Jumat, 29 Mei 2020

HERD IMMUNITY DIMATA WONG BODO


Sebelum pembaca terlanjur membaca ini tulisan, perlu diketahui bahwa bahasan tentang herd immunity ini berdasarkan kaca matanya Wong Bodo. Jadi jangan dibaca dengan serius, cukup di lihat dan disenyumi saja. sukur-sukur tidak usah dibaca saja. daripada setelah membaca malah tertular virus bodo yang tidak harus diperiksa dengan rapid test. Hehehehe…….

Tulisan ini dimulai dengan ………………………………………………

“Denger-denger, karena Lockdown dan pembatansan sosial berskala besar (PSBB) tidak berhasil, maka yang akan ditempuh pemerintah tampaknya mengarah ke Herd Immunity. Artinya menyerahkan rakyat pada seleksi alam, yang kuat bertahan kemudian immun, yang lemah akan mati dengan sendirinya,” Begitu salah satu postingan yang sempat menghiasai whatsApp.

Dilansir dari aljazeera (20/3/2020), Herd Immunity mengacu pada situasi dimana cukup banyak orang dalam satu populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga dapat secara efektif menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Dengan kata lain, Herd Immunity bertujuan membiarkan orang tertular sampai mendapatkan kekebalan virus. Strategi ini dengan cara menginfeksi penduduk secara langsung, yaitu dengan membiarkan sampai 70% populasi terinfeksi Covid19 sehingga akan mendapatkan kekebalan antibodi secara alami.

Dalam bahasa Jawa pasaran, Herd Immumity bisa diartikan:
“Urip yo sukur, Mati yo dikubur, lainnya gak ikut campur,”.

Dengan demikian, dapat dipastikan akan banyak orang yang mati sebelum mencapai 70%. Jelas yang akan sekarat duluan adalah mereka yang berprofesi sebagai pemulung, tukang rombeng, pengemis dan pekerja kasar lainnya. Karena mereka bandel tidak mau menerapkan protokol kesehatan di dalam aktivitasnya.

Ya, mereka terpaksa membandel karena harus mencari nafkah setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya, khususnya kebutuhan pangan dengan mengabaikan protokol kesehatan.

Kalau pemerintah memaksa mereka di rumah dalam rangka social/physical distancing, berarti harus menyediakan logistik untuknya. Jelas itu tidak mungkin dilakukan karena jumlah kaum ini banyak, dan tidak terdata karena mereka tidak punya KTP, sementara itu anggaran pemerintah tidak mencukupi.

Maka langkah praktis (walau terkesan kurang berperi kemanusiaan dan mungkin melanggar HAM) adalah membiarkan mereka bebas mencari nafkah dan bertahan hidup dengan caranya sendiri. Percayalah mereka punya daya adaptasi yang tinggi, tentu dengan risiko ditanggung sendiri.

Jadi, dengan Herd Immunity ini tentu dimungkinkan akan terjadi pengurangan jumlah penduduk yang lumayan besar karena mati, khususnya kaum melarat yang berprofesi sebagai pemulung dan sejenisnya yang terpaksa abai terhadap keselamatan dan kesehatan karena masalah perut.

 Mungkin nanti yang mati itu gak usah di kubur karena akan menghabiskan lahan pemakaman, saking banyaknya mayat. Langkah yang efektif adalah di kremasi secara missal.

 Konon, menurut postingan di media sosial, Herd Immunity yg pelan-pelan akan diberlakukan dengan jalan memberi kelonggaran beraktivitas di luar. Pusat pertokoan, Pasar, Rumah Makan, Tempat Wisata dan  Transportasi massal dibuka, walau tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kemudian, siswa dan guru mulai masuk sekolah, begitu juga kantor diperbolehkan aktif kembali. Tentunya dengan melaksanakan aturan yang digariskan agar terhindar dari penularan covid-19.

Sisi positif dari program Herd Immunity, menurut Rendy, dalam tulisannya di farmasetika.com, adalah 1) pandemi akan cepat berakhir; 2) situasi melahirkan terbentuknya individu baru yang lebih kebal, beradaptasi dengan penyakit baru; dan 3) perkembangan perekonomian tidak terhambat.

Sedang sisi negatifnya akan kehilangan penduduk lebih dari separuh populasi karena kematian massal

Agar bisa bertahan, maka mau tidak mau harus 1). Mengubahlah gaya hidup bersih, berolahraga, makan sehat, minum vitamin. 2). Pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, sering cuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, dan juga menjaga kebersihan lingkungan.

