kawan di Platform PRB.
Semoga ada peserta webinar
kemarin yang sempat membaca catatan saya ini, sehingga diharapkan berkenan
menambahkan informasi agar semakin kaffah. Selamat menunaikan ibadah puasa hari
ke 13 bagi yang berkenan menjalankan. Wallahu a’lam bishowab.
[eBas/RabuPahing-06042020]
tetap semangat kawan.....
BalasHapusmari kita semangati kembali Forum secara online
semoga covid-10 cepat berlalu karna aku sudah rindu kamu
kangen ngopi sambilberdiskusi tukar inspirasi untuk menggagas aksi
Tetap semangat bergerak, meski kuota internet terbatas
BalasHapus