Dampak dari pandemic covid-19,
sungguh luar biasa. Disamping meningkatnya jumlah korban, juga berpengaruh
kepada sejumlah relawan yang mata pencahariannya di sektor informal, dengan
mengandalkan upah harian, mengalami pengurangan penghasilan. Bahkan sama sekali
tidak bekerja karena pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Melihat kesulitan itu, Pengurus
sekretariat bersama relawan penanggulangan bencana (SRPB) Jawa Timur,
berinisiatif memberikan bantuan. Rencana ini dimatangkan dalam subuah acara
berbuka puasa secara terbatas.
Dian Harmuningsih, sebagai
koordinator SRPB, mengatakan di tengah pandemi covid-19 yang semakin ganas ini
diharapkan teman-teman relawan yang berkelebihan rejeki, berkenan berbagi
dengan teman-teman relawan yang perlu dibantu.
“Mari kita peduli kepada teman
kita yang kesulitan karena dampak pamdemi ini. Mari bergotong royong membangun
solidaritas dengan membagikan paket sembako yang bisa meringankan beban kawan
kita, Mari bersama mencari dana untuk merealisasikan rencana mulia kita,”
Ujarnya mengawali diskusi sambil menikmati hidangan buka puasa, senin (4/5)
malam, di rumahnya, Desa Sumorame, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.
Beberapa donator telah siap
menyalurkan bantuannya. Baik berupa uang maupun barang. Rencananya, dalam satu
paket sembako itu terdiri dari beras 5Kg, minyak goreng 1 liter, telur ½ Kg, gula
1Kg, dan sarden 1 Kaleng. Jenis barang bisa bertambah, jika donator yang
berpartisipasi semakin banyak.
Yoyok Wahyudi, mengusulkan agar
segera membentuk tim yang akan mendata siapa saja relawan yang berhak
mendapatkan bantuan, sehingga bisa segera disalurkan. Mengingat ini bulan
puasa, tentu kebutuhan sembako sangat diperlukan.
“Sebagai langkah awal, saya pikir
kita mendata 50 orang dulu untuk segera diberikan bantuan. Baru kemudian
mendata lagi sesuai dengan donasi yang masuk,” Kata Yoyok yang aktif mengadakan
penyemprotan disinfektan pada fasilitas umum serta mendirikan Cafe Relawan.
Sementara, Wawan Subakti, sebagai
penanggung jawab kegiatan, yakin nanti akan banyak relawan yang bersedia
menyisihkan sedikit rejekinya untuk membantu sesamanya yang membutuhkan. Itu
lah nilai kepedulian dalam arti sesungguhnya. Seperti yang sering diteriakkan
bersama “Bersatu Bersinergi Untuk Peduli”. Tinggal bagaimana mekanisme
menghubungi seluruh ketua organisasi mitra SRPB agar berkenan menyisihkan
sedikit rejekinya guna mendukung kegiatan ini.
Dari kalkulasi kasar saja, jika
setiap anggota organisasi mitra SRPB menyisihkan rejekinya dua ribu rupiah saja
setiap bulan, maka akan terkumpul jumlah yang lumayan untuk dikemas dalam paket
sembako untuk membantu sesama relawan. termasuk untuk modal usaha bersama. Sehingga
SRPB bisa mandiri secara financial.
“Semoga buka bersama yang hanya
diikuti oleh beberapa orang ini membawa keberkahan bagi kegiatan relawan membantu relawan yang telah kita
sepakati bersama, ” Ujarnya.
Masih kata pria yang sekarang
memelihara jenggot, bahwa bagaimana pun juga keterlaksanaan program Lumbung
Pangan Relawan ini sangat tergantung dari partisipasi kita semua. Istilahnya
Kak Dian, jimpitan pun tidak apa-apa yang penting bergerak bersama, maka yang
sedikit demi sedikit dari jimpitan itupun akan menjadi bukit. Wallahu a’lam
bishowab. #Selamat menikmati akhir ramadhan,
semoga kita mendapat limpahan barokah ramadhan#.
[eBas/SabtuPahing-16052020]
gagasan Lumbung Pangan Relawan itu sangat mulia sekali. Jika semua bersatu kompak dan berkenan menyisihkan sebagian rejekinya, minimal Rp. 2000,- setiaporang per bulan sudah terkumpul dana yg lumayan untuk digunakan berkegiatan membantu sesama relawan pun bisa digunakan untuk modal usaha sbg upaya merealisasikan gagasan kemandirian financial.
BalasHapusdi atas kertas, relawan anggota organisasi mitra SRPB itu buanyak lho. sangat potensial untuk merelaisasikan gagasan mulia yang bernama LPR
semoga gagasan itu bisa menjadi nyata adanya.
sehingga semuanya yang turut berkontribusi akan mendapat barokah dari infaq yang diberikan setiap bulannya