Namun semua itu tidak ada yang berani menjamin wabah akan berkurang. Buktinya, dengan pemberlakuan PSBB saja jumlah penderita covid-19 terus bertambah, termasuk korban meninggal. Kecuali jika masyarakat patuh kepada protokol kesehatan dan aturan pendukung lain yang dikeluarkan pemerintah. Sementara kata berita yang beredar, banyak Negara yang mencoba menerapkan konsep New Normal maupun mencoba meniadakan PSBB, banyak yang belum berhasil.  

Yang jelas, pandemi ini akan melahirkan orang miskin baru, karena banyak PHK dimana-mana. Semoga era New Normal yang akan diberlakukan nanti (bersamaan dengan Herd Immunty) tidak berdampak pada timbulnya gejolak sosial  yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat. Wallahu a’lam bishowab. Mohon maaf lahir dan batin. [eBas/JumatKliwon-29052020]




2 komentar:

  1. Definisi new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan COVID-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional.

    banyak prasarat utk menuju ke tatanan New Normal. bagi yang kaya tidak ada masalah, namun bagi yg melarat pasti mengalami masalah dan akan memunculkan pembangkangan dan kebandelan sosial demi perut dan mempertahankan hidup

    BalasHapus
  2. PAHAMI APA YANG DIMAKSUD NEW NORMAL*
    1. New Normal adalah kebijakan membuka kembali aktivitas ekonomi, sosial dan kegiatan publik secara terbatas dengan menggunakan standar kesehatan yg sebelumnya tidak ada sebelum pandemi.
    2. New Normal adalah upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya.
    3. New Normal adalah tahapan baru setelah kebijakan stay at home atau work from home atau pembatasan sosial diberlakukan untuk mencegah penyebaran massif wabah virus corona. New Normal utamanya agar warga yg memerlukan aktivitas luar rumah dapat bekerja dengan menggunakan standar kesehatan yg ditetapkan. Jadi bukan sekedar bebas bergerombol atau keluyuran.
    4. New Normal diberlakukan karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi di rumah tanpa kepastian. Tidak mungkin seluruh aktivitas ekonomi berhenti tanpa kepastian yang menyebabkan kebangkrutan total, PHK massal dan kekacauan sosial.
    5. New Normal ditujukan agar negara tetap mampu menjalankan fungsi2nya sesuai konstitusi. Harap diingat bahwa pemasukan negara berasal dari pajak dan penerimaan negara lainnya. Jika aktivitas ekonomi terus berhenti total maka negara tidak punya pemasukan, akibatnya negara juga tidak bisa mengurus rakyatnya.
    6. New Normal diberlakukan dengan kesadaran penuh bahwa wabah masih ada disekitar kita. Untuk itu aktivitas ekonomi/publik diperbolehkan dengan syarat menggunakan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
    7. Jika New Normal tidak dilakukan maka dampak sosial ekonominya tidak akan bisa tertahankan. Kebangkrutan korporasi selanjutnya ekonomi akan membawa efek domino kebangkrutan negara!
    8. Jika anda tidak setuju dengan New Normal, silakan terap tinggal di rumah. Sebab banyak orang tetap harus keluar rumah untuk bisa menghidupi keluarganya. Tidak semua orang bisa bertahan selama berbulan2 apalagi bertahun2 dan tetap bisa menghidupi keluarganya.
    9. Untuk memastikan New Normal bisa berjalan baik maka pemerintah harus melakukan upaya yg sistematis, terkordinasi dan konsisten dalam melakukan pengawasan publik dan law enforcement. Di dalamnya juga termasuk memperbesar kapasitas sektor kesehatan kita untuk mengantisipasi lonjakan penderita Covid-19.
    10. Pemerintah pusat dan daerah harus bersinergi utk memastikan pemeriksaan kesehatan yg massif, tersedianya sarana perawatan dan peralatan medis, melindungi mereka yg paling rentan melalui penyiapan pengamanan sosial yg tepat sasaran dan perlindungan kesehatan.
    Selebihnya terserah kita apakah mau berpartisipasi atau tidak, mau melindungi diri atau tidak. Berhentilah menjadi provokator dan menyebarkan energi negatif yg tidak bermanfaat bagi siapapun serta berpotensi menimbulkan kecemasan publik. Jika anda cemas, lindungilah diri anda dan keluarga sebab itulah satu2nya cara.
    *SEMOGA BERMANFAAT DAN SEMANGAT,SERTA IKUTI PROTOKOL KESEHATAN*

    BalasHapus